Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif (baju putih), berkunjung ke SPBKLU di Denpasar Bali. Kementerian ESDM
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif (baju putih), berkunjung ke SPBKLU di Denpasar Bali. Kementerian ESDM

SPBKLU

Kendaraan Listrik, Menteri ESDM: Biaya Operasional Cuma Sepertiganya

Ekawan Raharja • 31 Agustus 2022 12:00
Jakarta: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, terus mendorong penggunaan kendaraan listrik oleh masyarakat. Bahkan dia menyebutkan bahwa biaya operasional sehari-hari kendaraan listrik amat terjangkau.
 
Dari segi biaya, Arifin menegaskan, penggunaan kendaraan listrik akan menguntungkan para pengendara dibanding dengan penggunaan BBM. Terlebih saat ini semakin banyak perusahaan pembiayaan yang memberikan penawaran menarik untuk pembelian kendaraan listrik.
 
"Biaya bahan bakar kalau pakai BBM itu Rp30 ribu per hari, tetapi kalau pakai swap baterai hanya Rp10 ribu per hari, itu all day. Grab juga sudah menyediakan paket seperti leasing, jadi mitra Grab mengeluarkan biaya (sewa sepeda motor listrik) per hari Rp60 ribu, dalam tiga tahun motor jadi milik pengendara," tegas Arifin melalui keterangan resminya.
 
Demi mendukung penggunaan kendaraan listrik, Kementerian ESDM juga terus mendukung pembangunan infrastruktur pendukung. Seperti contohnya Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Green Energy Station (GES) yang juga Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) milik Pertamina di Denpasar Bali.
 
Pengoperasian SPBU ini, menurut Arifin, akan mendorong evolusi kendaraan bermotor dari sebelumnya menggunakan bahan bakar minyak menjadi bahan bakar listrik, yang lebih bersih untuk lingkungan dan hemat biaya karena biaya listrik juga akan semakin kompetitif.
 
 
"Inilah evolusi kendaraan bermotor yang tadinya bermotor bakar jadi berlistrik, bersih lingkungan dan hemat. Biaya listriknya juga semakin lama semakin kompetitif. Karena sekarang (badan usaha) berkompetisi untuk membesarkan usaha, sebagai contoh seperti solar panel yang semakin murah. Sebaliknya, apabila tetap menggunakan bahan bakar fosil, akan semakin mahal. Belum lagi ke depannya nanti kena pajak karbon. Jadi memang kita harus beralih ke energi bersih terbarukan yang memang sumbernya di alam," ujar Arifin.
 
Mengingat kebutuhan yang semakin besar, Arifin juga mendorong partisipasi seluruh pihak untuk mempercepat transisi menuju kendaraan listrik menuju efisiensi nasional.
 
"Jadi memang siapa pun bisa ikut bagaimana kita bisa mendorong permintaan kendaraan listrik. Dari sisi biaya bahan bakar," jelasnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan