Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Jasa Marga
Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Jasa Marga

Operasi Ketupat 2025 Tekan Angka Kecelakaan Hingga 31%

Ekawan Raharja • 16 April 2025 09:31
Jakarta: Kepolisian Republik Indonesia melalui Korlantas Polri mencatatkan keberhasilan signifikan dalam pelaksanaan Operasi Ketupat 2025. Direktur Penegakan Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri, Brigjen Pol Raden Slamet Santoso, menyampaikan hasil positif ini dalam apel yang digelar di Lapangan NTMC Polri pada Senin (14/4).
 
Dalam arahannya, Brigjen Slamet menyampaikan bahwa Operasi Ketupat berjalan dengan aman dan lancar. “Operasi Ketupat berjalan baik, aman, dan lancar. Angka kecelakaan turun 31% dan fatalitas korban kecelakaan turun 46%,” ujarnya dikutip dari situs Korlantas Polri.
 
Ia menjelaskan, capaian tersebut merupakan hasil kerja kolaboratif antara seluruh jajaran kepolisian di lapangan dengan berbagai pemangku kepentingan. Selain itu, keberhasilan ini juga tidak lepas dari pelaksanaan Operasi Lilin dan Operasi Nataru yang telah dilakukan sebelumnya, memberikan dampak positif terhadap lalu lintas selama masa mudik dan arus balik Lebaran.

Brigjen Slamet menegaskan bahwa Korlantas memiliki empat fokus utama, yaitu menekan angka kecelakaan, mengurangi tingkat fatalitas, menurunkan pelanggaran, serta membangun budaya tertib berlalu lintas. Empat strategi ini dilaksanakan melalui berbagai pendekatan seperti kegiatan rutin, Kegiatan Rutin yang Ditingkatkan (KRYD), operasi kepolisian, serta pelayanan publik.
 
Baca Juga:
Simak Daftar Mobil dan Sepeda Motor Paling Diincar di Balai Lelang

 
Ia juga menekankan pentingnya pendekatan kolaboratif dengan strategi Pentahelix, yaitu sinergi antara akademisi, pelaku bisnis, komunitas, pemerintah, dan media. “Pentahelix ini yang kita jalankan. Akademisi dilibatkan untuk memberi masukan, pelaku usaha otomotif seperti ATPM ikut andil, komunitas kita gandeng, instansi pemerintah seperti Dinas Perhubungan, PU, dan Bappenas kita ajak koordinasi, dan media berperan penting dalam penyampaian informasi ke publik,” jelasnya.
 
Strategi rekayasa lalu lintas seperti sistem contraflow dan one way juga disebut turut berperan dalam menekan potensi kecelakaan di titik rawan selama mudik Lebaran. Ia menilai perlunya perencanaan jangka panjang untuk memastikan keselamatan pengguna jalan sepanjang tahun.
 
“Kita harus siapkan rencana harian, mingguan, bulanan hingga tahunan. Semua demi keselamatan masyarakat di jalan,” tegas Brigjen Slamet, sekaligus mengajak seluruh jajaran untuk terus berinovasi dan memperkuat kerja sama.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan