BSD City: Toyota Yaris Cross hadir di Indonesia dengan mengusung teknologi hybrid terbaru. Teknologi dengan nama Toyota Hybrid System (THS) ini hadir dengan menggabungkan kinerja mesin bakar konvensional, motor listrik, dan baterai secara cerdas untuk menghasilkan efisiensi bahan bakar yang tinggi alias irit bensin.
Di atas kertas, performa Yaris Cross hybrid didukung mesin 2NR-VEX dengan kapasitas 1.500 cc 4 silinder bertenaga 89 daya kuda pada mesin dan 79 daya kuda pada motor listrik dengan torsi 121 Nm di mesin dan 141 Nm di motor listrik. Dikendalikan oleh Toyota Hybrid System (THS), dapur pacu ini dilengkapi EV Mode dan transmisi CVT yang bersinergi dengan motor listrik untuk menggerakkan as roda depan.
Head of Media Relation Toyota-Astra Motor, Dimas Aska, menjelaskan sistem kerja yang ditawarkan hybrid terbaru ini lebih kompleks. Mesin, motor listrik, dan baterai bisa bekerja secara bersamaan atau bekerja secara parsial tergantung dengan kebutuhan di jalan.
"Mesin bisa bekerja menggerakan roda sampai dengan mengisi baterai. Begitu juga motor listrik bisa bekerja sendiri menggerakan roda, atau membantu mesin menggerakan roda. Semua ini tergantung ECU membaca kebutuhan selama perjalanan. Makanya jarang di mobil hybrid ditemukan indikator putaran mesin (tachometer)," ujar Dimas Aska di BSD City.
Baca Juga:
Standarisasi Baterai Bisa Percepat Ekosistem Motor Listrik
Tester driver Medcom.id berkesempatan menjajal Yaris Cross 1.5 S HV CVT with GR Parts Aero Package yang menjadi varian tertinggi. Tester driver medcom.id mengemudi di sekitar BSD City bersama satu orang penumpang di jok depan.
Dipercobaan pertama, mobil memulai perjalanan dengan santai dan lembut. Suaranya senyap karena hanya motor listrik saja yang bekerja.
Kemudian di sekitar 40 kilometer per jam, mesin mulai hidup dan bekerja mengambil alih menggerakan ban. Masuk di kecepatan konstan di 70 kilometer per jam, kembali motor listrik mengambil alih menggerakan ban.
"Kerja mesin atau motor listriknya yang bekerja, semua sesuai perintah ECU. Bisa saja ketika sudah mulai cruising, tinggal menjaga kecepatannya, bisa saja mesin mati dan cuma motor listrik yang bekerja," beber Dimas.
Baca Juga:
Biar Enggak Ngantuk Saat Touring, Ini Caranya
Berbeda ketika mobil memulai perjalanan dengan menginjak pedal gas cukup dalam, mesin bekerja menggerakan motor listrik dan mengisi baterai, dan baterai memasok listrik ke motor listrik untuk menggerakan roda. Bisa dibilang ketiga komponen ini bekerja bersamaan untuk menjalankan roda sejak awal perjalanan.
Nah bagaimana dengan hasil efisiensi bahan bakar yang dihasilkan?
"Kalau berdasarkan hasil pengujian homologasi, penggunaan bensin Yaris Cross hybrid bisa mencapai 24 km per liter. Tetapi konsumsi bahan bakar bisa lebih hemat, tergantung kaki pengemudi (gaya berkendara)," beber Dimas.
Nah kira-kira kalau efisiensi sehari-sehari Yaris Cross hybrid bisa mencapai berapa yah? Sayangnya kondisi perjalanan dan waktu yang tersedia tidak cukup untuk menguji efisiensi bahan bakar Yaris Cross hybrid.
BSD City: Toyota Yaris Cross hadir di Indonesia dengan mengusung teknologi hybrid terbaru. Teknologi dengan nama Toyota Hybrid System (THS) ini hadir dengan menggabungkan kinerja mesin bakar konvensional, motor listrik, dan baterai secara cerdas untuk menghasilkan efisiensi bahan bakar yang tinggi alias irit bensin.
Di atas kertas, performa Yaris Cross hybrid didukung mesin 2NR-VEX dengan kapasitas 1.500 cc 4 silinder bertenaga 89 daya kuda pada mesin dan 79 daya kuda pada motor listrik dengan torsi 121 Nm di mesin dan 141 Nm di motor listrik. Dikendalikan oleh Toyota Hybrid System (THS), dapur pacu ini dilengkapi EV Mode dan transmisi CVT yang bersinergi dengan motor listrik untuk menggerakkan as roda depan.
Head of Media Relation Toyota-Astra Motor, Dimas Aska, menjelaskan sistem kerja yang ditawarkan hybrid terbaru ini lebih kompleks. Mesin, motor listrik, dan baterai bisa bekerja secara bersamaan atau bekerja secara parsial tergantung dengan kebutuhan di jalan.
"Mesin bisa bekerja menggerakan roda sampai dengan mengisi baterai. Begitu juga motor listrik bisa bekerja sendiri menggerakan roda, atau membantu mesin menggerakan roda. Semua ini tergantung ECU membaca kebutuhan selama perjalanan. Makanya jarang di mobil hybrid ditemukan indikator putaran mesin (tachometer)," ujar Dimas Aska di BSD City.
Baca Juga:
Standarisasi Baterai Bisa Percepat Ekosistem Motor Listrik
Tester driver Medcom.id berkesempatan menjajal Yaris Cross 1.5 S HV CVT with GR Parts Aero Package yang menjadi varian tertinggi. Tester driver medcom.id mengemudi di sekitar BSD City bersama satu orang penumpang di jok depan.
Dipercobaan pertama, mobil memulai perjalanan dengan santai dan lembut. Suaranya senyap karena hanya motor listrik saja yang bekerja.
Kemudian di sekitar 40 kilometer per jam, mesin mulai hidup dan bekerja mengambil alih menggerakan ban. Masuk di kecepatan konstan di 70 kilometer per jam, kembali motor listrik mengambil alih menggerakan ban.
"Kerja mesin atau motor listriknya yang bekerja, semua sesuai perintah ECU. Bisa saja ketika sudah mulai cruising, tinggal menjaga kecepatannya, bisa saja mesin mati dan cuma motor listrik yang bekerja," beber Dimas.
Baca Juga:
Biar Enggak Ngantuk Saat Touring, Ini Caranya
Berbeda ketika mobil memulai perjalanan dengan menginjak pedal gas cukup dalam, mesin bekerja menggerakan motor listrik dan mengisi baterai, dan baterai memasok listrik ke motor listrik untuk menggerakan roda. Bisa dibilang ketiga komponen ini bekerja bersamaan untuk menjalankan roda sejak awal perjalanan.
Nah bagaimana dengan hasil efisiensi bahan bakar yang dihasilkan?
"Kalau berdasarkan hasil pengujian homologasi, penggunaan bensin Yaris Cross hybrid bisa mencapai 24 km per liter. Tetapi konsumsi bahan bakar bisa lebih hemat, tergantung kaki pengemudi (gaya berkendara)," beber Dimas.
Nah kira-kira kalau efisiensi sehari-sehari Yaris Cross hybrid bisa mencapai berapa yah? Sayangnya kondisi perjalanan dan waktu yang tersedia tidak cukup untuk menguji efisiensi bahan bakar Yaris Cross hybrid.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)