Pertumbuhan pasar kendaraan listrik di Indonesia memang bisa dibilang belum besar. Namun satu hal yang pasti terlihat, yaitu besarnya pertumbuhan populasi kendaraan listrik dari waktu ke waktu. Bisa dilihat dari permintaan kendaraan listrik baik kendaraan roda 4 maupun kendaraan roda 2, mulai signifikan. Bahkan untuk beberapa merek mengalami proses inden yang cukup panjang.
Hal ini pun dianggap jadi peluang 'cuan gede' alias bisa mendatangkan potensi bisnis besar bagi para pelaku ekosistem yang ada di dalamnya. Termasuk sistem pengecasan kendaraan yaitu stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU). Hal ini juga ditangkap dengan baik oleh EVCuzz Charging Network yang telah hadir sejak Juni 2021 lalu. Meski pemasangan SPKLU mereka belum belum lebih dari 100 SPKLU, namun penggunannya diklaim sangat tinggi.
Bahkan tingkat penggunaan stasiun pengisian 'utility rate-nya' tergolong sangat baik. Tak heran jika ambisi mereka dalam percepatan ekosistem kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB), cukup besar. EVCuzz Charging Network yang masih dinakhodai pendirinya yaitu Abdul Rahman Elly juga selaku CEO, memandang perlu untuk melakukan rebranding (penamaan ulang).
"Momentum Periklindo Electric Vehicle Show dari tanggal 17 - 21 Mei 2023 jadi momen tepat mengenalkan nama baru Kami yaitu Voltron – Indonesia’s Leading Charging Network. Tidak hanya pada perubahan brand, mereka juga meluncurkan advanced EV Digital Technology end-to-end dari Mobile App terbaru hingga backend yang canggih. Seluruh perangkatnya pun diklaim lebih baik dari sebelumnya," ujar Abdul Rahman Elly.
Baca Juga:
Enggak Usah Takut Parkir Paralel, Ini Tekniknya
Abdul Rahman Elly juga menegaskan soal komitmen besar mereka, bahwa tahun ini, Voltron menargetkan penambahan lokasi pengecasan sebanyak 500 lokasi, pada 2024 sebanyak 2.000 lokasi dan pada 2025 sebanyak 3.500 lokasi dan 2026 sebanyak 10.000 lokasi. Dari sisi pemenuhan kebutuhan, tentu ini selain membantu percepatan ekosistem kendaraan listrik, juga dari sisi bisnis ini peluang yang sangat besar.
"Kami tidak akan berhenti sampai di sini, sejalan dengan komitmen kami untuk memperluas jaringan charging station kami secara nasional juga diikuti dengan inovasi tanpa henti, maka kami akan melajutkan semua kinerja baik kami untuk terus menjadi 'Leading Charging Network' di Indonesia."
Adapun model bisnis mereka bisa seperti sistem yang dilakukan oleh perusahaan energi pelat merah yaitu Pertamina. Di mana pihak swasta bisa membuka SPKLU dengan sistem kemitraan. Namun Voltron juga pastinya akan memiliki SPKLU pengelolaan sendiri yang bisa jadi acuan soal SPKLU yang proper atau ideal menurut mereka.
"Kami bisa bilang bahwa Voltron adalah 'the only one player' yang serius dan totalitas dalam hal sistem pengecasan kendaraan listrik. Mesin sudah paten sendiri dan lagi proses bertahap TKDN dengan pabrik kita di Cikarang. Bisa memproduksi dari AC 22 kW sampai lebih dari 350 kW DC. Lisensi operator SPKLU pun sudah dikantongi, dan benar-benar patuh sama pemerintah terkait regulasi. Ini jadi bentuk keseriusan Kami dalam hal berkembang lebih besar lagi di tanah air."
Baca Juga:
Kemunculan Yaris Cross, Bisa Bikin C-HR jadi Letoy? Begini Kata Toyota!
Namun Abdul Rahman Elly juga menegaskan tak bisa terlepas dari peran serta PLN sebagai pemasok sumber tenaga untuk sistem pengecasan mereka. Mereka bahkan belum melihat celah untuk memanfaatkan energi matahari dengan penggunaan panel surya. Produksi listrik dari sistem tersebut, belum bisa memenuhi permintaan listrik untuk kendaraan dalam skala banyak.
Pertumbuhan pasar kendaraan listrik di Indonesia memang bisa dibilang belum besar. Namun satu hal yang pasti terlihat, yaitu besarnya pertumbuhan populasi kendaraan listrik dari waktu ke waktu. Bisa dilihat dari permintaan kendaraan listrik baik kendaraan roda 4 maupun kendaraan roda 2, mulai signifikan. Bahkan untuk beberapa merek mengalami proses inden yang cukup panjang.
Hal ini pun dianggap jadi peluang 'cuan gede' alias bisa mendatangkan potensi bisnis besar bagi para pelaku ekosistem yang ada di dalamnya. Termasuk sistem pengecasan kendaraan yaitu stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU). Hal ini juga ditangkap dengan baik oleh EVCuzz Charging Network yang telah hadir sejak Juni 2021 lalu. Meski pemasangan SPKLU mereka belum belum lebih dari 100 SPKLU, namun penggunannya diklaim sangat tinggi.
Bahkan tingkat penggunaan stasiun pengisian 'utility rate-nya' tergolong sangat baik. Tak heran jika ambisi mereka dalam percepatan ekosistem kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB), cukup besar. EVCuzz Charging Network yang masih dinakhodai pendirinya yaitu Abdul Rahman Elly juga selaku CEO, memandang perlu untuk melakukan rebranding (penamaan ulang).
"Momentum Periklindo Electric Vehicle Show dari tanggal 17 - 21 Mei 2023 jadi momen tepat mengenalkan nama baru Kami yaitu Voltron – Indonesia’s Leading Charging Network. Tidak hanya pada perubahan brand, mereka juga meluncurkan advanced EV Digital Technology end-to-end dari Mobile App terbaru hingga backend yang canggih. Seluruh perangkatnya pun diklaim lebih baik dari sebelumnya," ujar Abdul Rahman Elly.
Baca Juga:
Enggak Usah Takut Parkir Paralel, Ini Tekniknya
Abdul Rahman Elly juga menegaskan soal komitmen besar mereka, bahwa tahun ini, Voltron menargetkan penambahan lokasi pengecasan sebanyak 500 lokasi, pada 2024 sebanyak 2.000 lokasi dan pada 2025 sebanyak 3.500 lokasi dan 2026 sebanyak 10.000 lokasi. Dari sisi pemenuhan kebutuhan, tentu ini selain membantu percepatan ekosistem kendaraan listrik, juga dari sisi bisnis ini peluang yang sangat besar.
"Kami tidak akan berhenti sampai di sini, sejalan dengan komitmen kami untuk memperluas jaringan charging station kami secara nasional juga diikuti dengan inovasi tanpa henti, maka kami akan melajutkan semua kinerja baik kami untuk terus menjadi 'Leading Charging Network' di Indonesia."
Adapun model bisnis mereka bisa seperti sistem yang dilakukan oleh perusahaan energi pelat merah yaitu Pertamina. Di mana pihak swasta bisa membuka SPKLU dengan sistem kemitraan. Namun Voltron juga pastinya akan memiliki SPKLU pengelolaan sendiri yang bisa jadi acuan soal SPKLU yang proper atau ideal menurut mereka.
"Kami bisa bilang bahwa Voltron adalah 'the only one player' yang serius dan totalitas dalam hal sistem pengecasan kendaraan listrik. Mesin sudah paten sendiri dan lagi proses bertahap TKDN dengan pabrik kita di Cikarang. Bisa memproduksi dari AC 22 kW sampai lebih dari 350 kW DC. Lisensi operator SPKLU pun sudah dikantongi, dan benar-benar patuh sama pemerintah terkait regulasi. Ini jadi bentuk keseriusan Kami dalam hal berkembang lebih besar lagi di tanah air."
Baca Juga:
Kemunculan Yaris Cross, Bisa Bikin C-HR jadi Letoy? Begini Kata Toyota!
Namun Abdul Rahman Elly juga menegaskan tak bisa terlepas dari peran serta PLN sebagai pemasok sumber tenaga untuk sistem pengecasan mereka. Mereka bahkan belum melihat celah untuk memanfaatkan energi matahari dengan penggunaan panel surya. Produksi listrik dari sistem tersebut, belum bisa memenuhi permintaan listrik untuk kendaraan dalam skala banyak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)