Jakarta: Toyota Yaris Cross bakal menjadi sport utility vehicle (SUV) terbaru yang ditawarkan kepada konsumen di Indonesia. Kehadirannya secara tidak langsung menjadi ancaman bagi saudaranya, C-HR, yang bermain ceruk yang mirip.
Direktur Pemasaran Toyota Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy, mengaku akan melakukan studi mengenai C-HR Hybrid di pasar domestik. Sedangkan untuk saat ini masih belum ada keputusan mengenai C-HR.
"Sekarang belum ada keputusan apa-apa. Sebenarnya (Yaris Cross Hybrid) ini tidak menggantikan apapun karena C-HR Hybrid berada di segmen C walau sama-sama 5-seater," kata Anton di Kuningan Jakarta.
Salah satu aspek yang menjadi studi adalah permintaan pasar. Seberapa besar permintaan mobil dengan banderol harga Rp583 jutaan tersebut di pasar otomotif nasional.
Baca Juga:
Kencang Saja Tak Cukup, Strategi dan Beruntung jadi Fokus Alex dan Diiggia
Sejak diluncurkan pada tahun 2019, C-HR Hybrid yang didatangkan dari Thailand tidak cukup menggembirakan. Penjualannya di tahun 2022 hanya 109 unit saja.
Pada tahun ini saja, distribusi unit tidak pernah melebihi angka 15 unit per bulan. Paling tinggi, C-HR Hybrid hanya terjual 13 unit yang dilakukan pada Februari 2023.
Berbeda dengan Yaris Cross yang diproyeksikan untuk pasar dalam negeri dirakit secara lokal. Mobil ini bakal berada Rp300-400 jutaan dengan target sekitar 1.800 unit per bulan.
Lantas, bagaimana nasib C-HR Hybrid setelah kehadiran Yaris Cross Hybrid? Mari ditunggu saja.
Jakarta: Toyota Yaris Cross bakal menjadi sport utility vehicle (SUV) terbaru yang ditawarkan kepada konsumen di Indonesia. Kehadirannya secara tidak langsung menjadi ancaman bagi saudaranya, C-HR, yang bermain ceruk yang mirip.
Direktur Pemasaran Toyota Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy, mengaku akan melakukan studi mengenai C-HR Hybrid di pasar domestik. Sedangkan untuk saat ini masih belum ada keputusan mengenai C-HR.
"Sekarang belum ada keputusan apa-apa. Sebenarnya (Yaris Cross Hybrid) ini tidak menggantikan apapun karena C-HR Hybrid berada di segmen C walau sama-sama 5-seater," kata Anton di Kuningan Jakarta.
Salah satu aspek yang menjadi studi adalah permintaan pasar. Seberapa besar permintaan mobil dengan banderol harga Rp583 jutaan tersebut di pasar otomotif nasional.
Baca Juga:
Kencang Saja Tak Cukup, Strategi dan Beruntung jadi Fokus Alex dan Diiggia
Sejak diluncurkan pada tahun 2019, C-HR Hybrid yang didatangkan dari Thailand tidak cukup menggembirakan. Penjualannya di tahun 2022 hanya 109 unit saja.
Pada tahun ini saja, distribusi unit tidak pernah melebihi angka 15 unit per bulan. Paling tinggi, C-HR Hybrid hanya terjual 13 unit yang dilakukan pada Februari 2023.
Berbeda dengan Yaris Cross yang diproyeksikan untuk pasar dalam negeri dirakit secara lokal. Mobil ini bakal berada Rp300-400 jutaan dengan target sekitar 1.800 unit per bulan.
Lantas, bagaimana nasib C-HR Hybrid setelah kehadiran Yaris Cross Hybrid? Mari ditunggu saja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)
