Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita (tengah), secara resmi membuka IMOS+ 2023 pada Rabu (25-10-2023). Seven Events
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita (tengah), secara resmi membuka IMOS+ 2023 pada Rabu (25-10-2023). Seven Events

Ekosistem EV Jadi Bentuk Dukungan Industri Turunkan Emisi Gas Buang

Ekawan Raharja • 25 Oktober 2023 15:10
BSD City: Pengembangan ekosistem kendaraan listrik terus dilakukan agar bisa mendapatkan manfaat ekonomis dan lingkungan hidup. Di Indonesia saat ini, semakin banyak merek-merek sepeda motor listrik yang ditawarkan kepada masyarakat dengan berbagai model.
 
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, menyebutkan kendaraan listrik roda dua di Indonesia telah didukung oleh 48 perusahaan dengan kapasitas produksi sebesar 1,427 juta unit per tahun. Menurutnya, keberadaan motor listrik ini memberikan kontribusi dalam penurunan emisi gas buang.
 
“Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus melakukan akselerasi pembentukan ekosistem kendaraan listrik melalui evaluasi dan berbagai terobosan. Langkah ini merupakan bentuk dukungan industri dalam pemenuhan komitmen pemerintah untuk menurunkan gas emisi,” ujar Agus Gumiwang Kartasasmita saat pembukaan Indonesia Motorcycle Show (IMOS+) 2023 di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, pada Rabu (25-10-2023).

Ada 66 Ribu Unit Motor Listrik Beredar Di Jalanan

Berdasarkan data registrasi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) sampai dengan Bulan September 2023, telah terdaftar sepeda motor listrik sejumlah 66.978 unit. Salah satu upaya yang dilakukan Kemenperin adalah melalui program Bantuan Pemerintah untuk Pembelian KBLBB Roda Dua.
 
Baca Juga:
IMOS+ 2023 jadi Momen Pendorong Penjualan Motor Pasar Domestik

Pemerintah Berikan Insentif Rp7 Juta untuk Pembelian Motor Listrik

Sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian nomor 6 Tahun 2023 juncto nomor 21 Tahun 2023, pemerintah memberikan bantuan berupa potongan harga sebesar Rp7.000.000 tiap pembelian satu unit KBLBB roda dua yang memiliki TKDN minimal 40 persen.

“Bantuan ini bisa didapatkan oleh setiap Warga Negara Indonesia berusia minimal 17 tahun yang memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK), dibuktikan dengan kepemilikan KTP elektronik,” terang Menperin.
 
Agus menginformasikan, saat ini telah terdaftar 16 perusahaan industri kendaraan listrik roda dua yang menjadi peserta program, dengan 38 model yang telah masuk ke dalam platform penyaluran program bantuan. Per 20 Oktober 2023, bantuan telah diterima oleh lebih dari 7.500 penerima manfaat.
 
“Diharapkan ke depannya semakin banyak masyarakat yang menjadi penerima manfaat program tersebut, sehingga target peningkatan ekosistem KBLBB roda dua yang sejalan dengan komitmen penurunan emisi karbon di Indonesia dapat tercapai,” tegasnya.

Pasar Sepeda Motor Nasional Tembus 4,7 Juta Unit

Agus menyampaikan kendaraan bermotor roda dua telah mencapai penjualan domestik sebesar 4,7 juta unit dan ekspor sebesar 428 Ribu unit (CBU) pada periode Januari–September 2023. Angka tersebut meningkat bila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2022 yang sebesar 3,6 juta unit untuk penjualan domestik dan total ekspor 568 ribu unit (CBU). Total penjualan domestik pada tahun 2022 mencapai 5,2 juta unit dan total ekspor mencapai 743 ribu Unit (CBU).
 
Baca Juga:
Teknologi Jadi Kunci Chery Bersaing di Skala Global

 
“Target penjualan domestik sepeda motor di akhir tahun 2023 sebesar 6,1 juta unit. Kami juga mendorong agar ekspornya paling tidak dapat menyamai angka tahun 2022, terlepas sedang lemahnya daya beli pasar global. Dengan ekspor yang tinggi, kita dapat menunjukkan bahwa sektor otomotif berkontribusi menjadi pahlawan devisa pada neraca perdagangan Indonesia,” tegas Agus.

IMOS+ 2023 Dorong Pengembangan Ekosistem Sepeda Motor

Salah satu langkah penting dalam pengembangan ekosistem EV adalah sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat sehingga bisa nyaman mengendarai sepeda motor berbasis listrik. Upaya ini dilakukan antara lain melalui penyelenggaraan pameran otomotif seperti IMOS+ 2023.
 
Penyelenggaraan IMOS di tahun 2022 lalu mencatatkan penjualan 2.961 unit motor senilai Rp101.986.692.000. Pada IMOS+ 2023, Agus mengharapkan penjualan dapat mencapai Rp2 Miliar atau 6.000 unit sepeda motor.
 
“Kepentingan kami dalam hal ini karena industri alat angkut memiliki subsektor industri pendukung yang banyak, seperti industri ban, kaca, aki, baterai listrik, helm, juga apparel. Sehingga merupakan pengungkit yang besar dan juga meningkatkan nilai tambah bagi PDB,” ucap Agus.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan