Chairman TMC, Akio Toyota, membungkuk minta maat terkait sejumlah masalah yang menimpa Toyota Group pada Senin (30-1-2024) di Nagoya Jepang. Kyodonews
Chairman TMC, Akio Toyota, membungkuk minta maat terkait sejumlah masalah yang menimpa Toyota Group pada Senin (30-1-2024) di Nagoya Jepang. Kyodonews

Prahara Besar Toyota, Sang Chairman Membungkuk Meminta Maaf

Ekawan Raharja • 01 Februari 2024 13:28
Nagoya: Toyota Group kini sedang mengalami prahara untuk Hino, Daihatsu, dan Toyota. Chairman Toyota Motor Corporation, Akio Toyoda, bahkan sampai membungkuk dihadapan media meminta maaf pada Senin (30/1/2024) di Nagoya Jepang.
 
"Saya meminta maaf atas serangkaian skandal sertifikasi yang melibatkan grup, baik Hino, Daihatsu, serta Toyota Industries Corporation (TICO)," kata Akio.
 
Cucu dari pendiri Toyota, Sakichi Toyoda, tersebut menyebutkan lebih berkonsentrasi menghasilkan untung dibandingkan produk yang berkualitas. Sehingga dinilai mulai kehilangan kepercayaan konsumen.

"Saya bersama dengan partner terpercaya berusaha mengembalikan kondisi keterpurukan ini. Sayangnya, tidak hanya Toyota yang kehilangan prinsip, saya percaya apa yang terjadi pada Toyota, juga terjadi pada beberapa perusahaan di bawah grup Toyota," ucap Toyoda.
 
Baca Juga:
Warna-Warni BYD Atto 3, Apakah Ada Pengaruh Fengsui?

 
Toyoda mengungkapkan saat ini yang dibutuhkan oleh Toyota adalah visi jelas, dan bersama-sama menuju arah yang diinginkan. Toyoda menjelaskannya dalam visi, "bersama-sama menemukan jalan ke masa depan".
 
Visi ini kemudian diperjelas dengan beberapa sikap. Pertama, memiliki tujuan yang tinggi namun tidak melupakan kepedulian yang mendalam terhadap sekitar; Kedua, mempercayai dan saling menyemangati antar kolega; Ketiga, meningkatkan keahlian diri tanpa henti; Keempat, mengutamakan kejujuran dan integritas di atas segalanya; Kelima, bersama-sama saling terhubung dan melakukan kolaborasi.

Deretan Skandal Toyota Group

Soal skandal Hino yang dikenal dengan produk kendaraan niaga ini tersangkut masalah pada 2022 lalu. Hino disebut telah memalsukan hasil uji emisi dan sudah dilakukan dalam jangka waktu yang lama yakni 20 tahun.
 
Hino menjelaskan terdapat indikasi pemalsuan hasil uji emisi pada empat jenis mesin dan delapan model truk dan bus. Total unit yang terdampak skandal ini mencapai 67 ribu unit. Kasus ini juga membuat petinggi perusahaan mengundurkan diri. Selain itu perusahaan juga meminta para petinggi untuk mengembalikan gaji sejak 2003 karena dianggap bertanggung jawab terhadap skandal emisi tersebut.
 
Baca Juga:
Skandal Mesin Diesel Toyota, TMMIN: Ini Soal Homologasi

 
Kemudian Daihatsu diketahui memanipulasi uji keselamatan mobilnya. Ini dilakukan selama 30 tahun dan saat ini kasusnya terus berkembang dan diselidiki oleh pihak berwenang Jepang. Akibat skandal ini, Daihatsu juga menghentikan produksi beberapa produknya, dan sertifikasi modelnya dicabut sampai batas waktu yang belum ditentukan.
 
Terakhir, Toyota. Pihak berwenang Jepang mengungkapkan pengujian dan sertifikasi mesin diesel Toyota terindikasi melakukan penyimpangan. Penyelidikan menemukan kejanggalan hasil tenaga untuk sertifikasi tiga model mesin diesel. Akibatnya, terdapat sekitar 10 model yang terdampak dan mempengaruhi produksi di berbagai pasar Toyota secara global.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan