Tangerang Selatan: Tren kendaraan listrik di Indonesia sekarang ini terus meningkat dan semakin banyak masyarakat yang menggunakan kendaraan listrik untuk berbagai aktivitasnya. Melihat kondisi tersebut, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengakui sektor riset juga siap menyambut era kendaraan listrik dengan berbagai inovasi yang dihadirkan.
Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, menyebutkan kegiatan riset dan inovasi kendaraan listrik dapat menjadi titik penting untuk menyiapkan industri dalam negeri dalam mendukung era kendaraan listrik di Indonesia. Mengingat Pemerintah sudah menunjukan keseriusan di dunia kendaraan ramah lingkungan tersebut melalui Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.
“Tidak kalah penting, regulasi serta insentif juga harus disinergikan, komitmen pemerintah telah terlihat dengan adanya target menghentikan penjualan kendaraan konvensional pada 2040 untuk roda dua, dan 2050 untuk roda empat,” ungkap Handoko Rabu (24 November 2021) melalui jumpa pers virtual.
Berdasarkan data jumlah Sertifikat Registrasi Uji Tipe (SRUT) Kementerian Perhubungan, untuk kendaraan listrik roda empat, kenaikan terbesar ada pada tahun 2021. Tercatat penjualan mencapai empat kali lebih besar hingga Agustus 2021, dibandingkan sepanjang 2020. Sedangkan berdasarkan data per Agustus 2021, untuk penerbitan SRUT kendaraan roda dua kenaikannya tiga kali lebih besar, yaitu mencapai 7.526 unit.
“Meski perkembangan industri mobil listrik sudah berjalan cepat khususnya tiga tahun terakhir, namun untuk dapat mengejar perkembangan global maka BRIN akan fokus pada tiga teknologi kunci yaitu teknologi motor, teknologi baterai, dan teknologi charging station,” sebutnya.
Penguasaan teknologi motor, baterai dan charging station juga harus diimbangi dengan perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) kendaraan bermotor listrik berbasis baterai. Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian No 27 Tahun 2020 tentang Spesifikasi, Peta Jalan Pengembangan, dan Ketentuan Penghitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri Kendaraan Bermotor Dalam Negeri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.
“Perhitungan TKDN jelas harus masuk dalam ekosistem kendaraan bermotor listrik berbasis baterai. Periset kita harus bekerja keras untuk mengembangkan teknologi baru untuk mobil listrik, untuk menjawab bottleneck ketiga teknologi di sehingga akan tercipta kendaraan listrik berbasis baterai dengan TKDN yang tinggi,” tegasnya.
BRIN Gelar Indonesia Electric Motor Show 2021
Demi menunjukan pencapaian teknologi kendaraan listrik di Indonesia, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), melalui Balai Besar Teknologi Konversi Energi (B2TKE) kembali menggelar Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2021 di Serpong, pada 24-26 November 2021. Pameran khusus kendaraan listrik ini merupakan bentuk dukungan BRIN bersama para pemangku kepentingan, produsen kendaraan listrik, dan komponen pendukungnya untuk memacu inovasi dan perkembangan kendaraan listrik di Indonesia.
"Melalui kegiatan IEMS ini, diharapkan seluruh pihak dari regulator, produsen, asosiasi, serta badan riset dan perguruan tinggi dapat menangkap pasar yang sangat potensial ini serta didukung penuh dengan industri dalam negeri, untuk mewujudkan Indonesia Net Zero Emission 2060."
Berbeda dengan IEMS 2019, BRIN beradaptasi dan berinovasi dengan kondisi pandemi Covid-19 dengan memanfaatkan teknologi digital berbasis internet. IEMS 2021 mengusung tema Innovation for Better Future e-Mobility dan dihelat dengan konsep hybrid exhibition dan hybrid seminar. Kegiatan ini juga diisi dengan Talk Show serta beberapa kegiatan lain diantaranya presentasi produk dan test drive kendaraan listrik.
Tangerang Selatan: Tren kendaraan listrik di Indonesia sekarang ini terus meningkat dan semakin banyak masyarakat yang menggunakan kendaraan listrik untuk berbagai aktivitasnya. Melihat kondisi tersebut, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengakui sektor riset juga siap menyambut era kendaraan listrik dengan berbagai inovasi yang dihadirkan.
Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, menyebutkan kegiatan riset dan inovasi kendaraan listrik dapat menjadi titik penting untuk menyiapkan industri dalam negeri dalam mendukung era kendaraan listrik di Indonesia. Mengingat Pemerintah sudah menunjukan keseriusan di dunia kendaraan ramah lingkungan tersebut melalui Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.
“Tidak kalah penting, regulasi serta insentif juga harus disinergikan, komitmen pemerintah telah terlihat dengan adanya target menghentikan penjualan kendaraan konvensional pada 2040 untuk roda dua, dan 2050 untuk roda empat,” ungkap Handoko Rabu (24 November 2021) melalui jumpa pers virtual.
Berdasarkan data jumlah Sertifikat Registrasi Uji Tipe (SRUT) Kementerian Perhubungan, untuk kendaraan listrik roda empat, kenaikan terbesar ada pada tahun 2021. Tercatat penjualan mencapai empat kali lebih besar hingga Agustus 2021, dibandingkan sepanjang 2020. Sedangkan berdasarkan data per Agustus 2021, untuk penerbitan SRUT kendaraan roda dua kenaikannya tiga kali lebih besar, yaitu mencapai 7.526 unit.
“Meski perkembangan industri mobil listrik sudah berjalan cepat khususnya tiga tahun terakhir, namun untuk dapat mengejar perkembangan global maka BRIN akan fokus pada tiga teknologi kunci yaitu teknologi motor, teknologi baterai, dan teknologi charging station,” sebutnya.