Jakarta: Nasib malang dialami oleh Yunita Sari yang ingin membeli mobil di awal tahun 2022. Niatnya membeli Honda Brio urun dilakukan karena terkena penipuan oleh oknum sales dealer Honda MT Haryono Jakarta.
Yunita bercerita bahwa dia merupakan pelanggan setia merek asal Jepang tersebut sejak 2004, dan sudah beberapa kali membeli mobilnya dengan merek yang sama beberapa kali. Kemudian di tahun 2022 ini, dia berencana untuk membeli Brio Satya E CVT di dealer Honda MT Haryono.
"Saya berkenalan dengan sales Honda MT Haryono bernama Ruhan melalui OLX pada Sabtu (5-2-2022). Kemudian pada Minggu (6-2-2022), dia pun berkunjung ke dealer untuk melihat mobil yang diinginkan," cerita Yunita kepada Medcom.id Minggu sore (6-3-2022) melalui sambungan telepon.
Yunita menjelaskan tidak ada yang aneh dengan Ruhan sebagai seles. Dia bercerita Ruhan menyambutnya untuk masuk ke dalam dealer dan menggunakan atribut lengkap seperti seragam, id card, hingga kartu nama.
Setelah melihat-lihat unit yang akan dibeli dan melakukan penawaran untuk diskon yang diberikan, Yunita pun dijanjikan mendapatkan diskon hingga Rp10 juta. Kemudian berhubung pertemuan dilakukan di dealer pada hari Minggu dan area kasir tutup, maka Ruhan menyarankan kepada Yunita untuk mentransfer uang senilai Rp10 juta sebagai booking fee ke rekening Dedi yang dikenalkannya sebagai supervisornya di dealer.
Esoknya Yunita pun mentransfer uang down payment (DP) senilai Rp37 juta ke rekening orang yang berbeda atas instruksi Ruhan.
"Saya percaya saja karena transaksi dilakukan di dealer dan kemudian bukti kwitansi pun ditunjukan. Jadi saya kemudian mengirimkan lagi Rp37 juta untuk DP suku cadang dan mengurus samsat karena request pelat," cerita Yunita.
"Kemudian pada saya juga mengirimkan uang senilai Rp134 juta untuk pelunasan dan ini dikirim ke rekening dealer."
Sayangnya, setelah itu Ruhan pun menghilang tiada kabar. Yunita pun mengakui sudah menghubungi dealer Honda MT Haryono dan merasa kecewa kepada pihak dealer dan menilai tidak profesional.
"Perwakilan dealer menjelaskan bahwa Ruhan ini bukan sales mereka dan baru mengikuti pelatihan selama 2 minggu, ID card di leher palsu, dan kartu nama mencetak sendiri. Bagaimana bisa ini terjadi di dalam dealer resmi? kemudian masalah SPK palsu yang saya bawa pulang dari dealer, bagaimana ini bisa terjadi?" ungkap Yunita.
Saat ini Yunita sudah menyerahkan kasus ini kepada pihak Kepolisian dan BPKN ( Badan perlindungan konsumen). Selain itu, dia pun menunggu pengembalian uang senilai Rp134 juta yang dijanjikan pihak dealer pada 18 Maret 2022.
View this post on Instagram
A post shared by Yunita Sari (@_yunita_sari_)
Jakarta: Nasib malang dialami oleh Yunita Sari yang ingin membeli mobil di awal tahun 2022. Niatnya membeli Honda Brio urun dilakukan karena terkena penipuan oleh oknum sales dealer Honda MT Haryono Jakarta.
Yunita bercerita bahwa dia merupakan pelanggan setia merek asal Jepang tersebut sejak 2004, dan sudah beberapa kali membeli mobilnya dengan merek yang sama beberapa kali. Kemudian di tahun 2022 ini, dia berencana untuk membeli Brio Satya E CVT di dealer Honda MT Haryono.
"Saya berkenalan dengan sales Honda MT Haryono bernama Ruhan melalui OLX pada Sabtu (5-2-2022). Kemudian pada Minggu (6-2-2022), dia pun berkunjung ke dealer untuk melihat mobil yang diinginkan," cerita Yunita kepada Medcom.id Minggu sore (6-3-2022) melalui sambungan telepon.
Yunita menjelaskan tidak ada yang aneh dengan Ruhan sebagai seles. Dia bercerita Ruhan menyambutnya untuk masuk ke dalam dealer dan menggunakan atribut lengkap seperti seragam, id card, hingga kartu nama.
Setelah melihat-lihat unit yang akan dibeli dan melakukan penawaran untuk diskon yang diberikan, Yunita pun dijanjikan mendapatkan diskon hingga Rp10 juta. Kemudian berhubung pertemuan dilakukan di dealer pada hari Minggu dan area kasir tutup, maka Ruhan menyarankan kepada Yunita untuk mentransfer uang senilai Rp10 juta sebagai booking fee ke rekening Dedi yang dikenalkannya sebagai supervisornya di dealer.
Esoknya Yunita pun mentransfer uang down payment (DP) senilai Rp37 juta ke rekening orang yang berbeda atas instruksi Ruhan.
"Saya percaya saja karena transaksi dilakukan di dealer dan kemudian bukti kwitansi pun ditunjukan. Jadi saya kemudian mengirimkan lagi Rp37 juta untuk DP suku cadang dan mengurus samsat karena request pelat," cerita Yunita.
"Kemudian pada saya juga mengirimkan uang senilai Rp134 juta untuk pelunasan dan ini dikirim ke rekening dealer."
Sayangnya, setelah itu Ruhan pun menghilang tiada kabar. Yunita pun mengakui sudah menghubungi dealer Honda MT Haryono dan merasa kecewa kepada pihak dealer dan menilai tidak profesional.
"Perwakilan dealer menjelaskan bahwa Ruhan ini bukan sales mereka dan baru mengikuti pelatihan selama 2 minggu, ID card di leher palsu, dan kartu nama mencetak sendiri. Bagaimana bisa ini terjadi di dalam dealer resmi? kemudian masalah SPK palsu yang saya bawa pulang dari dealer, bagaimana ini bisa terjadi?" ungkap Yunita.
Saat ini Yunita sudah menyerahkan kasus ini kepada pihak Kepolisian dan BPKN ( Badan perlindungan konsumen). Selain itu, dia pun menunggu pengembalian uang senilai Rp134 juta yang dijanjikan pihak dealer pada 18 Maret 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)