Jakarta: Hampir semua pabrikan otomotif kini tengah mengalami krisis chip semikonduktor, dan berefek kepada kesulitan dalam memenuhi permintaan konsumen. Meski demikian, Mazda tampaknya cukup percaya diri untuk menambah dealer baru di tengah kondisi sulit ini.
Managing Director PT Eurokars Motor Indonesia, Ricky Thio, menyebutkan saat ini merek yang dibesutnya juga mengalami krisis chip semikonduktor seperti merek-merek lainnya. Hal ini kemudian berefek kepada masa tunggu kendaraan konsumen alias inden yang bervariasi, bahkan ada yang mencapai 6 bulan.
"Tapi yang ingin saya garis bawahi di sini adalah konsumen kami adalah konsumen yang setia, dan mereka benar-benar melihat produk ini produk yang memang patut di tunggu. Jadi kadang mereka menunggu, dan menunggunya bukan 1-2 bulan, saya akui ada yang menunggu sampai 6 bulan. Ini menunjukan mereka memang ingin mobil itu," ungkap Ricky Thio Senin (20-6-2022) di Medan Satria Bekasi.
Bermodalkan kepercayaan terhadap konsumennya, mereka pun akhirnya meresmikan dealer ke-26 di Indonesia dan dealer ke-2 yang diresmikan pada tahun ini. Dealer Mazda Sultan Agung ini dioperasikan di bawah PT Sentral Oto Maju, dan siap melayani konsumen di bekasi beserta sekitarnya dalam hal penjualan hingga purna jual.
“Bekasi merupakan salah satu pasar yang sangat penting dari sisi sales maupun aftersales. Pada periode tahun 2020 hingga 2021, konsumen untuk Kotamadya Bekasi bertumbuh 42 persen dengan pertumbuhan market share sebesar 39 persen. Di tahun 2022 ini, terhitung sekitar 5 ribu lebih unit Mazda yang beroperasi di wilayah Bekasi dan sekitarnya. Hal ini tentunya menjadi potensi yang begitu besar bagi penjualan maupun workshop," ungkap Ricky.
Director PT Sentral Oto Maju, Maria Christina, juga menyebutkan sudah memiliki target penjualan dan layanan purna jualnya. Semua ini dilayani di dalam gedung seluas 1.200 meter persegi dengan dukungan konsep 3S (sales, service, spare part).
"Untuk target kami selama setahun diharapkan bisa menjual sekitar 200 unit. Dalam sehari, kami bisa menampung 15 unit mobil yang bisa melakukan servis," ujarnya di kesempatan yang sama.
Secara rinci, Maria merasa optimis target tersebut dapat tercapai lantaran di Bekasi memiliki potensi pasar yang bagus. "Kami lihat di Bekasi belum ada dealer Mazda, ini menjadi alasan kami membuka dealer di sini karena pasarnya yang cukup luas dan tidak kalah dengan di Jakarta," terangnya.
Bahkan dia pun sudah melakukan riset bahwa model-model SUV akan menjadi tulang punggung penjualan utama mereka kedepannya. "CX-5 dan CX-3 menjadi produk yang kami unggulkan dan cukup banyak peminat di Bekasi," papar Maria.
Jakarta: Hampir semua pabrikan otomotif kini tengah mengalami krisis chip semikonduktor, dan berefek kepada kesulitan dalam memenuhi permintaan konsumen. Meski demikian, Mazda tampaknya cukup percaya diri untuk menambah dealer baru di tengah kondisi sulit ini.
Managing Director PT Eurokars Motor Indonesia, Ricky Thio, menyebutkan saat ini merek yang dibesutnya juga mengalami krisis chip semikonduktor seperti merek-merek lainnya. Hal ini kemudian berefek kepada masa tunggu kendaraan konsumen alias inden yang bervariasi, bahkan ada yang mencapai 6 bulan.
"Tapi yang ingin saya garis bawahi di sini adalah konsumen kami adalah konsumen yang setia, dan mereka benar-benar melihat produk ini produk yang memang patut di tunggu. Jadi kadang mereka menunggu, dan menunggunya bukan 1-2 bulan, saya akui ada yang menunggu sampai 6 bulan. Ini menunjukan mereka memang ingin mobil itu," ungkap Ricky Thio Senin (20-6-2022) di Medan Satria Bekasi.
Bermodalkan kepercayaan terhadap konsumennya, mereka pun akhirnya meresmikan dealer ke-26 di Indonesia dan dealer ke-2 yang diresmikan pada tahun ini. Dealer Mazda Sultan Agung ini dioperasikan di bawah PT Sentral Oto Maju, dan siap melayani konsumen di bekasi beserta sekitarnya dalam hal penjualan hingga purna jual.
“Bekasi merupakan salah satu pasar yang sangat penting dari sisi sales maupun aftersales. Pada periode tahun 2020 hingga 2021, konsumen untuk Kotamadya Bekasi bertumbuh 42 persen dengan pertumbuhan market share sebesar 39 persen. Di tahun 2022 ini, terhitung sekitar 5 ribu lebih unit Mazda yang beroperasi di wilayah Bekasi dan sekitarnya. Hal ini tentunya menjadi potensi yang begitu besar bagi penjualan maupun workshop," ungkap Ricky.
Director PT Sentral Oto Maju, Maria Christina, juga menyebutkan sudah memiliki target penjualan dan layanan purna jualnya. Semua ini dilayani di dalam gedung seluas 1.200 meter persegi dengan dukungan konsep 3S (sales, service, spare part).
"Untuk target kami selama setahun diharapkan bisa menjual sekitar 200 unit. Dalam sehari, kami bisa menampung 15 unit mobil yang bisa melakukan servis," ujarnya di kesempatan yang sama.
Secara rinci, Maria merasa optimis target tersebut dapat tercapai lantaran di Bekasi memiliki potensi pasar yang bagus. "Kami lihat di Bekasi belum ada dealer Mazda, ini menjadi alasan kami membuka dealer di sini karena pasarnya yang cukup luas dan tidak kalah dengan di Jakarta," terangnya.
Bahkan dia pun sudah melakukan riset bahwa model-model SUV akan menjadi tulang punggung penjualan utama mereka kedepannya. "CX-5 dan CX-3 menjadi produk yang kami unggulkan dan cukup banyak peminat di Bekasi," papar Maria.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ERA)