Jakarta: Kecacatan produksi airbag Takata masih menjadi perhatian sejumlah pabrikan otomotif. Mercedes-Benz Indonesia juga meminta kepada konsumen mereka untuk datang dan melakukan perbaikan airbag apabila ditemukan kecacatan produksi Takata.
Menurut keterangan resminya, pabrikan asal Jerman tersebut terus melakukan kontrol terkait unit yang sudah mereka produksi. Hal ini dilakukan untuk memastikan keselamatan konsumen mereka.
Di Indonesia, kendaraan penumpang dengan berbagai model, mulai dari 169 (A-Class), 204 (C-Class), 207 (E-Class Coupe), 212 (E-Class), 164 (ML), 171 (SLK). 251 (R-Class), 197 (SLS AMG), 906 (Sprinter), dan 639 (Vito/van) dari periode produksi 2004 – 2016 telah diidentifikasi sebagai model yang tercakup dalam program recall airbag Takata.
Sebelum datang ke bengkel resmi untuk melakukan perbaikan, konsumen bisa melakukan pengecekan VIN kendaraan di situs yang disediakan atau menghubungi Customer Care Centre apakah mobil yang dimiliki termasuk ke dalam program recall. Nantinya konsumen akan ditawarkan pergantian airbag baru apabila termasuk ke program recall.
Program recall ini diketahui sudah diinisiasi sejak tahun 2019 dan dilakukan secara global. Rival dari BMW Ini kemudian juga aktif bekerja sama dengan Joyson Safety Systems (Perusahaan penerus Takata) untuk bertukar informasi terkait temuan dan kondisi terkini.
Selain itu, proses produksi kendaraan penumpang saat ini tidak lagi menggunakan vendor Takata ataupun pabrikan lain yang menggunakan bahan dasar amonium nitrat sebagai propelan utama untuk mengembangkan airbag.
Airbag merupakan teknologi keselamatan kendaraan yang diperkenalkan pada Desember 1980 oleh Daimler-Benz AG dan Bosch. Pada tahun 1992, airbag untuk pengemudi menjadi standar fitur keselamatan dan disusul menjadi standar fitur keselamatan untuk penumpang depan pada tahun 1994.
Jakarta: Kecacatan produksi airbag Takata masih menjadi perhatian sejumlah pabrikan otomotif. Mercedes-Benz Indonesia juga meminta kepada konsumen mereka untuk datang dan melakukan perbaikan airbag apabila ditemukan kecacatan produksi Takata.
Menurut keterangan resminya, pabrikan asal Jerman tersebut terus melakukan kontrol terkait unit yang sudah mereka produksi. Hal ini dilakukan untuk memastikan keselamatan konsumen mereka.
Di Indonesia, kendaraan penumpang dengan berbagai model, mulai dari 169 (A-Class), 204 (C-Class), 207 (E-Class Coupe), 212 (E-Class), 164 (ML), 171 (SLK). 251 (R-Class), 197 (SLS AMG), 906 (Sprinter), dan 639 (Vito/van) dari periode produksi 2004 – 2016 telah diidentifikasi sebagai model yang tercakup dalam program recall airbag Takata.
Sebelum datang ke bengkel resmi untuk melakukan perbaikan, konsumen bisa melakukan pengecekan VIN kendaraan di situs yang disediakan atau menghubungi Customer Care Centre apakah mobil yang dimiliki termasuk ke dalam program recall. Nantinya konsumen akan ditawarkan pergantian airbag baru apabila termasuk ke program recall.
Program recall ini diketahui sudah diinisiasi sejak tahun 2019 dan dilakukan secara global. Rival dari BMW Ini kemudian juga aktif bekerja sama dengan Joyson Safety Systems (Perusahaan penerus Takata) untuk bertukar informasi terkait temuan dan kondisi terkini.