Eropa: Pencurian mobil hingga sekarang ini kerap terjadi di berbagai negara, atau di berbagai daerah. Tetapi di masa depan, pemilik mobil juga harus mewaspadai pencurian mobil listrik dan pencurian kabel charger mereka.
Dikutip dari electrek, pencurian kabel charger ini terjadi di kawasan Eropa yang sudah mulai banyak menggunakan mobil listrik. Bahkan para pemilik mobil tidak mengetahui bagaimana motif si pencuri bisa membawa kabur kabel charger tersebut.
Kabel charger, khususnya milik Tesla, memiliki panjang 5-7 meter. Kabel ini bisa digunakan untuk mengisi daya baterai di mobil dengan tegangan listrik 120 V atau 240 V, tergantung dengan adaptor yang digunakan.
Nah, kabelnya ini terbilang cukup berharga karena dijual dengan harga USD520 atau sekitar Rp7,2 juta.
"Polisi di Amsterdam Selatan sudah menerima 21 laporan kehilangan kabel pengisian daya mobil listrik terutama dari para pemilik Tesla. Laporan kehilangan ini diterima pada 20 November sampai 4 Desember 2020," isi laporan Kepolisian.
Sejumlah korban pencurian menduga pencuri ini melakukan perusakan, tetapi jelas hal ini akan membuat kerusakan. Sedangkan korban lainnya berasumsi terdapat masalah atau cacat pada perangkat yang disebabkan oleh musim dingin.
Dugaan muncul karena pernah ada laporan dari beberapa negara di mana pemilik mengalami kesulitan melepas kabel pengisi daya dari lubang pengisi daya. Tesla menjawab keluhan tersebut dengan memberikan pembaruan pada software, namun sayangnya para pemilik tetap mengeluh karena permasalahan tidak rampung.
Produsen mobil listrik ini juga sampai saat ini belum menemukan solusi mengatasi pencurian kabel charger dan menghimbau kepada konsumen mereka untuk lebih berhati-hati. Terlebih para pemilik mobil yang berada di daerah dingin atau bersalju.
Kemudian sebagai tindak pencegahan bisa memanfaatkan fitur Sentry Mode atau mode penjaga. Melalui fitur ini, pemilik dapat mengetahui aktivitas mencurigakan di sekitar mobil dan mendapat peringatan dari aplikasi Tesla yang terhubung dengan smartphone.
Eropa: Pencurian mobil hingga sekarang ini kerap terjadi di berbagai negara, atau di berbagai daerah. Tetapi di masa depan, pemilik mobil juga harus mewaspadai pencurian mobil listrik dan pencurian kabel charger mereka.
Dikutip dari electrek, pencurian kabel charger ini terjadi di kawasan Eropa yang sudah mulai banyak menggunakan mobil listrik. Bahkan para pemilik mobil tidak mengetahui bagaimana motif si pencuri bisa membawa kabur kabel charger tersebut.
Kabel charger, khususnya milik Tesla, memiliki panjang 5-7 meter. Kabel ini bisa digunakan untuk mengisi daya baterai di mobil dengan tegangan listrik 120 V atau 240 V, tergantung dengan adaptor yang digunakan.
Nah, kabelnya ini terbilang cukup berharga karena dijual dengan harga USD520 atau sekitar Rp7,2 juta.
"Polisi di Amsterdam Selatan sudah menerima 21 laporan kehilangan kabel pengisian daya mobil listrik terutama dari para pemilik Tesla. Laporan kehilangan ini diterima pada 20 November sampai 4 Desember 2020," isi laporan Kepolisian.