Jakarta: Meskipun sudah menghentikan penjualan sejak pertengahan tahun 2020 silam, Chevrolet Indonesia sejauh ini masih berkomitmen untuk memberikan layanan purna jual seperti suplai suku cadang orisinil dan garansi kendaraan bagi seluruh pemilik kendaraan Chevrolet di Indonesia.
Saat ini, seluruh dealer resmi Chevrolet yang berjumlah 30 outlet telah bertransformasi menjadi Chevrolet Authorized Service Outlet (ASO), atau Bengkel Resmi Chevrolet.
“Kami terus menyediakan layanan purna jual, perlindungan garansi kendaraan, dan penyediaan suku cadang bagi seluruh pemilik kendaraan Chevrolet, dengan terus menunjuk bengkel-bengkel resmi Chevrolet untuk memudahkan perawatan kendaraan pelanggan di lokasi terdekat,” ujar Direktur Customer Care and Aftersales Service Chevrolet Indonesia, Dadan Ramadhani dalam keterangan resminya, Senin 15 Maret 2021.
Lebih lanjut Dadan menegaskan meski secara resmi Chevrolet sudah tidak lagi kendaraannya, namun ia ingin memastikan kepada semua konsumen Chevrolet tetap mendapatkan pelayanan terbaik dari sisi aftersales.
“Kami ingin agar seluruh pemilik kendaraan Chevrolet saat ini tahu bahwa Chevrolet Indonesia terus beroperasi, dan memastikan bahwa Chevrolet akan terus menyediakan layanan yang diperlukan untuk perawatan kendaraan mereka,” lanjut Dadan.
Penyebab Chevrolet angkat kaki dari Indonesia
Chevrolet memutuskan untuk menghentikan penjualan di Indonesia karena keputusan langsung dari General Motors yang membawahi brand Chevrolet.
President General Motors Asia Tenggara, Hector Villarreal, mengatakan bahwa keputusan ini diambil setelah melalui serangkaian pertimbangan yang menyeluruh dari berbagai rencana bisnis yang memungkinkan bagi General Motors Indonesia di masa yang akan datang.
"Secara global, GM telah mengambil langkah-langkah yang sulit untuk memfokuskan aset dan sumber daya yang dimilikinya. Keputusan yang sulit ini konsisten dengan strategi global GM untuk tetap berfokus pada pasar yang memiliki jalur yang jelas untuk mencapai keuntungan yang berkesinambungan," tulis Hector Villarreal melalui keterangan resminya.
Ketiadaannya volume makers di Indonesia merambat ke berbagai hal, khususnya di sektor operasional. Pelemahan komoditas dan tekanan mata uang asing menjadi sejumlah faktor General Motors mengikuti jejak langkah Ford yang lebih dulu hengkang dari Indonesia.
Jakarta: Meskipun sudah menghentikan penjualan sejak pertengahan tahun 2020 silam,
Chevrolet Indonesia sejauh ini masih berkomitmen untuk memberikan layanan purna jual seperti suplai suku cadang orisinil dan garansi kendaraan bagi seluruh pemilik kendaraan Chevrolet di Indonesia.
Saat ini, seluruh dealer resmi Chevrolet yang berjumlah 30 outlet telah bertransformasi menjadi
Chevrolet Authorized Service Outlet (ASO), atau Bengkel Resmi Chevrolet.
“Kami terus menyediakan layanan purna jual, perlindungan garansi kendaraan, dan penyediaan suku cadang bagi seluruh pemilik kendaraan Chevrolet, dengan terus menunjuk bengkel-bengkel resmi Chevrolet untuk memudahkan perawatan kendaraan pelanggan di lokasi terdekat,” ujar Direktur Customer Care and Aftersales Service Chevrolet Indonesia, Dadan Ramadhani dalam keterangan resminya, Senin 15 Maret 2021.
Lebih lanjut Dadan menegaskan meski secara resmi Chevrolet sudah tidak lagi kendaraannya, namun ia ingin memastikan kepada semua konsumen Chevrolet tetap mendapatkan pelayanan terbaik dari sisi aftersales.
“Kami ingin agar seluruh pemilik kendaraan Chevrolet saat ini tahu bahwa Chevrolet Indonesia terus beroperasi, dan memastikan bahwa Chevrolet akan terus menyediakan layanan yang diperlukan untuk perawatan kendaraan mereka,” lanjut Dadan.
Penyebab Chevrolet angkat kaki dari Indonesia
Chevrolet memutuskan untuk menghentikan penjualan di Indonesia karena keputusan langsung dari General Motors yang membawahi brand Chevrolet.
President General Motors Asia Tenggara, Hector Villarreal, mengatakan bahwa keputusan ini diambil setelah melalui serangkaian pertimbangan yang menyeluruh dari berbagai rencana bisnis yang memungkinkan bagi General Motors Indonesia di masa yang akan datang.
"Secara global, GM telah mengambil langkah-langkah yang sulit untuk memfokuskan aset dan sumber daya yang dimilikinya. Keputusan yang sulit ini konsisten dengan strategi global GM untuk tetap berfokus pada pasar yang memiliki jalur yang jelas untuk mencapai keuntungan yang berkesinambungan," tulis Hector Villarreal melalui keterangan resminya.
Ketiadaannya volume makers di Indonesia merambat ke berbagai hal, khususnya di sektor operasional. Pelemahan komoditas dan tekanan mata uang asing menjadi sejumlah faktor General Motors mengikuti jejak langkah Ford yang lebih dulu hengkang dari Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ACF)