Jakarta: Pemerintah sudah memastikan tidak akan memberikan insentif tambahan untuk kendaraan listrik, termasuk mobil hybrid, di tahun ini. Wuling Motors sebagai salah satu produsen mobil hybrid di Indonesia mengakui akan tetap menjalankan bisnisnya sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Pabrikan asal China itu saat ini memasarkan model Almaz Hybrid untuk konsumen di Tanah Air. Public Relations Manager Wuling Motors, Brian Gomgom, menyebutkan akan tetap berproduksi dan mengikuti regulasi yang berlaku saat ini.
"Sebagai produsen mobil di Indonesia yang memproduksi lini produk EV, Hybrid dan ICE, kami akan mengikuti langkah dan kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Wuling tetap fokus dalam menghadirkan produk yang berkualitas dan bisa menjawab kebutuhan konsumen serta mendukung percepatan elektrifikasi kendaraan di Indonesia," ujar Public Relations Manager Wuling Motors, Brian Gomgom, kepada Medcom.id.
Rival dari Chery dan DFSK ini menawarkan Almaz hybrid dengan harga Rp476 Juta (on the road DKI Jakarta). Dengan harga yang ditawarkan, konsumen akan mendapatkan teknologi mesin bensin 1.5L turbocharged dengan motor listrik, menghasilkan tenaga maksimal sekitar 190 daya kuda dan Continuously Variable Transmission (CVT) yang dikenal untuk memberikan pengalaman berkendara yang mulus dan efisien.
Pemerintah Indonesia sebelumnya merencanakan pemberian insentif bagi kendaraan hybrid sebagai bagian dari upaya untuk mendukung adopsi teknologi ramah lingkungan dan mengurangi emisi karbon. Insentif ini diharapkan dapat mendorong peningkatan penjualan kendaraan hybrid di pasar domestik, serta mempercepat transisi menuju kendaraan yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Namun, pada awal bulan ini, pemerintah membatalkan rencana tersebut.Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, melihat bahwa penjualan mobil hybrid sudah baik, dan bahkan 2 kali lipat lebih banyak dari pada BEV (battery electric vehicle). Sehingga, menurut dia, mobil-mobil hybrid sudah berjalan sekarang.
"Maka untuk otomotif, kebijakannya sudah dikeluarkan. Tidak ada perubahan kebijakan dan tambahan lain," ucap Airlangga dalam konferensi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal ke-2 2024 pada Senin (5/8/2024).
Jakarta: Pemerintah sudah memastikan tidak akan memberikan insentif tambahan untuk
kendaraan listrik, termasuk
mobil hybrid, di tahun ini. Wuling Motors sebagai salah satu produsen mobil hybrid di Indonesia mengakui akan tetap menjalankan bisnisnya sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Pabrikan asal China itu saat ini memasarkan model Almaz Hybrid untuk konsumen di Tanah Air. Public Relations Manager Wuling Motors, Brian Gomgom, menyebutkan akan tetap berproduksi dan mengikuti regulasi yang berlaku saat ini.
"Sebagai produsen mobil di Indonesia yang memproduksi lini produk EV, Hybrid dan ICE, kami akan mengikuti langkah dan kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Wuling tetap fokus dalam menghadirkan produk yang berkualitas dan bisa menjawab kebutuhan konsumen serta mendukung percepatan elektrifikasi kendaraan di Indonesia," ujar Public Relations Manager Wuling Motors, Brian Gomgom
, kepada Medcom.id.
Rival dari Chery dan DFSK ini menawarkan Almaz hybrid dengan harga Rp476 Juta (on the road DKI Jakarta). Dengan harga yang ditawarkan, konsumen akan mendapatkan teknologi mesin bensin 1.5L turbocharged dengan motor listrik, menghasilkan tenaga maksimal sekitar 190 daya kuda dan Continuously Variable Transmission (CVT) yang dikenal untuk memberikan pengalaman berkendara yang mulus dan efisien.
Pemerintah Indonesia sebelumnya merencanakan pemberian insentif bagi kendaraan hybrid sebagai bagian dari upaya untuk mendukung adopsi teknologi ramah lingkungan dan mengurangi emisi karbon. Insentif ini diharapkan dapat mendorong peningkatan penjualan kendaraan hybrid di pasar domestik, serta mempercepat transisi menuju kendaraan yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Namun, pada awal bulan ini, pemerintah membatalkan rencana tersebut.Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, melihat bahwa penjualan mobil hybrid sudah baik, dan bahkan 2 kali lipat lebih banyak dari pada BEV (battery electric vehicle). Sehingga, menurut dia, mobil-mobil hybrid sudah berjalan sekarang.
"Maka untuk otomotif, kebijakannya sudah dikeluarkan. Tidak ada perubahan kebijakan dan tambahan lain," ucap Airlangga dalam konferensi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal ke-2 2024 pada Senin (5/8/2024).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)