Jakarta – Rem blong pada sistem transportasi berbasis angkutan penumpang, masih sering ditemui di berbagai wilayah. Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, pada masa liburan akhir tahun 2024 lalu, bus menempati peringkat kedua moda transportasi terpopuler dengan 6,54 juta penumpang.
Selama periode 2014-2023 setidaknya tercatat 172 kecelakaan yang melibatkan bus. Terbaru, pada akhir Juni 2025, kecelakaan kembali terjadi di Sidoarjo akibat rem blong yang menyebabkan bus menabrak tiga kendaraan.
Kasus ini menambah panjang daftar kecelakaan bus yang secara umum disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu faktor pengemudi dan kegagalan sistem pengereman atau yang dikenal ‘rem blong’.
National Sales Manager Truck & Bus Radial, PT Hankook Tire Sales Indonesia Ahmad Juweni, menjelaskan bahwa rem blong hingga kini masih menjadi salah satu penyebab kecelakaan fatal. Terutama pada kendaraan besar seperti bus.
"Ini harus menjadi perhatian serius bagi penyedia jasa transportasi. Umumnya, rem blong disebabkan oleh kerusakan komponen rem seperti kampas, cakram, atau sistem hidrolik, muatan berlebih, serta teknik pengereman yang keliru. Padahal, faktor-faktor ini bisa dicegah dengan persiapan yang tepat,” ujar Ahmad Juweni dalam keterangan resminya.
Ia pun menyarankan agar memperhatikan kondisi kaki-kaki bus terutama ban. Lantaran komponen tersebut merupakan komponen kendaraan yang berperan penting dalam mendukung sistem pengereman. Pastikan spesifikasi ban sesuai, terutama dalam hal traksi, daya cengkeram, serta usia pakai ban.
"Hankook juga memiliki dua pilihan ban yang sesuai untuk perjalanan panjang dengan biaya yang lebih efisien. Seperti ban Hankook AH30 dan Hankook Smart Flex AH31K yang memberikan usia pakai panjang dan biaya cost per kilometer yang lebih rendah.”
Untuk menjawab kebutuhan bisnis operator bus dan bidang logistik, merek ini menghadirkan dua produk andalan yaitu AH30 dan Smart Flex AH31K. AH30 dengan desain zig-zag pada tapak ban yang meningkatkan kinerja traksi serta optimasi sistem pengereman.
Ada pula Smart Flex AH31K, dengan desain garitan 3 dimensi pada tapak ban, menghasilkan jarak tempuh serta kinerja handling yang lebih baik. Melalui jaringan mereka di berbagai kota, pemilik bus dapat mengakses layanan after-sales yang mencakup konsultasi dan perawatan ban berkala.
Jakarta – Rem blong pada sistem
transportasi berbasis
angkutan penumpang, masih sering ditemui di berbagai wilayah. Berdasarkan data
Kementerian Perhubungan, pada masa liburan akhir tahun 2024 lalu, bus menempati peringkat kedua moda transportasi terpopuler dengan 6,54 juta penumpang.
Selama periode 2014-2023 setidaknya tercatat 172 kecelakaan yang melibatkan bus. Terbaru, pada akhir Juni 2025, kecelakaan kembali terjadi di Sidoarjo akibat rem blong yang menyebabkan bus menabrak tiga kendaraan.
Kasus ini menambah panjang daftar kecelakaan bus yang secara umum disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu faktor pengemudi dan kegagalan sistem pengereman atau yang dikenal ‘rem blong’.
National Sales Manager Truck & Bus Radial, PT Hankook Tire Sales Indonesia Ahmad Juweni, menjelaskan bahwa rem blong hingga kini masih menjadi salah satu penyebab kecelakaan fatal. Terutama pada kendaraan besar seperti bus.
"Ini harus menjadi perhatian serius bagi penyedia jasa transportasi. Umumnya, rem blong disebabkan oleh kerusakan komponen rem seperti kampas, cakram, atau sistem hidrolik, muatan berlebih, serta teknik pengereman yang keliru. Padahal, faktor-faktor ini bisa dicegah dengan persiapan yang tepat,” ujar Ahmad Juweni dalam keterangan resminya.
Ia pun menyarankan agar memperhatikan kondisi kaki-kaki bus terutama ban. Lantaran komponen tersebut merupakan komponen kendaraan yang berperan penting dalam mendukung sistem pengereman. Pastikan spesifikasi ban sesuai, terutama dalam hal traksi, daya cengkeram, serta usia pakai ban.
"Hankook juga memiliki dua pilihan ban yang sesuai untuk perjalanan panjang dengan biaya yang lebih efisien. Seperti ban Hankook AH30 dan Hankook Smart Flex AH31K yang memberikan usia pakai panjang dan biaya cost per kilometer yang lebih rendah.”
Untuk menjawab kebutuhan bisnis operator bus dan bidang logistik, merek ini menghadirkan dua produk andalan yaitu AH30 dan Smart Flex AH31K. AH30 dengan desain zig-zag pada tapak ban yang meningkatkan kinerja traksi serta optimasi sistem pengereman.
Ada pula Smart Flex AH31K, dengan desain garitan 3 dimensi pada tapak ban, menghasilkan jarak tempuh serta kinerja handling yang lebih baik. Melalui jaringan mereka di berbagai kota, pemilik bus dapat mengakses layanan after-sales yang mencakup konsultasi dan perawatan ban berkala.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)