Marketing Director PT Autochem Industry (AI), Chris Sada, menekankan meski pun elektrifikasi dan artificial intelligent yang makin canggih namun ada dasar-dasar otomotif yang harus dipahami masyarakat umum. Salah satunya adalah pengereman yang menjadi salah satu aspek penting bagi kendaraan.
Sistem pengereman menjadi materi penting edukasi lantaran masih banyak anak muda yang belum sepenuhnya paham mengenai teknologi rem padahal sangat penting dalam menunjang keamanan berkendara di jalan.
Sebagai distributor resmi cairan rem Prestone selama 40 tahun terakhir, kami ingin anak muda dapat paham pengetahuan dasar seputar rem dan komponen penting kendaraan lainnya,” jelas Chris Sada melalui keterangan resminya.
Baca Juga: V-Green Siapkan 63.000 Titik SPKLU, Khusus Buat VinFast |
Lokasi pertama kegiatan Autochem Mengajar adalah di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah pada akhir bulan April 2025 lalu dengan jumlah peserta sekitar 90 siswa-siswi kelas X dan XI jurusan Teknik Kendaraan Ringan. Materi yang diajarkan adalah mengenai sistem pengereman, mencakup pengenalan sistem rem dan teknologi rem.
Selain sistem dan teknologi rem, para pelajar yang notabene merupakan pengguna usia dini kendaraan roda dua, diajarkan mengenai fungsi cairan rem. Seperti diketahui, cairan rem (brake fluid) memiliki tugas utama sebagai media transmisi tenaga hidraulis dari tuas rem sepeda motor ke piston kaliper, yang kemudian mendorong kampas rem yang bertugas mengurangi kecepatan kendaraan dengan cara menekan cakram rem.
Cairan rem harus tahan dalam berbagai kondisi terutama suhu tinggi atau panas saat bekerja. Vapor lock merupakan kondisi dimana suhu rem menjadi terlalu panas karena bekerja terlalu berat, sehingga menyebabkan cairan rem mendidih. Ketika cairan rem mendidih, akan menghasilkan uap air atau vapor lock yang bisa menyebabkan rem blong karena tidak bisa bekerja menekan kampas rem.
Cairan rem juga memiliki sifat higroskopis akibat mudah menyerap air dari udara. Air yang masuk ke dalam sistem pengereman dapat menurunkan titik didih cairan rem dan menyebabkan pembentukan uap sehingga mengurangi efektivitas pengereman. Dengan pemahaman yang jelas mengenai sistem rem, diharapkan para pelajar dapat merawat sistem rem sepeda motor dengan baik dan mengaplikasikan rem secara optimal di jalan.
Baca Juga: Kecil-Kecil Cabe Rawit, Populasi Wuling Air ev Capai 19.219 Unit lho! |
Juga Membahas Teknologi Diesel
Roadshow Autochem Mengajar kemudian berlanjut di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Peserta kegiatan di hari pertama adalah mahasiswa Fakultas Teknik yang mengambil mata kuliah Teknologi Motor Diesel.Mesin diesel makin canggih dan modern supaya dapat memenuhi regulasi gas buang kendaraan yang kian ketat. Namun, tugas utamanya sebagai pembawa muatan berat harus bisa dimaksimalkan. Karena itu dibutuhkan bahan bakar dan pelumas yang sanggup memenuhi kebutuhan mesin ‘pekerja keras’ ini agar performa dan daya tahannya terjaga, di antaranya lewat rangkaian produk pelumas dan diesel treatment Prestone.
Hari kedua, 40 mahasiswa mengikuti kelas Energi Hijau Fakultas Teknik UNY. Materi yang disajikan mengenai electronic control unit (ECU), emisi gas buang, dan perkembangan teknologi elektrikal (kelistrikan).
Awalnya, ECU diposisikan sebagai pengatur kerja sistem injeksi BBM yang menggantikan karburator. Seiring berkembangnya teknologi otomotif, sistem kontrol terintegrasi ini mengalami peningkatan yang pesat di mana sekarang mengendalikan hampir seluruh sistem kendaraan.
Baca Juga: Hyundai Recall Mobil Listriknya, Perlu Update ICCU |
Sistem kontrol dan kelistrikan kendaraan yang mumpuni, dimanfaatkan pula dalam menekan emisi gas buang agar sesuai regulasi yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia. ECU mengatur teknologi mesin terkini seperti katup variabel, direct injection, turbo variabel, hingga teknologi elektrifikasi supaya mesin mempunyai performa berkendara terbaik namun ramah lingkungan. Seiring perkembangan teknologi artificial intelligent, ECU memegang peran penting dalam mengoptimalkan sistem berbasis algoritma ini.
”Generasi muda yang diwakili oleh Gen-Z, merupakan pihak yang paling berkepentingan atas pengembangan teknologi otomotif Tanah Air supaya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di masa depan. Kami juga melihat, Gen-Z membutuhkan basis ilmu yang kuat terkait teknologi otomotif khususnya hal yang mendasar seperti sistem pengereman, pelumas, dan ECU. Dengan rekam jejak Prestone yang panjang, kami berharap ilmu pengetahuan dan pengalaman yang kami tularkan lewat program Autochem Mengajar, dapat bermanfaat bagi mereka yang menerapkannya langsung dalam proses belajar serta mobilitas setiap hari,” tutup Chris Sada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News