Jakarta - Mulai maraknya mobil listrik yang beredar di jalan raya sejak beberapa tahun terakhir, mulai memunculkan versi mobil bekasnya. Meski belum banyak yang bisa dijumpai di gerai-gerai mobil bekas namun sudah ada beberapa unit. Salah satu cara untuk meyakinkan konsumen untuk membeli mobil listrik bekas adalah tetap melalui proses inspeksi.
Jika di mobil bekas yang bermesin bakar, pihak inspektor sudah punya pakem tersendiri bagian mana yang harus mereka inspeksi, di mobil listrik, hanya ada satu bagian yang belum bisa mereka inspeksi yaitu kondisi baterai. Hal ini dikarenakan belum ada metode khusus yang ditentunkan untuk memeriksa kondisi baterai.
Apalagi antara satu baterai dengan baterai lain di beda merek, tidak semuanya sama. Terdapat beragam model baterai hingga jenisnya, sehingga ini membuat pihak inspektor saat ini belum bisa melakukan inspeksi khusus di bagian ini.
Menurut Founder dan CEO Otospector, Jeffrey Andika di momen peluncuran fasilitas tersebut pada Kamis (22/8/2024) bahwa saat ini mereka baru bisa melakukan inspeksi untuk kondisi transmisi, interior dan eksterior saja untuk kendaraan listrik.
"Inpeksi kendaraan listrik memang permintaannya belum banyak, karena unit mobil listrik bekas juga belum begitu banyak. Paling adanya baru Wuling Air EV saja. Nah, tantangannya adalah Kami belum bisa melakukan inspeksi untuk kondisi baterai dan controller. Karena dari pihak pabrikan pun belum berani memberikan pelatihan ke pihak luar soal baterai yang mereka punya. Kalau mereka mau, Kami juga ingin mengikuti," ujar Jeffrey Andika.
Ia menegaskan pada dasarkan memang baterai adalah hal yang paling utama di kendaraan. Namun mereka juga bisa membantu konsumen yang ingin membeli mobil bekas untuk melakukan pengecekan di bengkel resmi. Meski tidak semua bagian bisa mereka lakukan inspeksi, namun biaya inspeksi total masih diberlakukan sama dengan biaya inspeksi mobil pembakaran dalam atau mobil hybrid.
Jakarta - Mulai maraknya
mobil listrik yang beredar di jalan raya sejak beberapa tahun terakhir, mulai memunculkan versi mobil bekasnya. Meski belum banyak yang bisa dijumpai di gerai-gerai mobil bekas namun sudah ada beberapa unit. Salah satu cara untuk meyakinkan konsumen untuk membeli
mobil listrik bekas adalah tetap melalui proses inspeksi.
Jika di mobil bekas yang bermesin bakar, pihak inspektor sudah punya pakem tersendiri bagian mana yang harus mereka inspeksi, di mobil listrik, hanya ada satu bagian yang belum bisa mereka inspeksi yaitu kondisi baterai. Hal ini dikarenakan belum ada metode khusus yang ditentunkan untuk memeriksa kondisi baterai.
Apalagi antara satu baterai dengan baterai lain di beda merek, tidak semuanya sama. Terdapat beragam model baterai hingga jenisnya, sehingga ini membuat pihak inspektor saat ini belum bisa melakukan inspeksi khusus di bagian ini.
Menurut Founder dan CEO Otospector, Jeffrey Andika di momen peluncuran fasilitas tersebut pada Kamis (22/8/2024) bahwa saat ini mereka baru bisa melakukan inspeksi untuk kondisi transmisi, interior dan eksterior saja untuk kendaraan listrik.
"Inpeksi kendaraan listrik memang permintaannya belum banyak, karena unit mobil listrik bekas juga belum begitu banyak. Paling adanya baru Wuling Air EV saja. Nah, tantangannya adalah Kami belum bisa melakukan inspeksi untuk kondisi baterai dan controller. Karena dari pihak pabrikan pun belum berani memberikan pelatihan ke pihak luar soal baterai yang mereka punya. Kalau mereka mau, Kami juga ingin mengikuti," ujar Jeffrey Andika.
Ia menegaskan pada dasarkan memang baterai adalah hal yang paling utama di kendaraan. Namun mereka juga bisa membantu konsumen yang ingin membeli mobil bekas untuk melakukan pengecekan di bengkel resmi. Meski tidak semua bagian bisa mereka lakukan inspeksi, namun biaya inspeksi total masih diberlakukan sama dengan biaya inspeksi mobil pembakaran dalam atau mobil hybrid.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)
