Jakarta: Kendaraan niaga ringan menjadi salah satu komoditi paling seksi di pasar otomotif tanah air.
Kendaraan niaga ringan atau mobil pikap sudah sejak lama menjadi kebutuhan bagi para pengusaha ataupun pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnis mereka.
Dari sekian banyak mobil niaga ringan yang dipasarkan di Indonesia, salah satu model yang paling lama eksis dari dulu hingga saat ini yaitu Mitsubishi L300.
40 tahun di Indonesia
Keberadaan Mitsubishi L300 di Indonesia sudah mencapai 40 tahun. Sehingga wajar saja, jika mobil ini menjadi kendaraan niaga dengan populasi terbanyak di tanah air.
L300 diluncurkan secara global pada tahun 1979, namun baru masuk Indonesia sejak tahun 1981. Uniknya, sejak pertama kali muncul hingga sekarang, tidak banyak penyegaran yang dihadirkan Mitsubishi terhadap model L300. Namun tetap saja, mobil pikap tanpa hidung tersebut masih memimpin pasar selama 4 dekade.
"L300 terus mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar di kelasnya, membuktikan model legendaris yang telah hadir selama lebih dari 40 tahun di Indonesia ini tetap diminati dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” ungkap President Director PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Naoya Nakamura.
Terbukti dari penjualan L300 sepanjang semester pertama 2021 menembus angka lebih dari 13 ribu unit.
Berdasarkan data penjualan di bulan September 2021, L300 berkontribusi lebih dari 33 persen penjualan Mitsubishi. Catatan tersebut menjadi ketiga yang terbesar setelah Xpander dan Xpander Cross.
Andalan para pebisnis
Ada beberapa faktor yang membuat L300 masih berjaya selama 4 dekade. Diantaranya adalah kemampuan dan daya angkutnya yang besar menjadi pertimbangan para pebisnis memilih L300.
Dimensi cargo bed yang dimiliki L300 (P x L x T) adalah 2.430 mm x 1.600 mm x 360 mm (standard), 310 mm (flatbed). Ukuran tersebut membuat L300 mampu mengangkut beban hingga 1,26 ton.
Selain dijadikan sebagai armada pengangkut barang, L300 kerap dikaroseri menjadi minibus sesuai dengan kebutuhan dalam mengembangkan bisnis. L300 juga laris dijadikan sebagai mobil medis hingga ambulans.
Mobil pekerja ini mengusung mesin diesel 4D56 berkapasitas 2.500 cc dengan tenaga 73 daya kuda dan torsi maksimal 142 Nm sehingga cocok dan mumpuni mengakut beban melewati medan berat. Berkat ketangguhannya, mesin diesel itu disebut sebagai cikal bakal dapur pacu yang digunakan pada Pajero Sport di beberapa generasi.
Harga jual tinggi
Faktor lain yang membuat L300 masih populer hingga saat ini adalah karena harga jual yang relatif tinggi untuk segmen kendaraan niaga. Hal ini juga didukung oleh ketersediaan spare part L300 yang begitu mudah didapatkan di daerah manapun.
Para pebisnis juga sepakat kalau L300 merupakan kendaraan yang tidak rewel serta ringan dalam hal biaya perawatan karena didukung layanan purna jual yang tersebar di seluruh Indonesia.
Program penjualan dan purna jual
Saat ini Mitsubishi L300 ditawarkan dalam tiga varian yakni Pick-Up Standar, Pick-Up Flat Bed dan Cab Chasis. L300 dijual di rentang Rp189,5 juta hingga Rp194 juta. (S-4).
Mitsubishi Indonesia selalu mempersiapkan program penjualan untuk model legendaris satu ini. Tidak terkecuali untuk konsumen di area Jawa Barat dan juga Jawa Tengah lewat program pembiayaan yang didukung kemudahan purna jual.
"Walaupun di masa yang rentan seperti saat ini, kami terus berusaha memberikan kemudahan dengan terus melakukan penyesuaian penawaran dan sistem layanan kami sehingga konsumen dapat merasakan keuntungan yang maksimal dan pastinya aman,” ujar Director of Sales & Marketing Division PT MMKSI, Irwan Kuncoro.
Jakarta: Kendaraan niaga ringan menjadi salah satu komoditi paling seksi di pasar otomotif tanah air.
Kendaraan niaga ringan atau mobil pikap sudah sejak lama menjadi kebutuhan bagi para pengusaha ataupun pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnis mereka.
Dari sekian banyak mobil niaga ringan yang dipasarkan di Indonesia, salah satu model yang paling lama eksis dari dulu hingga saat ini yaitu Mitsubishi L300.
40 tahun di Indonesia
Keberadaan Mitsubishi L300 di Indonesia sudah mencapai 40 tahun. Sehingga wajar saja, jika mobil ini menjadi kendaraan niaga dengan populasi terbanyak di tanah air.
L300 diluncurkan secara global pada tahun 1979, namun baru masuk Indonesia sejak tahun 1981. Uniknya, sejak pertama kali muncul hingga sekarang, tidak banyak penyegaran yang dihadirkan Mitsubishi terhadap model L300. Namun tetap saja, mobil pikap tanpa hidung tersebut masih memimpin pasar selama 4 dekade.
"L300 terus mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar di kelasnya, membuktikan model legendaris yang telah hadir selama lebih dari 40 tahun di Indonesia ini tetap diminati dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” ungkap President Director PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Naoya Nakamura.
Terbukti dari penjualan L300 sepanjang semester pertama 2021 menembus angka lebih dari 13 ribu unit.
Berdasarkan data penjualan di bulan September 2021, L300 berkontribusi lebih dari 33 persen penjualan Mitsubishi. Catatan tersebut menjadi ketiga yang terbesar setelah Xpander dan Xpander Cross.
Andalan para pebisnis
Ada beberapa faktor yang membuat L300 masih berjaya selama 4 dekade. Diantaranya adalah kemampuan dan daya angkutnya yang besar menjadi pertimbangan para pebisnis memilih L300.
Dimensi cargo bed yang dimiliki L300 (P x L x T) adalah 2.430 mm x 1.600 mm x 360 mm (standard), 310 mm (flatbed). Ukuran tersebut membuat L300 mampu mengangkut beban hingga 1,26 ton.
Selain dijadikan sebagai armada pengangkut barang, L300 kerap dikaroseri menjadi minibus sesuai dengan kebutuhan dalam mengembangkan bisnis. L300 juga laris dijadikan sebagai mobil medis hingga ambulans.
Mobil pekerja ini mengusung mesin diesel 4D56 berkapasitas 2.500 cc dengan tenaga 73 daya kuda dan torsi maksimal 142 Nm sehingga cocok dan mumpuni mengakut beban melewati medan berat. Berkat ketangguhannya, mesin diesel itu disebut sebagai cikal bakal dapur pacu yang digunakan pada Pajero Sport di beberapa generasi.