Masih Ada Ribuan Chevrolet Di Indonesia Harus Jalani Recall

Jakarta: Recall airbag Takata melibatkan banyak merek otomotif dengan berbagai model kendaraan, dan sudah berlangsung dalam beberapa tahun ke belakang. Chevrolet Indonesia sebagai salah satu merek yang menggelar program recall hingga sekarang ini masih membuka program recall bagi konsumen di Tanah Air.   Merek asal Amerika Serikat ini menyebutkan ada 8.000 unit mobil di Indonesia yang harus menjalani program recall. Hingga kini, sejak pertama kali diumumkan tahun lalu, baru sekitar 30 persen pemilik mobil yang menjalani recall airbag ini.   Di Indonesia, program recall mobil Chevrolet yang digelar ini mencakup model Orlando produksi 2021-2017, Aveo produksi 2021-2014, Cruze tahun 2010-2013, dan Trax tahun 2016-2018. untuk penggantian airbag ini memakan waktu sekitar 1 jam pengerjaan dan tanpa dipungut biaya alias gratis.   Direktur Aftersales and Customer Care General Motors Indonesia, Dadan Ramadhani, menjelaskan Kegiatan recall penggantian airbag ini adalah kegiatan yang sama yang berlangsung secara global oleh beberapa merek mobil di dunia, termasuk yang sedang dilakukan oleh beberapa merek mobil di Indonesia. Pergantian dilakukan untuk airbag produksi Takata yang terpasang pada sisi pengemudi.   “Hal ini tidak lain adalah sebagai wujud komitmen untuk terus menyediakan layanan purna jual, penyediaan suku cadang, perlindungan garansi (warranty) bagi seluruh pemilik mobil Chevrolet, termasuk perbaikan kendaraan di bawah kegiatan safety recall,” ujar Dadan Ramadhani melalui keterangan resminya.     Dia punya menyebutkan pemilik mobil bisa melakukan pengecekan secara mandiri apakah mobilnya termasuk ke dalam program recall airbag Takata atau tidak. Caranya, dengan mengunjungi contact center resmi, situs resmi Chevrolet Indonesia, atau situs resmi General Motors.   Sebagaimana diketahui, peluncuran recall penggantian airbag ini di dunia diawali dari National Highway Traffic Safety Administrator (NHTSA) di Amerika. Mereka menemukan resiko serius serpihan logam yang berasal dari wadah (container) propellant di dalam airbag dapat terlontar saat airbag mengembang, yang bisa mengakibatkan cedera serius, bahkan kematian.