Jakarta: Kondisi baterai masih menjadi salah satu perhatian bagi konsumen, terutama perihal daya tahannya. Lantas bagaimana kondisinya bilamana baterai mobil listrik sudah digunakan selama 10 tahun?
Saat baterai mengalami degradasi, baterai kehilangan kapasitas fungsionalnya, dan penurunan ini akibat usia baterai kendaraan serta berdasarkan jarak tempuh. Menurut laporan Motortrend, Tesla menunjukan data menarik mengenai kondisi baterai mobil yang digunakan pada sedan Model S dan SUV Model X setelah digunakan 10 tahun.
Model S beredar sejak tahun 2012 dan Model X beredar mulai 2016, sehingga merek asal Amerika Serikat ini memiliki cukup waktu untuk menganalisis baterai pada mobil-mobilnya dan melacak bagaimana kemampuan baterai tersebut menurun seiring waktu.
Pada laporan perusahaan tahun 2022, Tesla mengklaim masih memiliki kemampuan hingga 88 persen daya baterai Model S dan 90 persen pada Model X atau masih terjaga dengan baik setelah digunakan sekitar 200.000 mil atau 321.868 km.
Baca Juga:
Perang Rusia-Ukraina Tak Berakhir, Hyundai Ancang-Ancang Hengkang
Perusahaan penurunan daya baterai tidak hanya dipengaruhi oleh jarak tempuh, tetapi juga oleh jumlah siklus pengisian dan waktu penggunaan. Meskipun demikian, hasil analisis mereka menunjukkan penggunaan baterai pada Model S dan X terbilang cukup andal, dan kemungkinan besar tidak perlu penggantian baterai secara keseluruhan pada di masa depan.
Model S dan Model X menggunakan jenis kimia baterai yang berbeda dengan Model 3 dan Model Y. Panasonic diketahui menjadi pemasok utama baterai 1865 NCA lithium-ion untuk mobil-mobil listrik Tesla yang lebih besar tersebut.
Dalam perhitungan InsideEVs baru-baru ini, dari data Tesla di atas maka daya baterai mengalami penurunan sebesar 12 persen dalam 200.000 mil perjalanan berarti kehilangan sekitar 1 persen daya setiap 16.667 mil (26.817 km) atau setiap 67 siklus pengisian (dengan asumsi jarak tempuh 250 mil per siklus).
Jakarta: Kondisi baterai masih menjadi salah satu perhatian bagi konsumen, terutama perihal daya tahannya. Lantas bagaimana kondisinya bilamana baterai mobil listrik sudah digunakan selama 10 tahun?
Saat baterai mengalami degradasi, baterai kehilangan kapasitas fungsionalnya, dan penurunan ini akibat usia baterai kendaraan serta berdasarkan jarak tempuh. Menurut laporan Motortrend, Tesla menunjukan data menarik mengenai kondisi baterai mobil yang digunakan pada sedan Model S dan SUV Model X setelah digunakan 10 tahun.
Model S beredar sejak tahun 2012 dan Model X beredar mulai 2016, sehingga merek asal Amerika Serikat ini memiliki cukup waktu untuk menganalisis baterai pada mobil-mobilnya dan melacak bagaimana kemampuan baterai tersebut menurun seiring waktu.
Pada laporan perusahaan tahun 2022, Tesla mengklaim masih memiliki kemampuan hingga 88 persen daya baterai Model S dan 90 persen pada Model X atau masih terjaga dengan baik setelah digunakan sekitar 200.000 mil atau 321.868 km.
Baca Juga:
Perang Rusia-Ukraina Tak Berakhir, Hyundai Ancang-Ancang Hengkang
Perusahaan penurunan daya baterai tidak hanya dipengaruhi oleh jarak tempuh, tetapi juga oleh jumlah siklus pengisian dan waktu penggunaan. Meskipun demikian, hasil analisis mereka menunjukkan penggunaan baterai pada Model S dan X terbilang cukup andal, dan kemungkinan besar tidak perlu penggantian baterai secara keseluruhan pada di masa depan.
Model S dan Model X menggunakan jenis kimia baterai yang berbeda dengan Model 3 dan Model Y. Panasonic diketahui menjadi pemasok utama baterai 1865 NCA lithium-ion untuk mobil-mobil listrik Tesla yang lebih besar tersebut.
Dalam perhitungan InsideEVs baru-baru ini, dari data Tesla di atas maka daya baterai mengalami penurunan sebesar 12 persen dalam 200.000 mil perjalanan berarti kehilangan sekitar 1 persen daya setiap 16.667 mil (26.817 km) atau setiap 67 siklus pengisian (dengan asumsi jarak tempuh 250 mil per siklus).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UDA)
