Jakarta: Pemerintah sekarang ini sedang berencana untuk memberikan relaksasi pajak berupa insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) selama 9 bulan ke depan. Meski demikian kebijakan ini sangat baik untuk merangsang penjualan otomotif, namun untuk suplai ke pasar tidak bisa dimaksimalkan.
Marketing Director dan Corporate Planning & Communication Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Amelia Tjandra, menjelaskan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) menetapkan target penjualan mobil baru hingga 750 ribu unit. Secara umum angka ini berarti adanya peningkatan permintaan pasar dan harus diiringi juga dengan suplai yang mencukupi. Namun sayangnya banyak pabrik sekarang ini yang tidak bisa memaksimalkan kapasitas produksinya di tengah pandemi.
"Pada dasarnya kami percaya relaksasi PPnBM ini akan meningkatkan permintaan, tapi suplainya tidak serta merta. Saat ini kondisi pandemi, semua pabrik harus menerapkan protokol yang mana mengharuskan jarak satu meter untuk setiap proses produksi. Kapasitas yang terpakai tidak bisa maksimal, seperti kondisi normal," ungkap Amelia Tjandra disaat jumpa pers daring beberapa waktu lalu.
Dia memberikan contoh pabrik Daihatsu di Sunter dan Karawang mampu memproduksi 530 ribu unit mobil per tahun. Namun sekarang ini hanya mampu memproduksi 347 ribu unit per tahun karena adanya penerapan protokol kesehatan. Protokol ini juga mengurangi kecepatan produksi, karena dahulu bisa mencapai 1,5 per 1 unit mobil baru, dan kini di 3,1 menit untuk produksi 1 mobil baru.
Amel berharap dengan adanya vaksin yang diberikan pemerintah bisa menjadi solusi untuk segera mengentaskan pandemi Covid-19 di Indonesia. Terlebih buruh pabrik menjadi salah satu kelompok yang diprioritaskan mendapatkan vaksin Covid-19.
"Kami berharap nomor satu, kesehatan, supaya jadi prioritas. Dengan adanya vaksin sehingga bisa terjadi perubahan proses produksi dan kami bisa memenuhi permintaan yang meningkat," kata Amel.
Selain itu, Amel juga mengimbau kepada para vendor komponen otomotif bisa segera menyesuaikan diri juga apabila terjadi peningkatan permintaan. Mengingat pasar diharapkan bisa pulih perlahan dengan adanya insentif PPnBM dari pemerintah.
"Dalam hal suplai ada beberapa suplier (vendor komponen) karena kondisi covid mengubah produksinya. Ini nggak hanya berlaku untuk satu model mobil, tapi berlaku untuk seluruh merek. Suplier-suplier seperti ini butuh waktu untuk memenuhi permintaan yang meningkat. Jadi baik dari segi proses produksi ataupun dari pemenuhan suplier itu membutuhkan waktu, sehingga permintaan yang meningkat juga serta merta kita imbangi dengan peningkatan produksi," pungkas Amel.
Jakarta: Pemerintah sekarang ini sedang berencana untuk memberikan relaksasi pajak berupa insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) selama 9 bulan ke depan. Meski demikian kebijakan ini sangat baik untuk merangsang penjualan otomotif, namun untuk suplai ke pasar tidak bisa dimaksimalkan.
Marketing Director dan Corporate Planning & Communication Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Amelia Tjandra, menjelaskan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) menetapkan target penjualan mobil baru hingga 750 ribu unit. Secara umum angka ini berarti adanya peningkatan permintaan pasar dan harus diiringi juga dengan suplai yang mencukupi. Namun sayangnya banyak pabrik sekarang ini yang tidak bisa memaksimalkan kapasitas produksinya di tengah pandemi.
"Pada dasarnya kami percaya relaksasi PPnBM ini akan meningkatkan permintaan, tapi suplainya tidak serta merta. Saat ini kondisi pandemi, semua pabrik harus menerapkan protokol yang mana mengharuskan jarak satu meter untuk setiap proses produksi. Kapasitas yang terpakai tidak bisa maksimal, seperti kondisi normal," ungkap Amelia Tjandra disaat jumpa pers daring beberapa waktu lalu.
Dia memberikan contoh pabrik Daihatsu di Sunter dan Karawang mampu memproduksi 530 ribu unit mobil per tahun. Namun sekarang ini hanya mampu memproduksi 347 ribu unit per tahun karena adanya penerapan protokol kesehatan. Protokol ini juga mengurangi kecepatan produksi, karena dahulu bisa mencapai 1,5 per 1 unit mobil baru, dan kini di 3,1 menit untuk produksi 1 mobil baru.
Amel berharap dengan adanya vaksin yang diberikan pemerintah bisa menjadi solusi untuk segera mengentaskan pandemi Covid-19 di Indonesia. Terlebih buruh pabrik menjadi salah satu kelompok yang diprioritaskan mendapatkan vaksin Covid-19.