Jakarta: Aduan sejumlah konsumen mengenai mobilnya, Glory 580, tidak kuat nanjak langsung di respon dengan cepat oleh DFSK. Pihak pabrikan mengakui akan melakukan investasi mengenai kondisi ini dan mencari akar permasalahan tersebut.
Technical Manager PT Sokonindo Automobile, Sugiartono, menjelaskan untuk sekarang masih belum mengetahui secara pasti apa yang menjadi masalah utama mobil tersebut tidak bisa menanjak. Dia menjelaskan untuk investigasi ini akan memakan waktu yang panjang, dan mendetail mulai dari memeriksa mobil konsumen yang bermasalah hingga mengetahui cara mengemudinya.
"Nanti juga pasti akan ada tim, seperti tim teknis, tim sales, legal ada dan segala macam. Kami masih dalam proses itu. Jadi terlalu banyak yang akan kami bedah," kata Sugiartono Kamis (10/12/2020) di Jakarta.
PR dan Media Manager Sokonindo Automobile, Achmad Rofiqi, menambahkan memang perlu dilekakukan investigasi yang mendalam untuk mengetahui penyebabnya. Banyak faktor yang bisa membuat mobil tidak bisa menanjak, mulai dari faktor pengemudi sampai mobil yang mengalami masalah.
"Saya belum bisa kasih pernyataan. Karena mobilnya harus dicek juga. Kalau semua bagus tiba-tiba kitanya (pengemudi) enggak, berarti manusia (kemampuan mengemudi). Kalau jago (pengemudi) tapi mobilnya tidak layak, mungkin mobilnya. Kami belum lakukan investigasi tapi kami juga tidak menyalahkan ke konsumen akan hal ini," ungkap Rofiqi.
Sebelumnya, Diketahui Tujuh orang konsumen pengguna Glory 580 Turbo CVT tahun 2018 mengajukan gugatan terhadap PT Sokonindo Automobile selaku pemegang merek DFSK dan enam pihak lainnya selaku dealer dan bengkel resmi. Gugatan para konsumen ini diwakili oleh kuasa hukumnya David Tobing.
David Tobing menjelaskan kliennya mengajukan gugatan karena mobilnya mengalami kendala pada waktu berjalan di tanjakan, saat berada di jalan kemacetan yang menanjak (stop & go), di luar kota ataupun parkiran mall. Para konsumen juga sudah melaporkan ke pihak dealer dan sudah mendapatkan perbaikan, namun kendala yang dialami tidak terselesaikan.
"Klien kami membeli mobil Glory 580 Turbo CVT karena tertarik pada spesifikasi serta fasilitas yang ditawarkan, apalagi mobil ini memiliki turbo yang seharusnya memiliki tenaga yang lebih baik dibanding mobil sekelasnya yang tidak memiliki turbo, tetapi klien kami mengalami gagal tanjak rata-rata lebih dari 2 kali. Hal ini membuat klien kami menjadi takut menggunakan kendaraan untuk bepergian atau pada saat berada di jalanan yang menanjak," ungkap David.
Jakarta: Aduan sejumlah konsumen mengenai mobilnya, Glory 580, tidak kuat nanjak langsung di respon dengan cepat oleh DFSK. Pihak pabrikan mengakui akan melakukan investasi mengenai kondisi ini dan mencari akar permasalahan tersebut.
Technical Manager PT Sokonindo Automobile, Sugiartono, menjelaskan untuk sekarang masih belum mengetahui secara pasti apa yang menjadi masalah utama mobil tersebut tidak bisa menanjak. Dia menjelaskan untuk investigasi ini akan memakan waktu yang panjang, dan mendetail mulai dari memeriksa mobil konsumen yang bermasalah hingga mengetahui cara mengemudinya.
"Nanti juga pasti akan ada tim, seperti tim teknis, tim sales, legal ada dan segala macam. Kami masih dalam proses itu. Jadi terlalu banyak yang akan kami bedah," kata Sugiartono Kamis (10/12/2020) di Jakarta.
PR dan Media Manager Sokonindo Automobile, Achmad Rofiqi, menambahkan memang perlu dilekakukan investigasi yang mendalam untuk mengetahui penyebabnya. Banyak faktor yang bisa membuat mobil tidak bisa menanjak, mulai dari faktor pengemudi sampai mobil yang mengalami masalah.
"Saya belum bisa kasih pernyataan. Karena mobilnya harus dicek juga. Kalau semua bagus tiba-tiba kitanya (pengemudi) enggak, berarti manusia (kemampuan mengemudi). Kalau jago (pengemudi) tapi mobilnya tidak layak, mungkin mobilnya. Kami belum lakukan investigasi tapi kami juga tidak menyalahkan ke konsumen akan hal ini," ungkap Rofiqi.