Permintaan pembiayaan kendaraan sejak 2022, bisa dibilang mengalami peningkatan signifikan. Bisa dilihat dari jumlah kendaraan bermotor yang laris manis di pameran otomotif sepanjang tahun 2022. Baik yang Jakarta, maupun yang di daerah. Salah satunya dicatat dengan baik oleh salah satu PT Mandiri Utama Finance (MUF) yang permintaan pembiayaannya melesat luar biasa dengan mencatatkan kinerja positif di akhir tahun 2022.
Mereka mencatat kenaikan jumlah laba fantastis hingga 225% menjadi Rp333 miliar dibandingkan laba tahun sebelumnya sebesar Rp102.36 miliar. Pertumbuhan volume kredit dan juga peningkatan jumlah nasabah yang dilayani menjadi salah satu faktor naiknya permintaan pembiayaan ini. Di momentum hari jadi MUF ke-8,
Direktur Utama MUF, Stanley Setia Atmadja menyatakan hal ini terjadi lantaran percepatan efektifitas perluasan jaringan kantor melalui izin pembiayaan Konvensional dan izin UUS untuk akselerasi kontribusi rekanan mitra MUF yang tersebar luas. Termasuk dukungan dari dealer kendaraan mobil, motor, baik baru maupun bekas.
Perolehan laporan keuangan positif MUF juga terlihat dari perubahan tingkat saldo piutang pembiayaan (managed) tahun 2022 yang mengalami pertumbuhan dengan mencatat angka di Rp 24.51 triliun, atau naik sekitar 47.5% dari Rp 16.62 triliun di tahun sebelumnya. Rasio kredit macet berhasil ditekan dan tetap terjaga di bawah persentase 1%.
Baca Juga:
Jakarta Auto Week Jadi "Lumbung" Jualan Mobil
Adapun tingkat persentase nilai Return of Equity (ROE) secara keseluruhan di 2022 naik dari 143.3% menjadi 44.5%, dan ini memberikan kontribusi yang sangat positif bagi stakeholders. Atas kinerja ini, MUF diapresiasi oleh Bank Mandiri dengan penganugerahan award “The Most Profitable Subsidiaries of The Year 2022” dan “The Highest Contribution Achiever of The Year 2022”.
Pendukung lainnya adalah transformasi digital yang telah dimulai sejak tahun 2020, fokus mengedepankan prinsip kehati-hatian dan pengembangan fitur layanan customer experience dalam pencapaian penyaluran pembiayaan new booking yang sebelumnya berada di Rp 11.60 triliun di 2021, melesat hingga menyentuh angka Rp 17.90 triliun pada akhir 2022 atau meningkat sebesar 54.3% (year-on-year/yoy).
Bahkan pameran otomotif yang mereka gelar beberapa kali yang paralel dengan dunila digital yaitu MUF Online Auto Show (MOAS) dan MUF Online Syariah (MOS) untuk kendaraan baru dan bekas (Konvensional atau Syariah), bikin peminat kian tinggi. Penyaluran pembiayaan melalui MOAS berhasil meningkatkan volume transaksi pembiayaan sebanyak 11.134 unit di 2022 (naik 58% dibandingkan tahun lalu).
“Hasil kinerja kian memuaskan dan signifikan dari segi pembiayaan otomotif. Pembiayaan berperan terhadap pergerakan perekonomian nasional serta turut mendorong momentum kebangkitan industri otomotif di Tanah Air. Industri multifinance harus terus tumbuh untuk menjadi connecting bagi kebutuhan masyarakat yang ingin memiliki kendaraan. Tren kendaraan listrik di Indonesia terus mengalami pertumbuhan, dan Kami berhasil menyalurkan pembiayaan kendaraan listrik sebesar Rp60.13 miliar,” tutur Stanley Setia Atmadja.
Baca Juga:
Stiker Motor Gembung, Jangan Buru-Buru Ditusuk Peniti
Tahun ini, tentu banyak hal yang mereka siapkan agar pembiayaan kendaraan bisa tetap meningkat dari sisi permintaan. Apalagi jika dilihat dari pameran yang sudah berjalan di awal tahun, permintaan pembelian kendaraan cenderung membaik selama awal tahun ini.
Permintaan pembiayaan kendaraan sejak 2022, bisa dibilang mengalami peningkatan signifikan. Bisa dilihat dari jumlah kendaraan bermotor yang laris manis di pameran otomotif sepanjang tahun 2022. Baik yang Jakarta, maupun yang di daerah. Salah satunya dicatat dengan baik oleh salah satu PT Mandiri Utama Finance (MUF) yang permintaan pembiayaannya melesat luar biasa dengan mencatatkan kinerja positif di akhir tahun 2022.
Mereka mencatat kenaikan jumlah laba fantastis hingga 225% menjadi Rp333 miliar dibandingkan laba tahun sebelumnya sebesar Rp102.36 miliar. Pertumbuhan volume kredit dan juga peningkatan jumlah nasabah yang dilayani menjadi salah satu faktor naiknya permintaan pembiayaan ini. Di momentum hari jadi MUF ke-8,
Direktur Utama MUF, Stanley Setia Atmadja menyatakan hal ini terjadi lantaran percepatan efektifitas perluasan jaringan kantor melalui izin pembiayaan Konvensional dan izin UUS untuk akselerasi kontribusi rekanan mitra MUF yang tersebar luas. Termasuk dukungan dari dealer kendaraan mobil, motor, baik baru maupun bekas.
Perolehan laporan keuangan positif MUF juga terlihat dari perubahan tingkat saldo piutang pembiayaan (managed) tahun 2022 yang mengalami pertumbuhan dengan mencatat angka di Rp 24.51 triliun, atau naik sekitar 47.5% dari Rp 16.62 triliun di tahun sebelumnya. Rasio kredit macet berhasil ditekan dan tetap terjaga di bawah persentase 1%.
Baca Juga:
Jakarta Auto Week Jadi "Lumbung" Jualan Mobil
Adapun tingkat persentase nilai Return of Equity (ROE) secara keseluruhan di 2022 naik dari 143.3% menjadi 44.5%, dan ini memberikan kontribusi yang sangat positif bagi stakeholders. Atas kinerja ini, MUF diapresiasi oleh Bank Mandiri dengan penganugerahan award “The Most Profitable Subsidiaries of The Year 2022” dan “The Highest Contribution Achiever of The Year 2022”.
Pendukung lainnya adalah transformasi digital yang telah dimulai sejak tahun 2020, fokus mengedepankan prinsip kehati-hatian dan pengembangan fitur layanan customer experience dalam pencapaian penyaluran pembiayaan new booking yang sebelumnya berada di Rp 11.60 triliun di 2021, melesat hingga menyentuh angka Rp 17.90 triliun pada akhir 2022 atau meningkat sebesar 54.3% (year-on-year/yoy).
Bahkan pameran otomotif yang mereka gelar beberapa kali yang paralel dengan dunila digital yaitu MUF Online Auto Show (MOAS) dan MUF Online Syariah (MOS) untuk kendaraan baru dan bekas (Konvensional atau Syariah), bikin peminat kian tinggi. Penyaluran pembiayaan melalui MOAS berhasil meningkatkan volume transaksi pembiayaan sebanyak 11.134 unit di 2022 (naik 58% dibandingkan tahun lalu).
“Hasil kinerja kian memuaskan dan signifikan dari segi pembiayaan otomotif. Pembiayaan berperan terhadap pergerakan perekonomian nasional serta turut mendorong momentum kebangkitan industri otomotif di Tanah Air. Industri multifinance harus terus tumbuh untuk menjadi connecting bagi kebutuhan masyarakat yang ingin memiliki kendaraan. Tren kendaraan listrik di Indonesia terus mengalami pertumbuhan, dan Kami berhasil menyalurkan pembiayaan kendaraan listrik sebesar Rp60.13 miliar,” tutur Stanley Setia Atmadja.
Baca Juga:
Stiker Motor Gembung, Jangan Buru-Buru Ditusuk Peniti
Tahun ini, tentu banyak hal yang mereka siapkan agar pembiayaan kendaraan bisa tetap meningkat dari sisi permintaan. Apalagi jika dilihat dari pameran yang sudah berjalan di awal tahun, permintaan pembelian kendaraan cenderung membaik selama awal tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)