Palembang: Kota Palembang sudah memiliki angkot feeder (New Oplet Musi Emas) yang menggunakan mobil listrik. Angkutan umum ini diklaim memberikan kenyamanan dan ramah lingkungan, sehingga mampu merangsang animo masyarakat untuk mencoba kendaraan listrik.
Kendaraan listrik yang digunakan angkot feeder ini diketahui adalah DFSK Gelora E. Marketing Head PT Sokonindo Automobile, Achmad Rofiqi, menyebutkan mobil berdesain van ini menawarkan kenyamanan berupa senyap dan tanpa emisi gas buang yang kadang memberikan bau tidak sedap bagi penumpang.
"Kami senantiasa menghadirkan solusi mobilitas yang bisa diandalkan untuk berbagai kebutuhan masyarakat Indonesia. Berbagai keunggulan yang ditawarkan oleh Gelora E sudah teruji dan mampu diandalkan sebagai transportasi massal di berbagai daerah, termasuk sebagai angkot feeder atau angkutan pengumpan untuk Light Rail Transit (LRT) di Palembang," ungkap Achmad Rofiqi.
Secara keseluruhan, tampilan Gelora E yang digunakan sebagai angkot feeder LRT memiliki warna merah di sekujur body. Kemudian di bagian samping terdapat gambar Jembatan Ampera yang menjadi ikon Kota Palembang, serta sentuhan motif kain songket Sumatera Selatan.
Dari segi ukuran, Gelora E memiliki dimensi 4.500mm x 1.680mm x 2.000mm (PxLxT). kendaraan van ini cocok digunakan sebagai kendaraan angkutan umum di perkotaan, khususnya di Palembang, karena nyaman dan ramah lingkungan.
Baterai yang digunakan sudah menggunakan teknologi Lithium-ion dengan kapasitas 42 kWH, dan sanggup untuk menyuplai energi Gelora E sejauh 300 KM (berdasarkan metode pengujian New European Driving Cycle/NEDC) . Untuk pengisiannya tidak memerlukan waktu yang lama berkat dukungan fast charging sehingga pengisian daya 20 - 80% hanya membutuhkan waktu 80 menit.
Selain mengusung konsep kendaraan yang ramah lingkungan, Gelora E juga ditunjang dengan efisiensi energi yang tinggi dan mampu mengurangi biaya operasional yang ditimbulkan oleh penggunaan kendaraan. Mobil niaga ringan ini cukup membutuhkan biaya energi sebesar Rp 200 per kilometer, atau setara dengan 1/3 dari biaya operasional kendaraan komersial konvensional.
Saat ini angkot feeder LRT melayani dua rute/koridor, pertama yaitu lintas Talang Kelapa - Talang Buruk via Asrama Haji dengan panjang rute 20,4 Km. Rute kedua yaitu lintas Asrama Haji - Sematang Borang via jalan Noerdin Pandji dengan panjang rute 40.2 Km.
Menurut data yang diumumkan oleh Kementerian Perhubungan, sejak digunakan pada Juni 2022, jumlah penumpang yang menggunakan angkot feeder mencapai 105.709 orang. Jumlah ini menjadi indikasi meningkatnya minat masyarakat di Palembang yang menggunakan kendaraan umum untuk beraktivitas sehari-hari.
Palembang: Kota Palembang sudah memiliki angkot feeder (New Oplet Musi Emas) yang menggunakan mobil listrik. Angkutan umum ini diklaim memberikan kenyamanan dan ramah lingkungan, sehingga mampu merangsang animo masyarakat untuk mencoba kendaraan listrik.
Kendaraan listrik yang digunakan angkot feeder ini diketahui adalah DFSK Gelora E. Marketing Head PT Sokonindo Automobile, Achmad Rofiqi, menyebutkan mobil berdesain van ini menawarkan kenyamanan berupa senyap dan tanpa emisi gas buang yang kadang memberikan bau tidak sedap bagi penumpang.
"Kami senantiasa menghadirkan solusi mobilitas yang bisa diandalkan untuk berbagai kebutuhan masyarakat Indonesia. Berbagai keunggulan yang ditawarkan oleh Gelora E sudah teruji dan mampu diandalkan sebagai transportasi massal di berbagai daerah, termasuk sebagai angkot feeder atau angkutan pengumpan untuk Light Rail Transit (LRT) di Palembang," ungkap Achmad Rofiqi.
Secara keseluruhan, tampilan Gelora E yang digunakan sebagai angkot feeder LRT memiliki warna merah di sekujur body. Kemudian di bagian samping terdapat gambar Jembatan Ampera yang menjadi ikon Kota Palembang, serta sentuhan motif kain songket Sumatera Selatan.
Dari segi ukuran, Gelora E memiliki dimensi 4.500mm x 1.680mm x 2.000mm (PxLxT). kendaraan van ini cocok digunakan sebagai kendaraan angkutan umum di perkotaan, khususnya di Palembang, karena nyaman dan ramah lingkungan.