Pola Aqua Hydro Hydro sudah diterapkan di ban Hankook Ventus S1 noble2. Hankook
Pola Aqua Hydro Hydro sudah diterapkan di ban Hankook Ventus S1 noble2. Hankook

Teknologi Otomotif

Teknologi Positive Aqua Hydro Block untuk Melawan Aquaplaning

Ekawan Raharja • 09 Februari 2022 12:00

Jakarta: Di tengah musim hujan sekarang ini membuat jalanan semakin licin dan para pengemudi kendaraan bermotor harus siap menghadapi aquaplaning. Oleh sebab itu, Hankook kemudian menghadirkan inovasi berupa teknologi positive aqua hydro block.
 
National Sales Manager Passenger Car Radial PT Hankook Tire Sales Indonesia, Apriyanto Yuwono, menyebutkan aquaplaning dapat disebabkan oleh dua kondisi. Pertama, mengemudi dengan kecepatan yang sangat tinggi dalam kondisi basah, biasanya terjadi di 72 - 93 KM/jam. Kedua, tapak ban yang sudah tidak prima lagi.
 
Maka, penting bagi pengemudi untuk berhati-hati saat berkendara pada cuaca hujan dan mengecek bannya secara berkala. Ketika tapak ban sudah tidak solid, maka risiko mengalami aquaplaning menurun ke kecepatan 50 Km/jam.
 
Ban yang mampu melaju di kondisi basah harus memiliki pola tapak dengan jalur lurus untuk air sehingga air dapat terpecah ke depan maupun ke belakang. Maka desain pola, penempatan, dan kedalaman tapak juga berpengaruh untuk meningkatkan cengkraman ban pada permukaan basah.
 
Ketika kedalaman tapak menyentuh angka 3.18 mm, maka ban tersebut sudah mulai kehilangan kemampuan traksi dalam kondisi basah. Semakin banyak air yang terpecah, maka ban akan menjadi lebih stabil dan tidak mudah mengalami slip di kondisi hujan.

 


Hankook kemudian menciptakan teknologi positive aqua hydro block yaitu teknologi yang diterapkan pada pola ban dengan jalur lurus serta bercabang kiri-kanan, guna meningkatkan efisiensi pengereman dalam kondisi basah.
 
Pola Aqua Hydro Hydro telah didesain dan diuji coba melalui simulasi 3D hydroplaning sehingga kemampuan ban dalam memecah air lebih efisien serta cengkraman terhadap jalanan juga lebih kuat. Dengan teknologi ini, air dapat terpecah ke samping kanan dan kiri. Teknologi tersebut memungkinkan pengurangan tekanan air yang diterima pada ban sehingga ban tidak akan melaju di atas permukaan air. 
 
Teknologi tersebut sudah diterapkan melalui Ventus S1 noble2, ban segala musim dengan performa premium. Ban ini memiliki dua sabuk baja lebar untuk memastikan kekakuan tapak yang optimal, sehingga membantu kemudi lebih seimbang dan tenang. Selain itu, ban terbuat dari senyawa tapak silica baru, yang meningkatkan cengkraman di medan basah dan menurunkan resistensi gulir.
 
Indonesia yang memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan penghujan, membuat pengendara harus memiliki ban fleksibel yang dapat mendukung performa dan keselamatan berkendara di keadaan kering maupun basah. “Dengan teknologi ini, diharapkan dapat mengurangi tingkat kecelakaan yang diakibatkan slip ban saat musim hujan,” tutup Apriyanto.

 


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan