Pabrik mobil Toyota. Medcom.id/Ekawan Raharja
Pabrik mobil Toyota. Medcom.id/Ekawan Raharja

Penguatan Industri Otomotif Lewat Sinergi dengan Industri Komponen Lokal

Ekawan Raharja • 17 Oktober 2024 11:29
Jakarta: Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong perkembangan industri otomotif di Indonesia dengan memperkuat kolaborasi antara industri perakitan kendaraan bermotor dan penyedia komponen lokal. Salah satu langkah strategisnya adalah mengadakan acara Business Matching untuk meningkatkan penggunaan komponen otomotif produksi dalam negeri, khususnya dalam rantai pasok global industri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) roda empat. Acara ini digelar pada Selasa (15/10) di Jakarta, dan merupakan hasil kerja sama antara Kemenperin dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
 
“Kami berharap, adanya kolaborasi ini dapat mendorong pertumbuhan industri otomotif nasional serta dapat menjembatani industri perakitan untuk menemukan supplier dalam negeri dan menjadikan industri komponen Indonesia masuk dalam rantai pasok global,” ujar Plt. Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE), Putu Juli Ardika, saat membuka acara.
 
Indonesia kini semakin dilirik sebagai basis produksi kendaraan listrik (EV) oleh berbagai merek global, salah satunya dari Tiongkok, yaitu BYD. Putu Juli Ardika menyebutkan bahwa BYD telah berinvestasi sebesar Rp11,7 triliun untuk memproduksi 150 ribu unit kendaraan listrik per tahun di Indonesia.

"Investasi ini tidak hanya merupakan bukti kepercayaan BYD terhadap potensi pasar Indonesia, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat produksi kendaraan listrik di kawasan regional dan global,” jelas Putu.
 
Baca Juga:
Industri Mobil Listrik Dunia Bergantung Indonesia, Kok Bisa?

 
Sejak memulai penjualan kendaraan listrik di Indonesia pada Juni 2024, BYD telah mendapat sambutan positif dari masyarakat. Pada September 2024, BYD berhasil menjual 2.000 unit kendaraan listrik yang menunjukkan kesesuaian produk mereka dengan kebutuhan konsumen Indonesia.
 
Putu juga menegaskan investasi besar dari BYD ini diharapkan dapat mendorong perkembangan industri komponen dalam negeri dan membuka jalan bagi transfer teknologi yang diperlukan. “Transfer teknologi ini sangat penting untuk meningkatkan kemampuan industri komponen nasional sehinggasehingga dapat naik kelas dan berdaya saing di Global Value Chain (GVC),” ujar Putu.
 
Hal ini sejalan dengan visi Indonesia untuk menjadi pemain utama dalam industri otomotif global. Dengan teknologi yang lebih maju, industri komponen Indonesia diharapkan tidak hanya memenuhi kebutuhan domestik tetapi juga berkontribusi dalam rantai pasok global, khususnya di sektor kendaraan listrik.
 
Direktur Departemen Administrasi BYD, Andy Lin, mengungkapkan keputusan BYD untuk berinvestasi di Indonesia merupakan bagian dari strategi global.
 
Baca Juga:
Syarat untuk Balik Nama Kendaraan, Mumpung Ada Pemutihan Pajak!

 
“Kami berencana menjadikan Indonesia sebagai kantor pusat regional di Asia Pasifik, dengan fasilitas untuk penelitian dan pengembangan, produksi, penjualan, purna jual, serta pelatihan, Kami juga berharap agar capaian produksi 15 Juta BYD dapat dilakukan di Indonesia” katanya.
 
Lin juga menambahkan bahwa ke depan BYD akan meluncurkan lebih banyak model kendaraan listrik, termasuk model plug-in hybrid (PHEV), serta memperkuat kemampuan manufaktur otomotif di Indonesia dengan teknologi energi baru untuk mendukung transformasi industri otomotif.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan