Jimbaran: PT Sokonindo Automobile menjadi salah satu perusahaan yang menjual mobil listrik melalui merek DFSK dan Seres. Meski segmen kendaraan listrik sudah jauh berkembang, namun mereka akui masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan sosialisasi mengenai kendaraan listrik.
Director of Sales Center PT Sokonindo Automobile, Cing Hok Rifin, menilai masyarakat masih kurang mendapatkan sosialisasi mengenai kendaraan listrik. Salah satunya adalah kekhawatiran mobil listrik terkait baterai habis dan tidak bisa melanjutkan perjalanan. "Sebetulnya ini bisa di manage tapi mereka (masyarakat) belum banyak yang tahu," ujar Cing Hok di Jimbaran Bali.
Oleh sebab itu, dia ingin memberikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai mobil listrik. Terutama di Bali yang memiliki pasar cukup menjanjikan dari sektor pariwisata.
"Kita tahu Bali merupakan daerah pariwisata, kami juga mendukung target pemerintah terkait net Zero Emission 2060 dan ada 5 propinsi daerah pariwisata yang dipilih. Kebetulan dealer kita juga baru disini, maka kita terus lakukan sosiali masalah EV, karena selama ini sosialisasi yang dilakukan para APM masih kurang," lanjut Cing Hok.
Kepala Cabang Dealer DFSK-Seres Bali, Keke Sita, menyebutkan sosialisasi kepada masyarakat itu penting. Bahkan banyak yang belum tahu bahwa mereka bisa memiliki charging station di rumah.
"Bahkan kualitas mobil Seres atau mobil listrik lainnya baiknya di cas dirumah. Jangan yang nunggu habis dulu baru ngecas tapi selagi mobil itu diam cas aja," ujar Keke ditempat yang sama.
"Kami menyiapkan trial unit untuk Seres E1 dan Gelora EV. Ini untuk meningkatkan rasa percaya diri konsumen sekaligus kita lakukan sosialisasi. Karena saat mereka (konsumen) melakukan pengecasan di rumah saat pulang kampung ke Singaraja, Klungkung atau daerah Bali lainnya (daerah yang belum ada SPKLU) itu sebetulnya tidak mengkhawatirkan, cuma karena belum pernah nyobain maka kesannya membuat ribet dan menunggu lama dalam pengecasan," ujar Keke Sita
Jimbaran: PT Sokonindo Automobile menjadi salah satu perusahaan yang menjual mobil listrik melalui merek
DFSK dan
Seres. Meski segmen kendaraan listrik sudah jauh berkembang, namun mereka akui masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan sosialisasi mengenai
kendaraan listrik.
Director of Sales Center PT Sokonindo Automobile, Cing Hok Rifin, menilai masyarakat masih kurang mendapatkan sosialisasi mengenai kendaraan listrik. Salah satunya adalah kekhawatiran mobil listrik terkait baterai habis dan tidak bisa melanjutkan perjalanan. "Sebetulnya ini bisa di manage tapi mereka (masyarakat) belum banyak yang tahu," ujar Cing Hok di Jimbaran Bali.
Oleh sebab itu, dia ingin memberikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai mobil listrik. Terutama di Bali yang memiliki pasar cukup menjanjikan dari sektor pariwisata.
"Kita tahu Bali merupakan daerah pariwisata, kami juga mendukung target pemerintah terkait net Zero Emission 2060 dan ada 5 propinsi daerah pariwisata yang dipilih. Kebetulan dealer kita juga baru disini, maka kita terus lakukan sosiali masalah EV, karena selama ini sosialisasi yang dilakukan para APM masih kurang," lanjut Cing Hok.
Kepala Cabang Dealer DFSK-Seres Bali, Keke Sita, menyebutkan sosialisasi kepada masyarakat itu penting. Bahkan banyak yang belum tahu bahwa mereka bisa memiliki charging station di rumah.
"Bahkan kualitas mobil Seres atau mobil listrik lainnya baiknya di cas dirumah. Jangan yang nunggu habis dulu baru ngecas tapi selagi mobil itu diam cas aja," ujar Keke ditempat yang sama.
"Kami menyiapkan trial unit untuk Seres E1 dan Gelora EV. Ini untuk meningkatkan rasa percaya diri konsumen sekaligus kita lakukan sosialisasi. Karena saat mereka (konsumen) melakukan pengecasan di rumah saat pulang kampung ke Singaraja, Klungkung atau daerah Bali lainnya (daerah yang belum ada SPKLU) itu sebetulnya tidak mengkhawatirkan, cuma karena belum pernah nyobain maka kesannya membuat ribet dan menunggu lama dalam pengecasan," ujar Keke Sita
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)