Jakarta: Sejumlah merek otomotif di Indonesia sedang berlomba-lomba menghadirkan kendaraan listrik dengan berbagai teknologi, mulai dari hybrid, plug-in hybrid, sampai full listrik. Bahkan diam-diam DFSK sudah mempersiapkan hal ini sejak lama, dan mengklaim sanggup untuk menghadirkan mobil listrik.
Managing Director PT Sokonindo Automobile, Franz Wang, menjelaskan mereka berusaha membangun fondasi yang kuat di Indonesia melalui investasi yang digelontorkan mencapai USD 150 juta untuk pembangunan pabrik di Indonesia. Pabrik yang berlokasi di Kawasan Industri Modern Cikande, Serang, Banten ini diproyeksikan sebagai basis produksi untuk sejumlah negara di Asia, termasuk produksi kendaraan bermotor berbasis listrik di masa depan.
“Pabrik ini memainkan peranan penting bagi bisnis DFSK secara global, karena DFSK menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat produksi untuk memenuhi kebutuhan di dalam dan luar negeri. Pabrik ini juga siap untuk mengantisipasi berbagai perkembangan teknologi kendaraan bermotor di masa depan, salah satunya dengan memproduksi kendaraan listrik yang ramah lingkungan dan berkualitas,” terang Franz Wang melalui surat elektroniknya.
Pusat produksi ini resmi dioperasikan mulai 28 November 2017 di atas lahan seluas 20 hektar dengan kapasitas produksi bisa dimaksimalkan hingga 50.000 unit kendaraan setiap tahunnya. Pabrik yang dibangun ini memiliki fasilitas yang lengkap untuk mendukung proses produksi kendaraan yang canggih memanfaatkan teknologi robotik dari proses pencetakan, pengelasan, pengecatan, perakitan, hingga kontrol kualitas kendaraan yang dihasilkan.
Soal model mobil, mereka juga sudah siap dan sangat memungkinkan untuk memproduksi Glory E3. Mobil bergaya sport utility vehicle (SUV) ini bahkan sudah pernah diperkenalkan melalui Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019.
Kemungkinan untuk diproduksi di Indonesia juga sangat besar karena Glory E3 sudah diproduksi secara massal di Tiongkok, dan sudah mulai dijual di negeri asalnya semenjak kuartal pertama 2019. Mobil ini 100 persen bebas emisi gas buang karbon, sehingga ramah lingkungan di jalan-jalan dan bisa menjadi solusi untuk kebutuhan kendaraan yang hijau.
Di sektor tenaga penggeraknya mengandalkan motor listrik Permanent Magnet Synchronous Motor bertenaga 163 ps dan torsi 300 Nm. Tenaga penggerak motor listrik ini bersumber kepada baterai listrik berkapasitas 52,5 kWh, dan sanggup menempuh jarak hingga 405 Kilometer dalam kondisi full baterai. Selain itu, Glory E3 juga memiliki teknologi Mileage Extended Range Technology yang mampu menempuh jarak hingga 1.000 Kilometer sebagai pilihan tambahan.
Nah kini tinggal menantikan, kapan pabrik ini akan mulai memproduksi mobil listrik? Mengingat Hyundai sebagai pemain yang sedang mempersiapkan pabrik di Indonesia sudah menggebrak pasar otomotif Tanah Air dengan 2 mobil listrik sekaligus yakni Ioniq dan Kona.
Jakarta: Sejumlah merek otomotif di Indonesia sedang berlomba-lomba menghadirkan kendaraan listrik dengan berbagai teknologi, mulai dari hybrid, plug-in hybrid, sampai full listrik. Bahkan diam-diam DFSK sudah mempersiapkan hal ini sejak lama, dan mengklaim sanggup untuk menghadirkan mobil listrik.
Managing Director PT Sokonindo Automobile, Franz Wang, menjelaskan mereka berusaha membangun fondasi yang kuat di Indonesia melalui investasi yang digelontorkan mencapai USD 150 juta untuk pembangunan pabrik di Indonesia. Pabrik yang berlokasi di Kawasan Industri Modern Cikande, Serang, Banten ini diproyeksikan sebagai basis produksi untuk sejumlah negara di Asia, termasuk produksi kendaraan bermotor berbasis listrik di masa depan.
“Pabrik ini memainkan peranan penting bagi bisnis DFSK secara global, karena DFSK menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat produksi untuk memenuhi kebutuhan di dalam dan luar negeri. Pabrik ini juga siap untuk mengantisipasi berbagai perkembangan teknologi kendaraan bermotor di masa depan, salah satunya dengan memproduksi kendaraan listrik yang ramah lingkungan dan berkualitas,” terang Franz Wang melalui surat elektroniknya.
Pusat produksi ini resmi dioperasikan mulai 28 November 2017 di atas lahan seluas 20 hektar dengan kapasitas produksi bisa dimaksimalkan hingga 50.000 unit kendaraan setiap tahunnya. Pabrik yang dibangun ini memiliki fasilitas yang lengkap untuk mendukung proses produksi kendaraan yang canggih memanfaatkan teknologi robotik dari proses pencetakan, pengelasan, pengecatan, perakitan, hingga kontrol kualitas kendaraan yang dihasilkan.
Soal model mobil, mereka juga sudah siap dan sangat memungkinkan untuk memproduksi Glory E3. Mobil bergaya sport utility vehicle (SUV) ini bahkan sudah pernah diperkenalkan melalui Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019.