Jakarta: Masyarakat, khususnya penyuka otomotif, mengetahui Bosch merupakan salah satu produsen suku cadang untuk berbagai jenis mobil yang ada di Indonesia. Namun selain itu, ternyata perusahaan teknologi asal Jerman ini juga memiliki sistem perbengkelan yang bisa diaplikasikan oleh para pemilik bengkel yang ingin mengadopsi sistem pelayanan berbasis digital.
Program Bosch Module yang mereka tawarkan untuk memperkuat layanan bengkel-bengkel tradisional dan membantu para pemilik mobil mendapatkan pelayanan berbasis digital yang terintegrasi dan efisien. Perawatan kendaraan di bengkel nantinya akan menawarkan penanganan yang simpel, lebih tepat dan nyaman sehingga pemilik mobil mendapatkan pengalaman service yang efektif dan singkat, serta didukung suku cadang original.
Channel Manager Automotive Aftermarket Division Bosch Indonesia, Dedy Ismanto, menjelaskan digitalisasi yang ditawarkan ini akan mengunakan sistem pelayanan digital berbasis cloud. Sistem yang ditawarkan bisa dikontrol melalui perangkat lunak, sehingga semua hal yang ada di dalam bengkel bisa dipantau dalam satu waktu, tepat, terperinci, dan lebih transparan.
"Solusi satu atap yang ditawarkan berdampak positif meningkatkan efisiensi waktu service dengan kualitas pekerjaan bengkel yang terjaga, pemilik mobil lebih merasa puas dan bersedia kembali untuk perawatan berkesinambungan. Lebih lanjut, bagi pengelola, kredibilitas bengkel pun terbangun dan semakin kuat,” papar Dedy Ismanto melalui jumpa pers virtual Kamis (7/5/2021).
Pengelola bengkel nantinya bisa mengontrol bengkel melalui aplikasi yang dikembangkan dengan nama Workshop Management System (WSMS). Aplikasi ini memiliki kemampuan dalam menjaga dan mengawasi pelanggan serta memonitor kondisi bengkel secara bersamaan.
Bagi pelanggan, WSMS menyediakan rekam jejak kondisi kendaraan yang akan mempersingkat proses penanganan oleh teknisi bengkel serta memungkinkan perawatan yang berkelanjutan. Dengan stok suku cadang yang selalu termonitor, pelanggan tidak akan kecewa karena harus bolak-balik bengkel menanti komponen tersedia yang terjamin keasliannya untuk suku cadang Bosch.
Selain itu, pelanggan juga bisa mengetahui detail perawatan kendaraannya secara terbuka, dengan ringkasan tindakan dan biaya dikirimkan langsung via email dan WhatsApp. WSMS mampu mengingatkan tim bengkel untuk memberitahu pelanggan tentang jadwal perawatan kendaraan berikutnya. Bukan hanya itu, solusi program yang ditawarkan juga dapat memberikan pelatihan terhadap para teknisi untuk dapat terus memperbarui keterampilannya, sehingga pelanggan bisa mendapatkan servis yang profesional dan kualitas perawatan yang lebih baik.
"Tak hanya menghadirkan servis kendaraan dengan profesional dan menyediakan suku cadang yang berkualitas, masalah efisiensi juga kian krusial. Perubahan sistem pelayanan dari konvensional menjadi digital bisa menjadi solusi. Mulai dari administrasi, pengecekan kendaraan, hingga detail pembayaran secara digital akan semakin mempercepat proses pengerjaan kendaraan pelanggan,” pungkas Dedy.
Jakarta: Masyarakat, khususnya penyuka otomotif, mengetahui Bosch merupakan salah satu produsen suku cadang untuk berbagai jenis mobil yang ada di Indonesia. Namun selain itu, ternyata perusahaan teknologi asal Jerman ini juga memiliki sistem perbengkelan yang bisa diaplikasikan oleh para pemilik bengkel yang ingin mengadopsi sistem pelayanan berbasis digital.
Program Bosch Module yang mereka tawarkan untuk memperkuat layanan bengkel-bengkel tradisional dan membantu para pemilik mobil mendapatkan pelayanan berbasis digital yang terintegrasi dan efisien. Perawatan kendaraan di bengkel nantinya akan menawarkan penanganan yang simpel, lebih tepat dan nyaman sehingga pemilik mobil mendapatkan pengalaman service yang efektif dan singkat, serta didukung suku cadang original.
Channel Manager Automotive Aftermarket Division Bosch Indonesia, Dedy Ismanto, menjelaskan digitalisasi yang ditawarkan ini akan mengunakan sistem pelayanan digital berbasis cloud. Sistem yang ditawarkan bisa dikontrol melalui perangkat lunak, sehingga semua hal yang ada di dalam bengkel bisa dipantau dalam satu waktu, tepat, terperinci, dan lebih transparan.
"Solusi satu atap yang ditawarkan berdampak positif meningkatkan efisiensi waktu service dengan kualitas pekerjaan bengkel yang terjaga, pemilik mobil lebih merasa puas dan bersedia kembali untuk perawatan berkesinambungan. Lebih lanjut, bagi pengelola, kredibilitas bengkel pun terbangun dan semakin kuat,” papar Dedy Ismanto melalui jumpa pers virtual Kamis (7/5/2021).
Pengelola bengkel nantinya bisa mengontrol bengkel melalui aplikasi yang dikembangkan dengan nama Workshop Management System (WSMS). Aplikasi ini memiliki kemampuan dalam menjaga dan mengawasi pelanggan serta memonitor kondisi bengkel secara bersamaan.