SUV listrik ini akan mengisi celah antara Hyundai Inster dan Kona, dan diduga akan diberi nama Ioniq 2. Model terbaru ini akan menyasar segmen yang lebih besar dari Inster, EV mungil berbasis Hyundai Casper, namun tetap lebih kompak dari Kona.
Secara dimensi mobil ini kemungkinan besar akan sebanding dengan Hyundai Bayon yang saat ini dipasarkan di Eropa, seperti dikutip dari Carscoops.
Meskipun belum banyak detail resmi yang terungkap, laporan dari Auto News menyebutkan mobil ini bisa menjadi model entry-level baru dalam lini Ioniq dengan menggunakan platform E-GMP versi pendek, serupa dengan Kia EV2 yang akan datang.
Baca Juga: 7 Cara Bikin Umur Baterai Lebih Awet |
Jika Hyundai mengikuti jejak Kia, maka mobil ini akan dibekali satu motor listrik guna menekan biaya namun tetap memberikan performa yang kompetitif di segmen EV sub-kompak dan kompak yang tengah berkembang pesat.
Salah satu fitur baru yang menarik perhatian adalah sistem infotainment terbaru yang akan digunakan. SUV ini disebut-sebut bakal menjadi model Hyundai pertama yang dibekali Pleos Connect, sistem infotainment berbasis Android Automotive.
Pleos Connect mengusung layar sentuh besar yang berdiri sendiri di tengah dashboard, menyerupai tata letak ala Tesla dan tren desain mobil listrik asal Tiongkok.
Namun begitu, tampilan baru ini bisa saja memicu perdebatan di kalangan penggemar Hyundai. Mengingat desain interior jenama asal Korea Selatan itu selama ini dikenal elegan dengan kluster digital dan layar infotainment dalam satu panel melengkung.
Baca Juga: Porsche Goda 'Orang Kaya' PIK dengan Taycan & Macan 4 |
Perubahan menjadi layar gaya tablet mungkin fungsional, tetapi tidak semua menganggapnya menarik secara visual.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id