Suasana perakitan mobil Vinfast di pabrik Vinfast di Vietnam (Foto: Medcom.id)
Suasana perakitan mobil Vinfast di pabrik Vinfast di Vietnam (Foto: Medcom.id)

Tak Ingin Terjebak Perang Harga, VinFast Andalkan 3 Strategi Ini untuk Bersaing di Pasar EV

Achmad Firdaus • 09 November 2025 09:09
Hanoi: Geliat pasar kendaraan listrik (BEV) di Indonesia kini memasuki babak baru yang semakin panas. Setelah fase perkenalan yang didominasi oleh segelintir pelopor, arena persaingan kini dipadati oleh pemain baru, baik dari merek-merek mapan maupun pendatang anyar. Salah satuya adalah VinFast yang mulai mencuri perhatian dan siap bersaing dengan para "seniornya" yang sudah lebih dulu berekspansi di Indonesia.
 

Debut VinFast di Indonesia

Vinfast merupakan perusahaan mobil listrik (BEV) asal Vietnam yang baru masuk ke Indonesia pada Februari 2024 di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS). Perusahaan dengan logo "V" ini kemudian berhasil "menggoda" masyarakat Indonesia dalam balutan busana taksi hijau yang diberi nama Xanh SM -sekarang menjadi Green SM-. Hingga kini, VinFast terus menunjukkan pertumbuhan yang cukup menjanjikan.
 
Melansir data Gaikindo, pada segmen wholesales (distribusi dari pabrik ke diler), VinFast berhasil menjual 3.050 unit kendaraan untuk periode Januari-Oktober 2025. Hal ini menempatkan VinFast di urutan enam dari 30 kendaraan listrik paling laris di Indonesia versi Gaikindo. Adapun, beberapa type mobil listrik VinFast yang saat ini dijual di Indonesia antara lain; VF3, VF6, dan VFe34.
 
CEO VinFast Kariyanto Hardjosemarto, optimistis VinFast bisa terus bertumbuh di Indonesia, kendati ia tak memungkiri saat ini persaingan kendaraan BEV di Indonesia mulai terasa tidak sehat. Jika pada awal-awal persaingan antar perusahaan hanya sebatas inovasi teknologi, jangkauan baterai, dan perluasan infrastruktur, kini mulai bergeser ke arah yang lebih tajam dan langsung menyentuh kantong konsumen: perang harga.

"Fokus kita tidak hanya menciptakan produk yang bagus dengan harga yang reasonable atau acceptable price, tapi perhatian utama kita adalah membangun ekosistem, karena inilah yang membedakan VinFast dengan para competitor. Karena jika kita hanya fokus pada teknologi, inovasi, dan permainan harga, pesaing lain bisa melakukannya. Tapi kalau kita bicara ekosistem itu berarti ada komitmen jangka panjang yang kami berikan," ujar Kariyanto saat berdiskusi dengan Medcom.id dan media asal Indonesia lain di Hanoi, Vietnam beberapa waktu lalu.
   

VinFast Serius Bangun Ekosistem di Indonesia

Membangun ekosistem jadi salah satu hal yang difokuskan VinFast untuk meyakinkan para konsumennya. Ada setidaknya tiga strategi yang diyakini bisa membuat VinFast tetap mendapat tempat di hati masyarakat Indonesia; Infrastruktur, After Sales dan Battery Subscription.

1. Infrastruktur

Kendati belum genap tiga tahun bertarung di pasar BEV Indonesia, VinFast langsung mengambil langkah besar dengan membangun pabrik di Kawasan Subang, Jawa Barat yang rencananya bakal mulai dibuka pada awal tahun 2026. Selain itu, VinFast juga akan menambah jumlah charging station lewat perusahaan V-Green yang juga menjadi bagian dari VinGroup, sebuah perusahaan yang menaungi berbagai lini bisnis perusahaan Vietnam itu.
 
 "Untuk pabrik di Subang saat ini dalam tahap pembangunan. Rencananya pada Maret 2026, pabrik ini akan mulai memproduksi mobil VF3. Sementara untuk charging station, per November ini kita sudah memiliki lebih 1.700 charging di seluruh Indonesia. Tidak hanya di kota besar, tapi juga di Kabupaten-kabupaten. Jumlah charging ini akan terus bertambah," ujarnya.

2. After Sales (Purna Jual)

Isu layanan purna jual menjadi salah satu hambatan utama yang membuat calon konsumen, terutama segmen yang masih skeptis menunda pembelian mobil listrik, terutama karena kekhawatiran tentang masa pakai dan biaya penggantian baterai serta nilai jual kembali (resale value) yang masih belum terprediksi.
 
"Kami ada program buyback dan tukar kendaraan baru sehingga para konsumen kami tidak perlu lagi cemas akan harga jual mobil mereka nantiya." imbuhnya.

3. Battery Subcriptions

Sistem baterai berlangganan dianggap jadi pembeda dan jadi keunggulan VinFast dari para kompetitornya. "Kami menawarkan sewa (baterai mobil) hanya setara dengan berlangganan Netflix dll. Jadi, pembeli (mobil Vinfast) nantinya cuma harus mengeluarkan 253 ribu untuk berlangganan. "Dengan adalah program ini, harga mobil juga bisa lebih kompetitif lagi,"  katanya.
 
Tak Ingin Terjebak Perang Harga, VinFast Andalkan 3 Strategi Ini untuk Bersaing di Pasar EV
(Vice Chairwoman of Vingroup and the Chairwoman of VinFast, Le Thi Thu Thuy (tengah) didampingi CEO Vinfast Indonesia Kariyanto (kiri). Foto: Medcom.id)
 
Optimisme Kariyanto dalam membawa VinFast bersaing dengan kompetitor lain di segmen EV
juga terlotar dari Vice Chairwoman of Vingroup and the Chairwoman of VinFast, Le Thi Thu Thuy. Ia tak gentar Vietnam harus bersaing dengan dua negara besar yang juga fokus pada EV yakni, China dan AS.
 
"Kami bukan China, bukan juga AS. Kami tidak memiliki kepentingan apapun (seperti kedua negara tersebut). Jadi, kami bisa lebih diterima di mana saja. Sementara di Indonesia, kami sangat yakin bisa sukses karena memiliki ekosistem yang lengkap," selorohnya.
 
Dalam kesempatan tersebut, Le Thi Thu Thuy atau karib disapa Madame Thu juga mengemukakan rencana besarnya terkait ekspansi bisnis Vingroup ke Indonesia, bukan hanya di sektor otomotif (VinFast). Melansir laman resmi Vingroup.net, perusahaan yang pada awal usahanya hanya menjual produk mie ini sekarang memiliki lima pilar utama bisnis yakni:
 
1. Otomotif (VinFast, VinAI, VinES)
2. Real Estate & Services (Vinhomes, Vinpearl, Vincom Retail)
3. Infrastruktur (VinSpeed)
4. Energi Hijau (VinEnergo)
5. Perusahaan Sosial & Pendidikan (Vinmec, Vinschool, VinUniversity, VinFuture).
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ACF)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan