Jakarta: Pelanggaran prosedur pengujian mobil oleh Daihatsu Motor Co., Ltd. telah menjadi aib bagi produsen otomotif asal Jepang. Daihatsu terbukti melakukan rekayasa ataupun manipulasi data uji tabrak terhadap beberapa model yang dijual di pasaran.
Sebelumnya Daihatsu mengaku telah memanipulasi sekitar 88 ribu data hasil uji tes keselamatan tabrak samping pada beberapa model kendaraan yang sebagian besar dijual dengan merek Toyota.
Imbasnya, Toyota juga ikut kebagian apes karena skandal ini. Bahkan mereka juga terpaksa merilis permintaan maaf kepada konsumen karena kecurangan yang dilakukan Daihatsu.
Setelah skandal Daihatsu ini terkuak, penyelidikan dilanjutkan dengan pengawasan pihak ketiga independen serta Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang.
Puncaknya, otoritas terkait mencabut sertifikasi uji tipe untuk tiga model yang dijual di Jepang antara lain Daihatsu Gran Max, Toyota Town Ace, serta Mazda Bongo. Ketiga kendaraan tersebut diproduksi oleh Daihatsu dan dinilai menjadi model dengan tingkat ketidaknormalan paling serius.
Otoritas di Jepang juga menekan Daihatsu untuk segera merilis pemberitahuan jika diperlukan termasuk pengumuman recall dari dua model lain yang mungkin terindikasi ketidaksesuaian standar.
Daihatsu berjanji lakukan perbaikan
Daihatsu Motor Co., Ltd. telah mengakui kesalahan mereka dan berjanji akan melakukan seluruh langkah dan rekomendasi dari Kementerian Transportasi Jepang. Daihatsu juga meminta maaf kepada seluruh pemangku kepentingan termasuk para pelanggan mereka.
"Melakukan pelanggaran terhadap hukum dan regulasi yang relevan melalui ketidaknormalan prosedural yang harus diakui sebagai tindakan meremehkan proses sertifikasi, meskipun berada dalam posisi keterlibatan mendalam dalam infrastruktur sosial dalam bentuk kendaraan mini yang disesuaikan dengan kondisi jalan di Jepang, adalah suatu keadaan yang mengguncang dasar-dasar perusahaan kami sebagai produsen otomotif, dan kami menyadari keparahan situasi ini."
"Kami telah mengkhianati kepercayaan dari semua pemangku kepentingan kami termasuk pelanggan, dan kami ingin sekali lagi menyampaikan permohonan maaf kami atas ketidaknyamanan besar yang telah kami sebabkan," ujar penjelasan Daihatsu dikutip dari laman resmi mereka
Jakarta: Pelanggaran prosedur pengujian mobil oleh
Daihatsu Motor Co., Ltd. telah menjadi aib bagi produsen otomotif asal Jepang. Daihatsu terbukti melakukan rekayasa ataupun manipulasi data
uji tabrak terhadap beberapa model yang dijual di pasaran.
Sebelumnya Daihatsu mengaku telah memanipulasi sekitar 88 ribu data hasil uji tes keselamatan tabrak samping pada beberapa model kendaraan yang sebagian besar dijual dengan merek Toyota.
Imbasnya, Toyota juga ikut kebagian apes karena skandal ini. Bahkan mereka juga terpaksa merilis permintaan maaf kepada konsumen karena kecurangan yang dilakukan Daihatsu.
Setelah skandal Daihatsu ini terkuak, penyelidikan dilanjutkan dengan pengawasan pihak ketiga independen serta Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang.
Puncaknya, otoritas terkait mencabut sertifikasi uji tipe untuk tiga model yang dijual di Jepang antara lain Daihatsu Gran Max, Toyota Town Ace, serta Mazda Bongo. Ketiga kendaraan tersebut diproduksi oleh Daihatsu dan dinilai menjadi model dengan tingkat ketidaknormalan paling serius.
Otoritas di Jepang juga menekan Daihatsu untuk segera merilis pemberitahuan jika diperlukan termasuk pengumuman
recall dari dua model lain yang mungkin terindikasi ketidaksesuaian standar.
Daihatsu berjanji lakukan perbaikan
Daihatsu Motor Co., Ltd. telah mengakui kesalahan mereka dan berjanji akan melakukan seluruh langkah dan rekomendasi dari Kementerian Transportasi Jepang. Daihatsu juga meminta maaf kepada seluruh pemangku kepentingan termasuk para pelanggan mereka.
"Melakukan pelanggaran terhadap hukum dan regulasi yang relevan melalui ketidaknormalan prosedural yang harus diakui sebagai tindakan meremehkan proses sertifikasi, meskipun berada dalam posisi keterlibatan mendalam dalam infrastruktur sosial dalam bentuk kendaraan mini yang disesuaikan dengan kondisi jalan di Jepang, adalah suatu keadaan yang mengguncang dasar-dasar perusahaan kami sebagai produsen otomotif, dan kami menyadari keparahan situasi ini."
"Kami telah mengkhianati kepercayaan dari semua pemangku kepentingan kami termasuk pelanggan, dan kami ingin sekali lagi menyampaikan permohonan maaf kami atas ketidaknyamanan besar yang telah kami sebabkan," ujar penjelasan Daihatsu dikutip dari laman resmi mereka
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)