Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI, Arrmanatha Nasir, usai mendampingi Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, dalam pembahasan rencana investasi yang diutarakan langsung oleh CEO VinFast, Pham Sanh Chau.
“CEO VinFast datang langsung ke Lombok untuk penjajakan awal, kira-kira potensi apa yang dimiliki Lombok supaya VinFast bisa ikut berkontribusi melalui investasi mereka,” ujar Arrmanatha dikutip dari Antara.
Arrmanatha mengapresiasi langkah pabrikan otomotif asal Vietnam itu yang ingin memperluas investasinya ke luar Pulau Jawa. Menurutnya, ini mencerminkan komitmen VinFast untuk tidak hanya mengembangkan industri kendaraan listrik (EV) di Indonesia, tetapi juga memperkuat ekosistem ekonomi di berbagai daerah.
Baca Juga: Recall Toyota Yaris Cross, Ada Kecacatan Pemasangan Panoramic Roof |
“Pak Gubernur (Iqbal) juga sudah mengatakan, apabila nanti ada tempat yang bisa dikerjasamakan, aturan dan hal-hal lainnya akan disiapkan sejak awal untuk memastikan investasi berjalan,” tambah Arrmanatha.
Penjajakan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan antara Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam, To Lam, dan Presiden RI Prabowo Subianto di Jakarta pada awal Maret lalu.
Selain itu, VinFast juga telah menyatakan minat untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di NTB dan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) di Sulawesi.
Namun, Wamenlu mengingatkan bahwa setiap peluang investasi yang masuk ke daerah harus tetap sejalan dengan visi pembangunan jangka panjang pemerintah daerah.
Baca Juga: Biaya Mutasi Sepeda Motor, Begini Rinciannya! |
“Pemerintah daerah harus memfasilitasi investasi dengan mengurangi hambatan yang dapat mengganggu keinginan investasi para pengusaha, sebagaimana amanat Presiden Prabowo supaya Indonesia menjadi negara yang terbuka dengan investasi asing,” tegasnya.
Sebelumnya, VinFast telah berkomitmen untuk membangun pabrik kendaraan listrik di Subang, Jawa Barat, dengan nilai investasi mencapai Rp4 triliun. Pabrik seluas 120 hektar ini ditargetkan mampu memproduksi hingga 50 ribu unit EV per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News