DFSK Gelora E merupakan salah satu mobil listrik yang dirakit di dalam negeri. DFSK
DFSK Gelora E merupakan salah satu mobil listrik yang dirakit di dalam negeri. DFSK

Industri Otomotif

Indonesia Ingin ASEAN untuk Jadi Pusat Industri EV

Ekawan Raharja • 07 Juli 2023 09:45
Jakarta: Indonesia yang saat ini menjadi Keketuaan ASEAN sudah memiliki rencana untuk kemajuan bersama. Salah satunya adalah menjadi pemimpin atau pusat industri kendaraan listrik (electric vehicle/EV) secara global.
 
Hal ini disampaikan oleh Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, mewakili Pemerintah Indonesia pada acara China-ASEAN Forum on Emerging Industries 2023 di Shenzhen, Republik Rakyat China pada Selasa (4/7/2023). Di sini, Indonesia ingin negara-negara di kawasan ASEAN bisa memproduksi produk-produk hasil produksi yang berkualitas seperti kendaraan listrik.
 
"Kekuatan inilah yang ingin kita satukan agar kawasan ini menjadi sebuah pusat produksi, utamanya sesuai dengan potensi yang kita miliki. Misalnya electric vehicle (EV), baterai EV, dan produk-produk lainnya yang memiliki daya saing yang tinggi dibandingkan negara-negara yang lain. Apalagi China adalah produsen EV terbesar di dunia, jadi ini kesempatan penting,” papar Agus dikutip dari situs resmi Kementerian Perindustrian.

Dia menyebutkan ASEAN turut memperhatikan keberlanjutan dalam upaya perekonomian dalam rangka menerapkan praktik bisnis jangka panjang yang bermanfaat bagi generasi yang akan datang.
 
Baca Juga:
Ada Ribuan Kamera ETLE Memantau Jalanan, Korlantas: Masih Kurang

 
“ASEAN berharap dapat menjadi pemimpin global dalam ekosistem mobil listrik. Kemitraan dengan China sebagai produsen terbesar EV yang pangsa pasarnya mencapai sepertiga dari produksi global akan dapat mewujudkan cita-cita ASEAN menjadi lebih hijau dan berkelanjutan melalui upaya regional ini,” imbuhnya.
 
Agus menyebutkan, sektor industri ASEAN mampu menyumbang sebesar 35 persen dari produk domestik regional bruto.
 
"Oleh karena itu, kami berharap bahwa Forum China-ASEAN mampu menjaga momentum di tengah lingkungan global yang amat dinamis. Kolaborasi sangat diperlukan untuk membangun kerja sama ekonomi yang saling menghormati dan menguntungkan, termasuk menjamin keberlanjutan rantai nilai di kawasan,” tegasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan