Jakarta: Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, merampungkan kunjungannya ke Jepang dan bertemu sejumlah produsen kendaraan bermotor di sana. Salah satu pesan yang disampaikan dalam pertemuan itu adalah peningkatan ekspor kendaraan bermotor melalui fasilitas produksi yang ada di Indonesia.
“Dalam pertemuan dengan para principal industri otomotif di Jepang, kami mendorong peningkatan ekspor dari Mitsubishi Fuso, Daihatsu, dan Isuzu,” kata Agus melalui keterangan resminya.
Agus meminta pabrik Mitsubishi Fuso di Indonesia untuk dapat menjajaki pasar ekspor, terutama ke negara-negara ASEAN serta Australia. Merek dengan logo tiga berlian itu berhasil menjual kendaraan komersial sejumlah 1,2 juta unit ke ASEAN dan 303.741 unit ke Australia.
“Dengan memperhatikan letak geografis Indonesia, kami memandang bahwa ekspor ke Australia akan lebih menguntungkan bila dilakukan dari Indonesia dibandingkan dengan dari Jepang,” jelas Agus.
Baca Juga:
Bingung Nyewa Mobil di Momen Libur Sekolah? Nih Solusinya!
Agus juga mengharapkan Mitsubishi Fuso dapat meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri pada proses perakitan serta menambah lini produk maupun jenis kendaraan yang diproduksi di Indonesia. Untuk itu, ia mendukung Fuso agar memanfaatkan insentif yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia dalam berinvestasi.
Pemerintah juga mendorong para pelaku industri otomotif asal Jepang untuk meningkatkan kandungan produk lokal, baik berupa suku cadang maupun komponen dalam proses manufaktur. Saat ini, Mitsubishi Fuso sedang melakukan Proof of Concept (PoC) di Indonesia dengan tujuan memperkenalkan truk listrik eCanter ke Indonesia di masa mendatang.
“Hal ini semakin meningkatkan peluang produksi kendaraan niaga dengan teknologi elektrifikasi di Indonesia untuk mengisi pasar ekspor.”
Daihatsu Motor, melalui PT Astra Daihatsu Motor, telah berhasil melakukan ekspor ke-77 negara dengan total volume 160 ribu unit pada tahun 2022. Pada Mei 2023 lalu, perusahaan juga telah mencapai milestone produksi delapan juta unit kendaran bermotor, dengan 17 persen atau sekitar 1,34 juta unit di antaranya merupakan produk yang telah diekspor secara global.
Baca Juga:
Produksi UD Trucks Dipindah Ke Indonesia, Isuzu Tetap Di Thailand
“Pemerintah Indonesia mengharapkan dukungan Daihatsu untuk meningkatkan pasar ekspor, baik dari sisi jumlah dan jenis kendaraan, maupun negara tujuan ekspor,” ujar Agus.
Di Indonesia, anak usaha Grup Toyota ini juga menambah investasi sebesar Rp2,9 Triliun untuk pembangunan pabrik baru dalam rangka meningkatkan produktivitasnya.
“Kami juga mendorong untuk ambil bagian dalam pengembangan kendaraan elektrifikasi (xEV), khususnya guna mendukung ekosistem electric vehicle (EV) di Indonesia. Negara ini merupakan pasar yang potensial, dan peluang menjadikan Indonesia sebagai hub produksi dan ekspor EV terbuka lebar,” imbuhnya.
Pada pertemuan dengan Isuzu Motors Ltd., Agus mengapresiasi kinerja perusahaan tersebut yang telah mampu mengekspor kendaraan niaga Traga produksi Indonesia ke negara-negara lain, seperti Filipina, Laos, Myanmar, juga Timur Tengah. Dengan utilisasi pabrik mencapai 85 persen, produksi Isuzu Indonesia pada 2022 mencapai 44.694 unit, atau 15 persen dari total produksi Isuzu di seluruh dunia. Mulai tahun 2024, Isuzu juga akan memproduksi UD Trucks di Karawang yang merupakan pemindahan basis produksi dari Thailand.
Baca Juga:
UNS Bikin 'Mobil Balap', Siap Balapan Di Sirkuit Mandalika
Agus mengharapkan agar peningkatan kapasitas produksi Isuzu Indonesia dapat dioptimalkan untuk memperluas pasar ekspor, termasuk ke negara-negara di Afrika.
Hal ini disambut baik oleh pihak Isuzu yang juga meyakini bahwa pasar Afrika memiliki potensi luar biasa. Untuk itu, perusahaan akan mengejar volume produksi di Indonesia sekaligus meningkatkan penjajakan marketing di Afrika dan berupaya meningkatkan ekspornya hingga ke-150 negara.
Jakarta: Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, merampungkan kunjungannya ke Jepang dan bertemu sejumlah produsen kendaraan bermotor di sana. Salah satu pesan yang disampaikan dalam pertemuan itu adalah peningkatan ekspor kendaraan bermotor melalui fasilitas produksi yang ada di Indonesia.
“Dalam pertemuan dengan para principal industri otomotif di Jepang, kami mendorong peningkatan ekspor dari Mitsubishi Fuso, Daihatsu, dan Isuzu,” kata Agus melalui keterangan resminya.
Agus meminta pabrik Mitsubishi Fuso di Indonesia untuk dapat menjajaki pasar ekspor, terutama ke negara-negara ASEAN serta Australia. Merek dengan logo tiga berlian itu berhasil menjual kendaraan komersial sejumlah 1,2 juta unit ke ASEAN dan 303.741 unit ke Australia.
“Dengan memperhatikan letak geografis Indonesia, kami memandang bahwa ekspor ke Australia akan lebih menguntungkan bila dilakukan dari Indonesia dibandingkan dengan dari Jepang,” jelas Agus.
Baca Juga:
Bingung Nyewa Mobil di Momen Libur Sekolah? Nih Solusinya!
Agus juga mengharapkan Mitsubishi Fuso dapat meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri pada proses perakitan serta menambah lini produk maupun jenis kendaraan yang diproduksi di Indonesia. Untuk itu, ia mendukung Fuso agar memanfaatkan insentif yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia dalam berinvestasi.
Pemerintah juga mendorong para pelaku industri otomotif asal Jepang untuk meningkatkan kandungan produk lokal, baik berupa suku cadang maupun komponen dalam proses manufaktur. Saat ini, Mitsubishi Fuso sedang melakukan Proof of Concept (PoC) di Indonesia dengan tujuan memperkenalkan truk listrik eCanter ke Indonesia di masa mendatang.
“Hal ini semakin meningkatkan peluang produksi kendaraan niaga dengan teknologi elektrifikasi di Indonesia untuk mengisi pasar ekspor.”
Daihatsu Motor, melalui PT Astra Daihatsu Motor, telah berhasil melakukan ekspor ke-77 negara dengan total volume 160 ribu unit pada tahun 2022. Pada Mei 2023 lalu, perusahaan juga telah mencapai milestone produksi delapan juta unit kendaran bermotor, dengan 17 persen atau sekitar 1,34 juta unit di antaranya merupakan produk yang telah diekspor secara global.
Baca Juga:
Produksi UD Trucks Dipindah Ke Indonesia, Isuzu Tetap Di Thailand
“Pemerintah Indonesia mengharapkan dukungan Daihatsu untuk meningkatkan pasar ekspor, baik dari sisi jumlah dan jenis kendaraan, maupun negara tujuan ekspor,” ujar Agus.
Di Indonesia, anak usaha Grup Toyota ini juga menambah investasi sebesar Rp2,9 Triliun untuk pembangunan pabrik baru dalam rangka meningkatkan produktivitasnya.
“Kami juga mendorong untuk ambil bagian dalam pengembangan kendaraan elektrifikasi (xEV), khususnya guna mendukung ekosistem electric vehicle (EV) di Indonesia. Negara ini merupakan pasar yang potensial, dan peluang menjadikan Indonesia sebagai hub produksi dan ekspor EV terbuka lebar,” imbuhnya.
Pada pertemuan dengan Isuzu Motors Ltd., Agus mengapresiasi kinerja perusahaan tersebut yang telah mampu mengekspor kendaraan niaga Traga produksi Indonesia ke negara-negara lain, seperti Filipina, Laos, Myanmar, juga Timur Tengah. Dengan utilisasi pabrik mencapai 85 persen, produksi Isuzu Indonesia pada 2022 mencapai 44.694 unit, atau 15 persen dari total produksi Isuzu di seluruh dunia. Mulai tahun 2024, Isuzu juga akan memproduksi UD Trucks di Karawang yang merupakan pemindahan basis produksi dari Thailand.
Baca Juga:
UNS Bikin 'Mobil Balap', Siap Balapan Di Sirkuit Mandalika
Agus mengharapkan agar peningkatan kapasitas produksi Isuzu Indonesia dapat dioptimalkan untuk memperluas pasar ekspor, termasuk ke negara-negara di Afrika.
Hal ini disambut baik oleh pihak Isuzu yang juga meyakini bahwa pasar Afrika memiliki potensi luar biasa. Untuk itu, perusahaan akan mengejar volume produksi di Indonesia sekaligus meningkatkan penjajakan marketing di Afrika dan berupaya meningkatkan ekspornya hingga ke-150 negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)