Jakarta: Moeldoko berkunjung ke Kantor Ketua MPR dan sekaligus Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI), Bambang Soesatyo (Bamsoet) pada 1 Juli 2021, untuk membahas soal kendaraan listrik. Lantas apa inti dari pertemuan mereka berdua?
Ternyata kunjungan Moeldoko kali ini untuk mengajak Bamsoet bergabung ke Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo). Bahkan pria yang memiliki sejumlah unit mobil listrik tersebut diangkat menjadi Ketua Dewan Pengawas Periklindo.
Bamsoet menyebutkan Keberadaan Periklindo diharapkan mampu mendorong percepatan migrasi Indonesia ke kendaraan listrik. Sejalan dengan arah perjuangan IMI yang mendukung Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.
"Saya menyambut hangat kehadiran Periklindo yang didirikan produsen mobil listrik MAB, Wuling Motor, dan DFSK. Keberadaannya eksklusif hanya untuk produsen otomotif kendaraan listrik, sehingga bukan menjadi saingan organisasi otomotif lainnya seperti Gaikindo," ujar Bamsoet dikutip dari situs resmi MPR.
Mantan Ketua DPR ini menjelaskan keberadaan Periklindo juga bisa membangun iklim industri otomotif kendaraan listrik yang kondusif. Sehingga dapat mendorong berkembangnya pelaku bisnis lokal dan internasional. Selain mendorong lahirnya inovasi teknologi di bidang otomotif kendaraan listrik.
"Periklindo harus menjadi mitra strategis bagi pemerintah dalam pengembangan industri kendaraan listrik. Mengingat dalam pengembangan industri kendaraan listrik, peran pemerintah memang begitu sentral dan signifikan. Khususnya, dalam bentuk pemberian stimulus berupa insentif dan keringanan, pembebasan pajak dan biaya, kemudahan impor dan tarif, serta keringanan tarif listrik bagi kendaraan listrik. Termasuk pemberian insentif pembangunan infrastruktur pengisian daya baterai," jelas Bamsoet.
Pria yang memang gemar akan dunia otomotif ini menerangkan, potensi market penjualan kendaraan listrik di Indonesia sangat besar. Dalam peta jalan pengembangan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai yang disusun Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, potensi sepeda motor listrik diproyeksikan mencapai 13 juta unit pada tahun 2030. Sedangkan untuk mobil listrik diproyeksikan mencapai sekitar 2,2 juta unit.
"Namun demikian, Indonesia tidak boleh hanya sekadar menjadi market. Karenanya, melalui Periklindo, diharapkan akan datang lebih banyak lagi produsen otomotif yang membangun pabrik kendaraan listriknya di Indonesia. Sekaligus juga mendorong lahirnya produsen kendaraan listrik dari dalam negeri. IMI telah memulainya dengan menghadirkan motor listrik Bike Smart Elektrik (BS Elektrik) yang 70 persen komponennya diproduksi di dalam negeri, dan melibatkan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)," pungkas Bamsoet.
Jakarta: Moeldoko berkunjung ke Kantor Ketua MPR dan sekaligus Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI), Bambang Soesatyo (Bamsoet) pada 1 Juli 2021, untuk membahas soal kendaraan listrik. Lantas apa inti dari pertemuan mereka berdua?
Ternyata kunjungan Moeldoko kali ini untuk mengajak Bamsoet bergabung ke Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo). Bahkan pria yang memiliki sejumlah unit mobil listrik tersebut diangkat menjadi Ketua Dewan Pengawas Periklindo.
Bamsoet menyebutkan Keberadaan Periklindo diharapkan mampu mendorong percepatan migrasi Indonesia ke kendaraan listrik. Sejalan dengan arah perjuangan IMI yang mendukung Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.
"Saya menyambut hangat kehadiran Periklindo yang didirikan produsen mobil listrik MAB, Wuling Motor, dan DFSK. Keberadaannya eksklusif hanya untuk produsen otomotif kendaraan listrik, sehingga bukan menjadi saingan organisasi otomotif lainnya seperti Gaikindo," ujar Bamsoet dikutip dari situs resmi MPR.
Mantan Ketua DPR ini menjelaskan keberadaan Periklindo juga bisa membangun iklim industri otomotif kendaraan listrik yang kondusif. Sehingga dapat mendorong berkembangnya pelaku bisnis lokal dan internasional. Selain mendorong lahirnya inovasi teknologi di bidang otomotif kendaraan listrik.
"Periklindo harus menjadi mitra strategis bagi pemerintah dalam pengembangan industri kendaraan listrik. Mengingat dalam pengembangan industri kendaraan listrik, peran pemerintah memang begitu sentral dan signifikan. Khususnya, dalam bentuk pemberian stimulus berupa insentif dan keringanan, pembebasan pajak dan biaya, kemudahan impor dan tarif, serta keringanan tarif listrik bagi kendaraan listrik. Termasuk pemberian insentif pembangunan infrastruktur pengisian daya baterai," jelas Bamsoet.
Pria yang memang gemar akan dunia otomotif ini menerangkan, potensi market penjualan kendaraan listrik di Indonesia sangat besar. Dalam peta jalan pengembangan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai yang disusun Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, potensi sepeda motor listrik diproyeksikan mencapai 13 juta unit pada tahun 2030. Sedangkan untuk mobil listrik diproyeksikan mencapai sekitar 2,2 juta unit.
"Namun demikian, Indonesia tidak boleh hanya sekadar menjadi market. Karenanya, melalui Periklindo, diharapkan akan datang lebih banyak lagi produsen otomotif yang membangun pabrik kendaraan listriknya di Indonesia. Sekaligus juga mendorong lahirnya produsen kendaraan listrik dari dalam negeri. IMI telah memulainya dengan menghadirkan motor listrik Bike Smart Elektrik (BS Elektrik) yang 70 persen komponennya diproduksi di dalam negeri, dan melibatkan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)," pungkas Bamsoet.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ERA)