Jakarta: DKI Jakarta dipilih sebagai tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-43 ASEAN pada 5-7 September 2023. Oleh sebab itu, Kementerian Perhubungan RI (Kemenhub) telah menyiapkan rekayasa lalu lintas serta aturan ganjil genap selama penyelenggaraan untuk mengurai kondisi lalu lintas.
Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati, menyampaikan masyarakat masih dapat mengakses layanan publik meskipun diharapkan dapat mengurangi mobilitas selama periode konferensi tersebut.
“Kami sudah mengatur dan intens berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga lain yang terkait. Juga rekayasa lalu lintas yang mungkin nanti dilakukan, seperti penerapan ganjil genap, kemudian rekayasa lalu lintas terencana atau apabila harus diadakan diskresi, ini banyak perannya nanti di bawah otoritas Polda Metro Jaya,” kata Adita dikutip dari Antara.
Ia menilai rekayasa lalu lintas pada saat penyelenggaraan KTT ASEAN tidak hanya yang sudah ditetapkan untuk ruas-ruas tertentu, namun juga dapat bersifat situasional, tergantung pada perkembangan situasi yang mungkin terjadi pada hari pelaksanaan.
“Kalau padat, kita lakukan rekayasa. Ada ruas-ruas jalan yang ditutup, ada ruas-ruas jalan lain yang diberikan alternatif. Ada juga yang buka tutup pada jam-jam atau ruas-ruas tertentu. Ini akan kami sosialisasikan,” kata dia.
Selain itu, Adita menegaskan selama penyelenggaraan KTT ASEAN mendatang, seluruh layanan transportasi massal akan tetap beroperasi normal untuk melayani masyaraka sebab pemerintah pada prinsipnya tak ingin mengganggu layanan dan kenyamanan publik.
“Layanan publik tidak bisa kita tunda atau batasi. MRT (Mass Rapid Transit) akan tetap beroperasi untuk masyarakat umum. Mungkin nanti di jalur-jalur tertentu ada pengaturan khusus, seperti dari stasiun di depan Kantor ASEAN sampai GBK (Gelora Bung Karno) yang menjadi perputaran anggota delegasi. Bagaimana pun, layanan publik tidak boleh berhenti,” kata dia.
Ia menambahkan MRT memang menjadi salah satu moda transportasi resmi yang akan digunakan para delegasi KTT ASEAN, selain kendaraan listrik. MRT termasuk moda transportasi publik berteknologi tinggi dengan pelayanan yang baik dan menjadi kebanggaan Indonesia di hadapan para delegasi negara sahabat.
Jakarta: DKI Jakarta dipilih sebagai tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-43 ASEAN pada 5-7 September 2023. Oleh sebab itu, Kementerian Perhubungan RI (Kemenhub) telah menyiapkan rekayasa lalu lintas serta aturan ganjil genap selama penyelenggaraan untuk mengurai kondisi lalu lintas.
Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati, menyampaikan masyarakat masih dapat mengakses layanan publik meskipun diharapkan dapat mengurangi
mobilitas selama periode konferensi tersebut.
“Kami sudah mengatur dan intens berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga lain yang terkait. Juga rekayasa lalu lintas yang mungkin nanti dilakukan, seperti penerapan ganjil genap, kemudian rekayasa lalu lintas terencana atau apabila harus diadakan diskresi, ini banyak perannya nanti di bawah otoritas Polda Metro Jaya,” kata Adita dikutip dari Antara.
Ia menilai rekayasa lalu lintas pada saat penyelenggaraan KTT ASEAN tidak hanya yang sudah ditetapkan untuk ruas-ruas tertentu, namun juga dapat bersifat situasional, tergantung pada perkembangan situasi yang mungkin terjadi pada hari pelaksanaan.
“Kalau padat, kita lakukan rekayasa. Ada ruas-ruas jalan yang ditutup, ada ruas-ruas jalan lain yang diberikan alternatif. Ada juga yang buka tutup pada jam-jam atau ruas-ruas tertentu. Ini akan kami sosialisasikan,” kata dia.
Selain itu, Adita menegaskan selama penyelenggaraan KTT ASEAN mendatang, seluruh layanan transportasi massal akan tetap beroperasi normal untuk melayani masyaraka sebab pemerintah pada prinsipnya tak ingin mengganggu layanan dan kenyamanan publik.
“Layanan publik tidak bisa kita tunda atau batasi. MRT (Mass Rapid Transit) akan tetap beroperasi untuk masyarakat umum. Mungkin nanti di jalur-jalur tertentu ada pengaturan khusus, seperti dari stasiun di depan Kantor ASEAN sampai GBK (Gelora Bung Karno) yang menjadi perputaran anggota delegasi. Bagaimana pun, layanan publik tidak boleh berhenti,” kata dia.
Ia menambahkan MRT memang menjadi salah satu moda transportasi resmi yang akan digunakan para delegasi KTT ASEAN, selain kendaraan listrik. MRT termasuk moda transportasi publik berteknologi tinggi dengan pelayanan yang baik dan menjadi kebanggaan Indonesia di hadapan para delegasi negara sahabat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UDA)