Jakarta: DFSK merupakan satu-satunya produsen mobil yang memproduksi kendaraan listrik di segmen niaga. Merek asal Tiongkok ini pun yakin mobilnya ini akan mendapatkan penerimaan yang lebih baik seiring dengan jumlah SPKLU yang meningkat.
Menurut data yang dimiliki oleh PLN, saat ini sudah ada 104 SPKLU yang sudah beroperasi dan siap melayani para pengguna kendaraan listrik di 38 kota. Bahkan hingga akhir tahun 2022, perusahaan milik negara tersebut diketahui akan menambah 40 unit SPKLU di sejumlah kota sehingga akan mempermudah para pemilik kendaraan listrik untuk mengisi daya baterai.
PR & Media Manager PT Sokonindo Automobile, Achmad Rofiqi, menyebutkan keberadaan SPKLU yang semakin banyak dan tersebar di berbagai daerah membuat para konsumen DFSK Gelora E akan semakin mudah mendapatkan akses untuk mengisi daya kendaraannya di berbagai situasi. Terlebih, pengisian daya di SPKLU didukung oleh arus listrik DC yang notabennya sangat mendukung teknologi fast charging.
"Gelora E memiliki teknologi fast charging yang membuat pengisian daya baterai kendaraan menjadi lebih singkat dan efisien, sehingga konsumen bisa mendapatkan untung yang lebih baik. Terlebih SPKLU yang tersebar di berbagai daerah menawarkan pengisian daya dengan arus DC yang besar, dan ini akan memaksimalkan fast charging," ungkap Achmad Rofiqi melalui keterangan resminya.
Mobil dengan desain minibus dan blind van ini didukung baterai berukuran 42 kWh dengan kemampuan jarak tempuh hingga 300 kilometer berdasarkan NEDC (New European Driving Cycle). Pengisian daya baterai hanya membutuhkan 80 menit saja dari 20 - 80 persen dengan menggunakan fast charging.
Selain itu, konsumen juga tidak perlu khawatir apabila melakukan pengecasan di rumah karena charger yang diberikan oleh DFSK bisa digunakan dengan listrik rumah tangga yang disarankan memiliki daya minimal 220V 16A.
Kemudian dari segi konsumsi energi, baik model minibus dan blind ban hanya membutuhkan biaya sekitar Rp 200 per kilometer, dan angka yang ditawarkan ini lebih rendah 1/3 dibandingkan dengan kendaraan komersial konvensional. Angka ini jelas tergolong baik untuk para penguasa agar bisa mengurangi biaya operasional kendaraannya.
“Gelora E sekarang ini ditawarkan dengan harga mulai dari Rp490 juta (on the road DKI Jakarta) dan menjadi kendaraan listrik paling terjangkau yang ada di pasaran otomotif nasional. Kami meyakini harga yang kompetitif ini membuat konsumen bisa memiliki kendaraan listrik, untuk memaksimalkan efisiensi, dan pastinya membuat usaha para penggunanya semakin untung,” pungkas Achmad Rofiqi.
Selain itu, konsumen juga tidak perlu khawatir apabila melakukan pengecasan di rumah karena charger yang diberikan oleh DFSK bisa digunakan dengan listrik rumah tangga yang disarankan memiliki daya minimal 220V 16A.
Kemudian dari segi konsumsi energi, baik model minibus dan blind ban hanya membutuhkan biaya sekitar Rp 200 per kilometer, dan angka yang ditawarkan ini lebih rendah 1/3 dibandingkan dengan kendaraan komersial konvensional. Angka ini jelas tergolong baik untuk para penguasa agar bisa mengurangi biaya operasional kendaraannya.
“Gelora E sekarang ini ditawarkan dengan harga mulai dari Rp490 juta (on the road DKI Jakarta) dan menjadi kendaraan listrik paling terjangkau yang ada di pasaran otomotif nasional. Kami meyakini harga yang kompetitif ini membuat konsumen bisa memiliki kendaraan listrik, untuk memaksimalkan efisiensi, dan pastinya membuat usaha para penggunanya semakin untung,” pungkas Achmad Rofiqi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ERA)