Pabrikan Tiongkok Ramai-Ramai Bikin Pabrik, Positif Buat Indonesia?

Jakarta - Pabrikan Tiongkok kini mulai beramai-ramai mendirikan pabrik perakitan di Indonesia sebagai langkah awal untuk menjejak di pasar otomotif nasional. Hal ini turut menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang cukup besar.  Menurut mantan Ketua MPR-RI sekaligus Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI), Bambang Soesatyo, bahwa ini jadi momentum besar buat Indonesia meningkatkan perekonomian bangsa. Banyaknya brand otomotif Tiongkok yang masuk Indonesia, juga mendirikan pabrik. Hal ini menurutnya sebagai langkah yang sangat baik, lantaran pembukaan pabrik selain bisa melakukan transfer pengetahuan dan teknologi, juga penyerapan tenaga kerja yang cukup besar.  "Saat ini jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,4 juta orang. Kalau tidak disikapi dengan baik oleh pemerintah dan dibantu perusahaan-perusahaan seperti di sektor otomotif, tentu angka penganggurang bisa kian tak terkendali," ujar Bamsoet di peluncuran BAIC BJ40 Plus rakitan lokal di Purwakarta pada Senin (2/5/2025).   Ia memberikan contoh dengan penyerapan 700 karyawan di pabrik perakitan lokal BAIC di Indonesia, ikut mereduksi angka pengangguran di Indonesia. Menurutnya ini menjadi tugas bersama, terutama untuk meningkatkan perekonomian bangsa melalui penyerapan tenaga kerja yang lebih banyak. Bamsoet berharap agar angka penyerapan tenaga kerja ini kian meningkat dari waktu ke waktu. Terutama di sektor otomotif yang sedang mengalami perkembangan pesat di pasar otomotif Indonesia.