Dengan berakhirnya insentif pembebasan pajak penuh pada 31 Desember 2025, sejumlah showroom di berbagai kota melaporkan lonjakan pesanan menjelang perubahan kebijakan tersebut, seperti dilaporkan oleh Sina Finance dan ditulis oleh Carnewschina.
Mulai 1 Januari 2026, pemerintah China akan mengubah kebijakan pajak pembelian NEV dari pembebasan penuh menjadi potongan 50 persen. Berdasarkan laporan China Central Television, kendaraan penumpang NEV yang memenuhi syarat saat ini menikmati pembebasan pajak hingga 30.000 yuan (sekitar 4.200 dolar AS).
Di bawah aturan baru yang berlaku hingga 2027, nilai keringanan itu akan dipangkas menjadi maksimal 15.000 yuan (sekitar 2.100 dolar AS).
Baca Juga:
Jaecoo J5 EV Mulai Diserahkan ke Konsumen di Seluruh Indonesia
Analis industri mencatat perubahan kebijakan ini bertepatan dengan musim penjualan akhir tahun, sehingga menciptakan 'rush order' menjelang batas waktu penerapan aturan baru. Beberapa dealer melaporkan peningkatan volume pesanan hingga 60 persen dibandingkan rata-rata bulanan.
Perwakilan dari Asosiasi Diler Mobil China (China Automobile Dealers Association) menilai, penyesuaian ini bukan sekadar kebijakan fiskal, melainkan juga sinyal strategis dari pemerintah. Dengan memperketat standar kualifikasi, Beijing ingin mengarahkan pasar kendaraan listrik dari persaingan harga menuju persaingan nilai.
Pada Oktober 2025, Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi, Kementerian Keuangan, serta Administrasi Pajak Negara China memperketat persyaratan bagi kendaraan yang berhak menerima insentif. Misalnya, mobil penumpang plug-in hybrid dan range-extended kini wajib memiliki jangkauan listrik murni minimal 100 km untuk bisa masuk daftar penerima keringanan pajak.
Untuk mengurangi dampak transisi, sejumlah produsen kendaraan meluncurkan program tax-difference guarantee bagi konsumen yang melakukan pemesanan sebelum akhir November 2025 namun menerima unit pada 2026. Program ini menanggung selisih manfaat pajak akibat perubahan kebijakan.
Baca Juga:
Segini Harga Wheel Alignment (Spooring-Balancing) di Bengkel!
Para analis memperkirakan kebijakan baru ini akan menimbulkan dua efek utama: lonjakan penjualan jangka pendek menjelang akhir tahun, diikuti potensi perlambatan pada awal 2026 saat insentif dikurangi.
Dengan penetrasi kendaraan listrik yang sudah melampaui 45 persen dari total penjualan mobil baru di China, pertumbuhan selanjutnya diprediksi akan lebih bergantung pada inovasi teknologi dan model, bukan lagi insentif pajak.
Sejak 2014, kebijakan pembebasan pajak penuh telah menjadi pendorong utama adopsi kendaraan listrik di China. Perubahan menuju potongan pajak setengah menandai fase baru yang berfokus pada keberlanjutan, kualitas, dan kemandirian industri otomotif terbesar di dunia dari subsidi pemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id