Hal ini disampaikan langsung oleh Wakil Menteri Keuangan Thailand, Paopoom Rojanasakul, terkait potensi pengembalian subsidi Neta Auto Thailand senilai lebih dari 2 miliar baht jika gagal memenuhi target produksi lokal.
“Neta Auto Thailand, yang memproduksi EV baterai secara lokal dengan merek Neta, dapat diwajibkan mengembalikan subsidi lebih dari 2 miliar baht kepada pemerintah jika tidak dapat memenuhi target,” ungkap Paopoom Rojanasakul yang ditulis Bangkok Post.
Seorang juru bicara perusahaan mengatakan kepada Bangkok Post, “Masalah ini perlu dipertimbangkan oleh tim eksekutif baru karena ini merupakan perkembangan terbaru dan jumlah uang yang terlibat sangat besar.”
Baca Juga: Siap Liburan Sekolah? Pastikan Ban Aman! |
Neta merupakan anak usaha dari Hozon Auto asal Tiongkok. Saat ini, Hozon tengah merestrukturisasi tim manajemen dan menghadapi tantangan keuangan yang mencakup kemungkinan konversi utang menjadi ekuitas serta upaya penggalangan dana.
Sesuai ketentuan program subsidi EV Thailand, produsen harus membangun pabrik kendaraan listrik di dalam negeri untuk menggantikan kendaraan impor.
“Jika perusahaan tidak dapat memenuhi persyaratan ini, maka mereka harus mengembalikan dana subsidi yang telah diterima,” tegas Paopoom.
Pada Fase 2 program promosi EV 2024–2027, subsidi diberikan melalui importir untuk disalurkan ke konsumen. Mobil penumpang dan pickup mendapat subsidi hingga 100.000 baht per unit, sedangkan sepeda motor listrik hingga 10.000 baht per unit.
Baca Juga: 6 Hal Penting Dalam Mengecek Ban, Nomor 4 Paling Penting! |
Selain itu, pemerintah juga menurunkan bea masuk hingga maksimum 40% untuk kendaraan EV utuh (CBU) pada periode 2024–2025 dan menurunkan pajak konsumsi dari 8% menjadi 2%.
Namun, untuk mendapatkan fasilitas ini, produsen wajib membangun pabrik perakitan EV di Thailand. Mulai tahun 2026, produsen harus mengompensasi jumlah impor dengan rasio dua unit EV lokal untuk setiap satu unit yang diimpor, dan jika tidak tercapai, maka pada 2027 kompensasi meningkat menjadi tiga unit lokal untuk satu unit impor.
Kepala Bisnis Asia Tenggara Hozon Auto, Sun Baolong, sebelumnya menyatakan keyakinannya terhadap keberlangsungan operasional Neta di Thailand.
“Kami optimistis masalah keuangan akan segera terselesaikan dan produksi serta penjualan akan terus berjalan,” ujarnya.
Baca Juga: Komponen yang Paling Gampang Dimodifikasi |
Sebagai bentuk komitmen, Neta baru-baru ini membuka pusat distribusi suku cadang di Nakhon Pathom guna meningkatkan layanan purnajual. Sejak mulai beroperasi di Thailand pada 2022, Neta telah menjual mobil ke sekitar 25.000 konsumen Thailand. Pada Maret 2024, perusahaan juga mulai merakit EV lokal bekerja sama dengan Bangchan General Assembly, menjadikannya pabrik BEV pertama Neta di luar Tiongkok dengan kapasitas produksi tahunan 10.000 unit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News