Manufaktur Otomotif Tumbuh Subur di Jatim, Optimisme TInggi GIIAS di Surabaya

Penyelenggaraan pameran otomotif GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 seri Surabaya, hari ini dibuka secara resmi oleh Dirjen Industri Logam, Metal, Alat, Transportasi dan Elektronik, Taufiek Bawazier di Grand Convex, Surabaya, Rabu (14/9/2022). Dalam pernyataan resminya, Ia menegaskan bahwa Jawa Timur adalah area manufaktur otomotif yang juga punya peran besar di industri otomotif nasional. "Prestasi yang ditunjukkan Jawa Timur dengan target PDB mencapai 30 persen dan ini harus dipertahankan. Kuncinya adalah bagaimana memakmurkan masyarakat, bukan hanya bagaimana industri berkembang. Kalau dilihat rasio kepemilikan kendaraan (mobil) masih berada di angka 99 mobil per 1000 penduduk. Jadi masih ada potensi besar dengan adanya 270 juta penduduk. Apalagi ada satu setengah juta orang hidup di situ," klaim Taufiek Bawazier dari pernyataan resminya.  Taufiek menegaskan bahwa saat ini dunia sedang transisi bagaimana mengadopsi, namun di satu sisi masyarakat kita masih sulit menerima perubahan teknologi itu sendiri. Karena tekanan bahwa emisi karbon itu disebabkan oleh mesin ICE, itu sangat tinggi.  "Sebenarnya bukan itu yang jadi problem utama untuk lingkungan. Tapi kuncinya adalah bagaimana memanfaatkan semua sisi teknologi kendaraan untuk mengurangi emisi karbon. Roadmapnya sudah jelas, ada kendaraan yang tetap menggunakan mesin ICE, ada yang gabungan ada juga yang berbasis baterai. Di sinilah titik inovasi dan pengembangan, seperti yang diatur dalam Kementerian Perindustrian." Baca Juga: Ternyata Rata-Rata 1 Mobil Habiskan BBM 1.500 Liter/Tahun Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita dalam pernyataannya yang dibacakan oleh Taufiek Bawazier di GIIAS Surabaya ini juga menyebutkan bahwa industri otomotif nasional jadi industri penyokong kuat untuk membangkitkan perekonomian nasional. GIIAS Surabaya adalah lanjutan dari penyelenggaraan pameran GIIAS yang ada di Tangerang pada Agustus lalu yang dikunjungi 385 ribu pengunjung, dengan jumlah transaksi sebesar Rp11,7 triliun dan pembelian 26,600 kendaraan.  Dalam pernyataan itu, Agus Gumiwang juga berharap agar naiknya harga minyak dan bahan bakar, agar mengedukasi masyarakat untuk mulai melakukan diversifikasi teknologi kendaraan yang lebih ramah lingkungan. Dalam hal ini, penting untuk memberikan edukasi yang lebih besar terhadap masyarakat melalui pameran otomotif berskala nasional. Tentunya agar masyarakat mulai beralih menggunakan kendaraan listrik berbasis baterai. Ditegaskan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur, Drajat Irawan, bahwa pertumbuhan ekonomi di Jatim adalah 5,74 persen, lebih besar kenaikannya dari versi nasional. Apalagi industri olahan di Jatim ini berkisar 30 persen kemudian disusul oleh industri perdagangan 18 persen, pertanian 11 persen dan selebihnya yang lain. Baca Juga: GIIAS Surabaya Janjikan Bawa Kendaraan Listrik, Bisa Test Drive "Tak heran jika Jawa Timur cukup kuat di industri otomotif, karena lebih dari 40 persen memang industri olahan dan perdagangan cukup besar di sini. Kalau Ibukota Negara sudah rampung, maka potensi Jawa Timur bakal makin besar, karena lebih dekat dari IKN. Makanya kami di Jawa Timur juga sangat senang dengan adanya GIIAS Surabaya ini, mengingat potensi pengembangan otomotif di sini memang sangat besar," imbuh Drajat Irawan. Ketua Umum GAIKINDO, Yohannes Nangoi menegaskan bahwa pencapaian dan potensi Jawa Timur tak terlepas dari target nasional. Angka yang sangat tinggi penjualan kendaraan listrik di GIIAS Tangerang, juga menjadi cerminan betapa edukasi kendaraan listrik di Indonesia juga berlangsung cepat. "Kami juga berharap itu bisa terjadi di Surabaya. Semoga bisa memberikan dorogan positif untuk rangkaian GIIAS di daerah ini juga mendapatkan animo yang sangat besar."