Jakarta: Menteri Perhubungan, Budi Karta Sumadi, sudah secara langsung melihat dan memperhatikan teknologi mobil listrik yang ditawarkan oleh DFSK Gelora E. Dia pun memiliki sejumlah harapan terhadap kendaraan listrik komersial ringan tersebut.
Budi berharap Gelora E bisa memiliki harga yang terjangkau agar masyarakat bisa dengan mudah memilikinya dan bisa digunakan untuk meningkatkan usahanya. “Semoga ini bisa segera diproduksi di Indonesia dan memiliki TKDN yang tinggi,” ucap Budi Karya Sumadi seperti dikutip dari keterangan resminya.
Sementara ini, konsumen yang membutuhkan kendaraan komersial van listrik tersebut bisa memesan dengan cara pre-order. Gelora E model minibus ditawarkan dengan harga berkisar antara Rp510-520 juta dan model blind van dengan harga Rp480- 490 juta selama Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2021 dari 15-25 April 2021.
Budi sendiri menilai kendaraan bermerek asal Tiongkok ini akan banyak berkontribusi bagi perekonomian Indonesia karena berkesempatan mengambil banyak peran di tengah-tengah masyarakat. "Kendaraan ini cocok untuk feeder bus, shuttle bus bandara dan stasiun kereta api. Kendaraan ini juga bisa di pakai di kota-kota lain di Indonesia," ujar Budi Karya Sumadi.
Secara teknis, Gelora E memiliki dimensi 4.500mm x 1.680mm x 2.000mm (PxLxT) dengan dukungan kabin lapang yang fungsional. Untuk model minibus memiliki pengaturan 7 tempat duduk penumpang, sedangkan untuk panjang kabin model blind van mencapai 2,63m dan cocok untuk keperluan kargo dan logistik.
Sales & Marketing Director PT Sokonindo Automobile, Rifin Tanuwijaya, menanggapi pernyataan Menhub bahwa semangat dan harapan yang diusung sejalan dengan rencana DFSK dalam menghadirkan kendaraan-kendaraan yang cocok bagi mobilitas masyarakat dengan harga yang terjangkau. Gelora E sengaja dihadirkan sebagai solusi di segmen kendaraan komersial ringan melalui kendaraan yang efisien, ramah lingkungan, berdaya saing tinggi, dan tentunya bisa lebih terjangkau bagi masyarakat nantinya.
“Semangat All For Customer yang diusung oleh DFSK kami implementasikan melalui kehadiran kendaraan-kendaraan yang sesuai dengan kebutuhan konsumen di Indonesia. Kami tentu berharap teknologi canggih dan modern yang dimiliki bisa dirasakan oleh masyarakat luas, termasuk Gelora E yang 100 persen ditenagai listrik dan ramah lingkungan,” ungkap Rifin Tanuwijaya.
Jakarta: Menteri Perhubungan, Budi Karta Sumadi, sudah secara langsung melihat dan memperhatikan teknologi mobil listrik yang ditawarkan oleh DFSK Gelora E. Dia pun memiliki sejumlah harapan terhadap kendaraan listrik komersial ringan tersebut.
Budi berharap Gelora E bisa memiliki harga yang terjangkau agar masyarakat bisa dengan mudah memilikinya dan bisa digunakan untuk meningkatkan usahanya. “Semoga ini bisa segera diproduksi di Indonesia dan memiliki TKDN yang tinggi,” ucap Budi Karya Sumadi seperti dikutip dari keterangan resminya.
Sementara ini, konsumen yang membutuhkan kendaraan komersial van listrik tersebut bisa memesan dengan cara pre-order. Gelora E model minibus ditawarkan dengan harga berkisar antara Rp510-520 juta dan model blind van dengan harga Rp480- 490 juta selama Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2021 dari 15-25 April 2021.
Budi sendiri menilai kendaraan bermerek asal Tiongkok ini akan banyak berkontribusi bagi perekonomian Indonesia karena berkesempatan mengambil banyak peran di tengah-tengah masyarakat. "Kendaraan ini cocok untuk feeder bus, shuttle bus bandara dan stasiun kereta api. Kendaraan ini juga bisa di pakai di kota-kota lain di Indonesia," ujar Budi Karya Sumadi.
Secara teknis, Gelora E memiliki dimensi 4.500mm x 1.680mm x 2.000mm (PxLxT) dengan dukungan kabin lapang yang fungsional. Untuk model minibus memiliki pengaturan 7 tempat duduk penumpang, sedangkan untuk panjang kabin model blind van mencapai 2,63m dan cocok untuk keperluan kargo dan logistik.