Moskow: Invasi Rusia ke Ukraina memantik sejumlah sikap, termasuk sejumlah sanksi dari Uni Eropa. Salah satu yang dirasakan langsung oleh masyarakat di Rusia adalah biaya servis mobil di sana menjadi mahal.
Uni Eropa diketahui sudah melakukan pelarangan pengiriman mobil-mobil ke Rusia. Bahkan urusan suku cadang pun sampai dilarang, sehingga tidak ada pasokan ke Rusia.
Jelas kondisi ini menjadi pukulan telak bagi industri otomotif Rusia. Terlebih, banyak merek-merek non Rusia yang sudah menutup bisnisnya dari sana.
President All-Russian Insurance Association, Igor Yurgens, mengatakan banyak mobil-mobil di sana banyak memanfaatkan suku cadang buataan India, China, Turki, Brasil, dan negara-negara lainnya. Sayang saat ini semua komponen yang ada di negara-negara itu tidak bisa dikirim ke Rusia.
"Saya dengar saat ini pihak pemerintah berupaya melobi negara-negara itu untuk membuka jadwal pengiriman," jelasnya.
Vice President National Automobile Union, Jan Heitseer, melihat industri otomotif Rusia sedang memiliki banyak masalah. Mulai dari harga-harga mobil yang naik drastis, disusul harga komponen juga semakin tinggi karena keterbatasan suplai.
"Saya bicara mengenai komponen yang memang tidak bisa diganti," ujar Jan Heitseer.
Kelangkaan suku cadang ini kemudian membuat masyarakat di sana banyak menggunakan komponen bekas yang direkondisi. Barang-barang itu menurut Jan Heitseer direkondisi agar setidaknya masih bisa memperpanjang penggunaan mobil. Padahal menurut dia hal itu akan sangat membahayakan pemilik mobil dan pengguna jalan.
"Kita tidak tahu apakah barang rekondisi itu bisa bekerja dengan baik. Masalahnya gangguan itu akan tidak terlihat, misalnya radiator rekondisi yang jika dilihat dari luar terkesan masih bagus tapi rusak di bagian dalamnya," pungkas Jan Heitseer.
Moskow: Invasi Rusia ke Ukraina memantik sejumlah sikap, termasuk sejumlah sanksi dari Uni Eropa. Salah satu yang dirasakan langsung oleh masyarakat di Rusia adalah biaya servis mobil di sana menjadi mahal.
Uni Eropa diketahui sudah melakukan pelarangan pengiriman mobil-mobil ke Rusia. Bahkan urusan suku cadang pun sampai dilarang, sehingga tidak ada pasokan ke Rusia.
Jelas kondisi ini menjadi pukulan telak bagi industri otomotif Rusia. Terlebih, banyak merek-merek non Rusia yang sudah menutup bisnisnya dari sana.
President All-Russian Insurance Association, Igor Yurgens, mengatakan banyak mobil-mobil di sana banyak memanfaatkan suku cadang buataan India, China, Turki, Brasil, dan negara-negara lainnya. Sayang saat ini semua komponen yang ada di negara-negara itu tidak bisa dikirim ke Rusia.
"Saya dengar saat ini pihak pemerintah berupaya melobi negara-negara itu untuk membuka jadwal pengiriman," jelasnya.