Jakarta: Persaingan dunia asuransi kendaraan yang semakin kompetitif dan pandemi virus korona yang belum berakhir membuat inovasi harus selalu ditingkatkan. Tidak hanya sekadar menghadirkan produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan, namun urusan pelayanannya juga harus ditingkatkan untuk mempermudah peserta.
Adira Insurance bahkan mengambil langkah untuk memperkuat bisnis mereka melalui dunia digital untuk bisa kian kompetitif untuk menghadapi sejumlah rivalnya seperti Asuransi Astra, Sinarmas, dan lain-lainnya. Bahkan perusahaan yang sudah diakuisisi oleh Zurich Insurance Company (Zurich) ini sudah menerapkan sistem unggah foto untuk mempermudah klaim asuransi kendaraan.
Peserta asuransi cukup menggunakan aplikasi Autocillin Mobile Claim yang memudahkan pengajuan klaim melalui smartphone. Pelanggan cukup foto kerusakan mobil, lalu upload di aplikasi, mobil akan diperbaiki dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Chief Marketing Officer Adira Insurance, Hassan Karim, menerangkan langkah ini sejalan dengan rencana digitalisasi perusahaan untuk bisa dapat terus bertahan di masa pandemi. Adira Insurance berkomitmen untuk melakukan inovasi secara digital untuk memberikan kemudahan bagi peserta asuransi.
“Setelah Covid-19 ini, kami yakin peserta kami akan memiliki standar yang lebih tinggi tentang produk perlindungan dan bagaimana mereka mendapatkan perlindungan. Strategi kami dalam memenangkan pasar adalah dengan berfokus kepada pelanggan untuk memberikan nilai lebih serta menggunakan data analitik untuk mendorong pertumbuhan premi,” Hassan melalui virtual webinar beberapa waktu lalu.
Penguatan di sistem digital ini juga berdasarkan hasil riset McKinsey & Company COVID-19 Consumer Pulse Surveys yang memaparkan perilaku pembelian konsumen Indonesia bergeser secara online dan kemungkinan besar akan berlanjut setelah krisis. Hal ini didukung pula dengan semakin banyaknya masyarakat yang melek akan teknologi. Menurut Data Indonesia Digital Januari 2020, ada 175.4 juta pengguna mobile internet di Indonesia dan pengguna internet di Indonesia ada 64 persen dari total populasi.
Begitu pula dengan industri asuransi, ketika jalur tradisional terdampak oleh pandemi Covid-19, perusahaan dituntut untuk bergerak ke jalur digital. mereka mengakui sudah memulai perjalanan digitalisasinya sejak 2014, saat itu diawali dengan sentralisasi pembayaran klaim dan terus melakukan berbagai pengembangan serta inovasi.
“Ketika pandemi melanda dan seluruh dunia harus bekerja dari rumah, ini bukan merupakan hal baru. Kami telah menerapkan working from home sejak 2018, sehingga infrastruktur dan sistem IT kami siap untuk seluruh perusahaan agar tetap beroperasi dan memberikan pelayanan terbaik kepada peserta. Peserta kami pun juga dapat membeli produk-produk perlindungan dari website, call center, hingga berbagai partners e-commerce,” ungkap Hassan.
Jakarta: Persaingan dunia asuransi kendaraan yang semakin kompetitif dan pandemi virus korona yang belum berakhir membuat inovasi harus selalu ditingkatkan. Tidak hanya sekadar menghadirkan produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan, namun urusan pelayanannya juga harus ditingkatkan untuk mempermudah peserta.
Adira Insurance bahkan mengambil langkah untuk memperkuat bisnis mereka melalui dunia digital untuk bisa kian kompetitif untuk menghadapi sejumlah rivalnya seperti Asuransi Astra, Sinarmas, dan lain-lainnya. Bahkan perusahaan yang sudah diakuisisi oleh Zurich Insurance Company (Zurich) ini sudah menerapkan sistem unggah foto untuk mempermudah klaim asuransi kendaraan.
Peserta asuransi cukup menggunakan aplikasi Autocillin Mobile Claim yang memudahkan pengajuan klaim melalui smartphone. Pelanggan cukup foto kerusakan mobil, lalu upload di aplikasi, mobil akan diperbaiki dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Chief Marketing Officer Adira Insurance, Hassan Karim, menerangkan langkah ini sejalan dengan rencana digitalisasi perusahaan untuk bisa dapat terus bertahan di masa pandemi. Adira Insurance berkomitmen untuk melakukan inovasi secara digital untuk memberikan kemudahan bagi peserta asuransi.
“Setelah Covid-19 ini, kami yakin peserta kami akan memiliki standar yang lebih tinggi tentang produk perlindungan dan bagaimana mereka mendapatkan perlindungan. Strategi kami dalam memenangkan pasar adalah dengan berfokus kepada pelanggan untuk memberikan nilai lebih serta menggunakan data analitik untuk mendorong pertumbuhan premi,” Hassan melalui virtual webinar beberapa waktu lalu.