London: British Petroleum (BP) sudah mengambil sikap untuk menuju bisnis yang lebih ramah lingkungan. Perusahaan minyak dan energi asal Inggris ini kemudian memiliki rencana untuk membangun stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) /charger station demi mengakomodir mobil listrik yang terus berkembang dan bebas emisi gas buang.
Senior Vice-President of Future Mobility and Solutions BP, Richard Bartlett, menjelaskan bahwasanya perusahan sudah siap untuk mengembangkan bisnisnya di berbagai negara. Mereka kini tidak hanya sekadar mengolah bahan bakar fosil, melainkan sudah merambah ke bidang biofuels, tenaga angin, dan tenaga matahari.
Perusahaan asal Inggris tersebut juga berencana terjun ke industri mobil listrik sebagai penyedia fasilitas pengisian daya. Itu sudah mereka mulai dengan mengakuisisi Chargemaster pada tahun 2018. Artinya BP tidak hanya akan menjual bensin atau bahan bakar, bahkan besar kemungkinan stasiun pengisian listrik mobil listrik bakal hadir jadi satu dengan SPBU.
"Saya bermain di keduanya (bisnis bensin dan listrik). Kebutuhan lingkungan sudah sangat jelas yaitu untuk mengurangi tingkat karbon, saya melihat kebutuhan manusia sehingga sangat memungkinkan lahirnya model bisnis baru," ujar Bartlett dikutip dari Autocar.
"Bisnis kami ini telah berjalan hingga 100 tahun. Kami terus melakukan penyegaran, dan kami akan mengembangkan bisnis kami dengan menciptakan wind power (sistem tenaga angin), solar panel, hidrogen, untuk bisa mendukung mobilitas termasuk hadirnya mobil listrik, peluang ini sangat besar," tambah Bartlett.
Perusahaan patungan di Indonesia antara BP dan PT AKR Corporindo Tbk., BP-AKR, bahkan sudah mengumumkan langkah mereka untuk mengedepankan prinsip sustainability atau kelestarian. Hal ini merupakan wujud komitmen perusahaan untuk menghadirkan masa depan yang lebih baik untuk masyarakat Indonesia.
Salah satu bentuk nyata perwujudan komitmen tersebut adalah inisiatif global terhadap program BP Target Neutral. Sejak tahun 2006, melalui inisiatif ini membuat mereka telah membantu mengurangi dan mengimbangi lebih dari 5 juta ton emisi karbon di seluruh dunia. Hal ini merupakan bagian dari ambisi baru untuk mencapai net-zero emission pada tahun 2050.
“Melalui program BP Target Neutral, kami berkomitmen untuk meraih karbon nol bersih pada tahun 2050 melalui program lingkungan berkelanjutan. Kami berharap, melalui program ini kami dapat menghadirkan masa depan yang lebih cerah bagi masyarakat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia,” kata Brand and Communication Manager BP-AKR, Syahran Sidik Wahab, melalui keterangan resminya.
Langkah perusahaan energi dan minyak mulai bertransformasi menjadi penyedia SPKLU tidak hanya dilakukan oleh BP saja. Shell mulai menyediakan charger station untuk mobil listrik di Indonesia, dan begitu juga Pertamina yang membangun sejumlah SPKLU di berbagai titik.
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat
London: British Petroleum (BP) sudah mengambil sikap untuk menuju bisnis yang lebih ramah lingkungan. Perusahaan minyak dan energi asal Inggris ini kemudian memiliki rencana untuk membangun stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) /charger station demi mengakomodir mobil listrik yang terus berkembang dan bebas emisi gas buang.
Senior Vice-President of Future Mobility and Solutions BP, Richard Bartlett, menjelaskan bahwasanya perusahan sudah siap untuk mengembangkan bisnisnya di berbagai negara. Mereka kini tidak hanya sekadar mengolah bahan bakar fosil, melainkan sudah merambah ke bidang biofuels, tenaga angin, dan tenaga matahari.
Perusahaan asal Inggris tersebut juga berencana terjun ke industri mobil listrik sebagai penyedia fasilitas pengisian daya. Itu sudah mereka mulai dengan mengakuisisi Chargemaster pada tahun 2018. Artinya BP tidak hanya akan menjual bensin atau bahan bakar, bahkan besar kemungkinan stasiun pengisian listrik mobil listrik bakal hadir jadi satu dengan SPBU.
"Saya bermain di keduanya (bisnis bensin dan listrik). Kebutuhan lingkungan sudah sangat jelas yaitu untuk mengurangi tingkat karbon, saya melihat kebutuhan manusia sehingga sangat memungkinkan lahirnya model bisnis baru," ujar Bartlett dikutip dari Autocar.
"Bisnis kami ini telah berjalan hingga 100 tahun. Kami terus melakukan penyegaran, dan kami akan mengembangkan bisnis kami dengan menciptakan wind power (sistem tenaga angin), solar panel, hidrogen, untuk bisa mendukung mobilitas termasuk hadirnya mobil listrik, peluang ini sangat besar," tambah Bartlett.