Karawang – Menerapkan pengolahan komponen untuk keberlanjutan energi dan kehidupan, biasanya memang dilakukan pabrikan otomotif agar kendaraannya bisa lebih diserap sesuai kebuuthan zaman. Terlebih di era sekarang yang membutuhkan semua hal yang bisa membuat suhu bumi lebih rendah sebagai keberhasilan menekan angka pemanasan global yang terus berlangsung.
Namun ternyata bukan hanya perusahaan otomotifnya langsung yang bisa menerapkan hal ini, produsen komponen seperti ban juga ternyata punya peran besar. Seperti yang dilakukan PT Bridgestone Tire Indonesia (Bridgestone Indonesia) di pabrik mereka di kawasan Karawang. Pabrik tersebut diganjar dengan status PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan) Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia (RI).
Salah satu penyebabnya adalah karena perusahaan komponen otomotif ini, tak lepas dari kontribusi nyata Bridgestone E8 Commitment dari sisi CSR dan keberlanjutan. Dalam pernyataan resminya, Presiden Direktur Bridgestone Indonesia, Mukiat Sutikno menegaskan bahwa aspek lingkungan selalu menjadi aspek terpenting buat mereka.
“Ini juga menjadi bukti bahwa pedoman kami dalam memastikan aspek-aspek keberlanjutan selalu ada dalam semua kegiatan keseharian dalam melayani masyarakat. Sesuai dengan visi misi kami yakni Serving Society with Superior Quality. Kami berkomitmen untuk terus menjalankan pengelolaan lingkungan yang lebih baik di masa yang akan datang,” ujar Mukiat.
Kriteria pemberian predikat ini ditentukan berdasarkan dua kategori penialian, yaitu kriteria penilaian ketaatan serta kriteria penilaian lebih dari yang dipersyaratkan dalam peraturan atau Beyond Compliance. Selama tahun 2022, mereka berhasil melakukan efisiensi energi sebesar 65.2ribu GJ serta berhasil mereduksi emisi gas sebesar 5.3ribu Ton CO2-eq.
Hal tersebut menjadikan mereka mampu untuk tetap memproduksi ban-ban berkualitas unggul bagi masyarakat tanpa memberikan dampak negatif yang besar pada lingkungan. Lalu hal lain yang jadi kriteria adalah upaya mereka mengurangi limbah, baik B3 maupun Non-B3. Besarannya lebih dari 400 Ton, penghematan penggunaan air sebesar lebih dari 100 ribu m3, serta penurunan beban pencemaran senilai lebih dari 3ribu Ton.
Lalu ada juga faktor inovasi teknologi yang dilakukan guna mencapai pengurangan emisi di atas seperti inovasi pada motor mesin ekstruder yang berkontribusi terhadap reduksi energi sebesar 1.4K GJ. Juga inovasi pada proses curing dalam produksi ban kendaraan yang berkontribusi terhadap reduksi emisi sebesar 435 Ton CO2-eq. Lalu bentuk CSR, di bidang keanekaragaman hayati, pemberdayaan masyarakat pesisir dan program desa binaan.
Karawang – Menerapkan pengolahan komponen untuk keberlanjutan
energi dan kehidupan, biasanya memang dilakukan pabrikan
otomotif agar kendaraannya bisa lebih diserap sesuai kebuuthan zaman. Terlebih di era sekarang yang membutuhkan semua hal yang bisa membuat suhu bumi lebih rendah sebagai keberhasilan menekan angka pemanasan global yang terus berlangsung.
Namun ternyata bukan hanya perusahaan otomotifnya langsung yang bisa menerapkan hal ini, produsen komponen seperti ban juga ternyata punya peran besar. Seperti yang dilakukan PT Bridgestone Tire Indonesia (Bridgestone Indonesia) di pabrik mereka di kawasan Karawang. Pabrik tersebut diganjar dengan status PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan) Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia (RI).
Salah satu penyebabnya adalah karena perusahaan komponen otomotif ini, tak lepas dari kontribusi nyata Bridgestone E8 Commitment dari sisi CSR dan keberlanjutan. Dalam pernyataan resminya, Presiden Direktur Bridgestone Indonesia, Mukiat Sutikno menegaskan bahwa aspek lingkungan selalu menjadi aspek terpenting buat mereka.
“Ini juga menjadi bukti bahwa pedoman kami dalam memastikan aspek-aspek keberlanjutan selalu ada dalam semua kegiatan keseharian dalam melayani masyarakat. Sesuai dengan visi misi kami yakni Serving Society with Superior Quality. Kami berkomitmen untuk terus menjalankan pengelolaan lingkungan yang lebih baik di masa yang akan datang,” ujar Mukiat.
Kriteria pemberian predikat ini ditentukan berdasarkan dua kategori penialian, yaitu kriteria penilaian ketaatan serta kriteria penilaian lebih dari yang dipersyaratkan dalam peraturan atau Beyond Compliance. Selama tahun 2022, mereka berhasil melakukan efisiensi energi sebesar 65.2ribu GJ serta berhasil mereduksi emisi gas sebesar 5.3ribu Ton CO2-eq.
Hal tersebut menjadikan mereka mampu untuk tetap memproduksi ban-ban berkualitas unggul bagi masyarakat tanpa memberikan dampak negatif yang besar pada lingkungan. Lalu hal lain yang jadi kriteria adalah upaya mereka mengurangi limbah, baik B3 maupun Non-B3. Besarannya lebih dari 400 Ton, penghematan penggunaan air sebesar lebih dari 100 ribu m3, serta penurunan beban pencemaran senilai lebih dari 3ribu Ton.
Lalu ada juga faktor inovasi teknologi yang dilakukan guna mencapai pengurangan emisi di atas seperti inovasi pada motor mesin ekstruder yang berkontribusi terhadap reduksi energi sebesar 1.4K GJ. Juga inovasi pada proses curing dalam produksi ban kendaraan yang berkontribusi terhadap reduksi emisi sebesar 435 Ton CO2-eq. Lalu bentuk CSR, di bidang keanekaragaman hayati, pemberdayaan masyarakat pesisir dan program desa binaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)