Jakarta: Mobil listrik sebagai kendaraan operasional bisnis mulai menjadi tren. Selebritis sekaligus pengusaha, Helmi Yahya, akui penggunaan mobil listrik sebagai kendaraan operasional memiliki banyak manfaat.
Pertama adalah harga mobil listrik sekarang ini semakin terjangkau. Kemudian untuk biaya operasional usaha yang ditawarkan lebih murah dibandingkan mobil bensin.
"Operasional cost-nya murah banget. Kalau dulu mobil listrik lebih mahal daripada mobil yang konvensional. Sekarang sudah tidak lagi. Ini kan, waduh, murah-murah banget, Affordable," ungkap Helmi pada Kamis (1-5-2025) di talkshow bertajuk 'Manfaat Mobil Listrik untuk Bisnis' yang diselenggarakan PT Sokonindo Automobile di pameran Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2025.
Di sisi lain, Helmi juga menyoroti perkembangan mobil listrik dari China. Disebutkan di sana ada 198 merek mobil China yang siap bersaing. "Kalau kita lihat DFSK sebuah perusahaan mobil listrik yang cukup lama. Termasuk yang pertama bikin pabrik di Indonesia," bener Helmi.
Dia juga meminta kepada masyarakat untuk tidak perlu takut akan kerusakkan baterai seperti kondisi yang menggembung. Perusahaan sudah memberikan garansi sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dengan kondisi baterai mobil listrik.
Helmi juga menegaskan masyarakat tidak perlu takut bahwasanya mobil listrik bakal meledak. Pria asli Pelambang, Sumatera Selatan, itu melihat isu mobil listrik meledak merupakan propaganda.
"Menurut saya propaganda juga tuh. Ada mobil listrik meledak gitu. Itu kejadiannya kapan? dimana" dan berapa kali?" tegas Helmi.
Head of Sales & Marketing PT Sokonindo Automobile, Doni Putra Okten, menambahkan kehadiran Helmi Yahya bisa berbagai wawasan tentang bagaimana kendaraan listrik dapat berkontribusi pada penghematan biaya, meningkatkan citra perusahaan, dan sejalan dengan praktik bisnis yang berkelanjutan.
"Di PT Sokonindo Automobile, kami percaya bahwa kendaraan listrik menawarkan manfaat yang menarik bagi para pelaku bisnis yang ingin mengoptimalkan operasi mereka dan berkontribusi ke masa depan yang lebih hijau. Melalui DFSK dan SERES, kami berkomitmen untuk berbagai kebutuhan komunitas bisnis Indonesia,” ujar Doni di kesempatan yang sama.
Acara bincang-bincang ini juga bertujuan untuk mensosialisasikan kampanye “Zero Emission Fund” yang merupakan inisiatif Sokonindo untuk mendorong percepatan adopsi kendaraan listrik untuk semua kalangan.
Konsumen dapat memanfaatkan subsidi sebesar Rp 51 juta untuk pembelian model DFSK Gelora E dan Seres E1 dengan melakukan trade-in kendaraan lama yang berbahan bakar bensin.
Jakarta: Mobil listrik sebagai
kendaraan operasional bisnis mulai menjadi tren. Selebritis sekaligus pengusaha, Helmi Yahya, akui penggunaan mobil listrik sebagai kendaraan operasional memiliki banyak manfaat.
Pertama adalah harga mobil listrik sekarang ini semakin terjangkau. Kemudian untuk biaya operasional usaha yang ditawarkan lebih murah dibandingkan mobil bensin.
"Operasional cost-nya murah banget. Kalau dulu mobil listrik lebih mahal daripada mobil yang konvensional. Sekarang sudah tidak lagi. Ini kan, waduh, murah-murah banget, Affordable," ungkap Helmi pada Kamis (1-5-2025) di talkshow bertajuk 'Manfaat Mobil Listrik untuk Bisnis' yang diselenggarakan PT Sokonindo Automobile di pameran Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2025.
Di sisi lain, Helmi juga menyoroti perkembangan mobil listrik dari China. Disebutkan di sana ada 198 merek mobil China yang siap bersaing. "Kalau kita lihat DFSK sebuah perusahaan mobil listrik yang cukup lama. Termasuk yang pertama bikin pabrik di Indonesia," bener Helmi.
Dia juga meminta kepada masyarakat untuk tidak perlu takut akan kerusakkan baterai seperti kondisi yang menggembung. Perusahaan sudah memberikan garansi sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dengan kondisi baterai mobil listrik.
Helmi juga menegaskan masyarakat tidak perlu takut bahwasanya mobil listrik bakal meledak. Pria asli Pelambang, Sumatera Selatan, itu melihat isu mobil listrik meledak merupakan propaganda.
"Menurut saya propaganda juga tuh. Ada mobil listrik meledak gitu. Itu kejadiannya kapan? dimana" dan berapa kali?" tegas Helmi.
Head of Sales & Marketing PT Sokonindo Automobile, Doni Putra Okten, menambahkan kehadiran Helmi Yahya bisa berbagai wawasan tentang bagaimana kendaraan listrik dapat berkontribusi pada penghematan biaya, meningkatkan citra perusahaan, dan sejalan dengan praktik bisnis yang berkelanjutan.
"Di PT Sokonindo Automobile, kami percaya bahwa kendaraan listrik menawarkan manfaat yang menarik bagi para pelaku bisnis yang ingin mengoptimalkan operasi mereka dan berkontribusi ke masa depan yang lebih hijau. Melalui DFSK dan SERES, kami berkomitmen untuk berbagai kebutuhan komunitas bisnis Indonesia,” ujar Doni di kesempatan yang sama.
Acara bincang-bincang ini juga bertujuan untuk mensosialisasikan kampanye “Zero Emission Fund” yang merupakan inisiatif Sokonindo untuk mendorong percepatan adopsi kendaraan listrik untuk semua kalangan.
Konsumen dapat memanfaatkan subsidi sebesar Rp 51 juta untuk pembelian model DFSK Gelora E dan Seres E1 dengan melakukan trade-in kendaraan lama yang berbahan bakar bensin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)