Jakarta: BYD secara resmi sudah memperkenalkan diri sebagai salah satu pemain mobil listrik di pasar otomotif nasional. Kehadiran merek asal China ini berpeluang membuat Blue Bird melakukan pemesanan kembali mobil-mobil listrik BYD.
Perusahaan operator taksi tersebut sudah menggunakan mobil listrik sejak tahun 2019 sebagai armadanya. Kala itu mereka mengimpor BYD e6 dan BYD T3 sebagai armada taksinya.
"Karena waktu itu kami hanya bisa melihat dan mengimpor langsung kendaraan karena tidak tersedia di sini. Jadi ya menurut kami ini menjadi potensi justru bagus karena berarti banyak ketersediaan opsi dari kendaraan yang kami akan pakai," ujar pria yang akrab disapa Andre di Semanggi Jakarta.
Meski demikian, Andre tidak menutup kemungkinan menggunakan hanya 1 merek mobil listrik saja. Mengingat di Indonesia sudah ada sejumlah merek mobil listrik dengan kelas yang berbeda-beda.
Bahkan perusahaan sudah menggunakan BMW iX untuk digunakan armada Golden Bird.
“Memang untuk taksi terlihat kami pakai BYD, tapi bukan berarti kami berhenti di situ. Karena kami sudah lebih dari 200 mobil listrik sekarang dioperasikan, dan sebenarnya bukan hanya BYD yang kami pakai, tapi juga merek lain," jelasnya.
Sebelumnya, Andre menyebutkan perusahaan akan melakukan pengadaan hingga 500 unit mobil listrik. Unit-unit ini terdiri dari peremajaan armada yang sudah ada dan penambahan armada.
"Perkiraan tahun depan sampai dengan 500 unit, termasuk peremajaan, jumlahnya mungkin bisa lebih lagi. Armada yang kita remajakan belum banyak, baru sekitar 25 unit. Armada yang kita operasikan 2019 kita rencana akan remajakan karena sudah lima tahun," ujar pria yang disapa Andre di Mampang, Jakarta Selatan, pada Desember 2023.
Jakarta: BYD secara resmi sudah memperkenalkan diri sebagai salah satu pemain mobil listrik di pasar otomotif nasional. Kehadiran merek asal China ini berpeluang membuat Blue Bird melakukan pemesanan kembali mobil-
mobil listrik BYD.
Perusahaan operator taksi tersebut sudah menggunakan mobil listrik sejak tahun 2019 sebagai armadanya. Kala itu mereka mengimpor BYD e6 dan BYD T3 sebagai armada taksinya.
"Karena waktu itu kami hanya bisa melihat dan mengimpor langsung kendaraan karena tidak tersedia di sini. Jadi ya menurut kami ini menjadi potensi justru bagus karena berarti banyak ketersediaan opsi dari kendaraan yang kami akan pakai," ujar pria yang akrab disapa Andre di Semanggi Jakarta.
Meski demikian, Andre tidak menutup kemungkinan menggunakan hanya 1 merek mobil listrik saja. Mengingat di Indonesia sudah ada sejumlah merek mobil listrik dengan kelas yang berbeda-beda.
Bahkan perusahaan sudah menggunakan BMW iX untuk digunakan armada Golden Bird.
“Memang untuk taksi terlihat kami pakai BYD, tapi bukan berarti kami berhenti di situ. Karena kami sudah lebih dari 200 mobil listrik sekarang dioperasikan, dan sebenarnya bukan hanya BYD yang kami pakai, tapi juga merek lain," jelasnya.
Sebelumnya, Andre menyebutkan perusahaan akan melakukan pengadaan hingga 500 unit mobil listrik. Unit-unit ini terdiri dari peremajaan armada yang sudah ada dan penambahan armada.
"Perkiraan tahun depan sampai dengan 500 unit, termasuk peremajaan, jumlahnya mungkin bisa lebih lagi. Armada yang kita remajakan belum banyak, baru sekitar 25 unit. Armada yang kita operasikan 2019 kita rencana akan remajakan karena sudah lima tahun," ujar pria yang disapa Andre di Mampang, Jakarta Selatan, pada Desember 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)