Ilustrasi lampu merah. AntaraFOTO
Ilustrasi lampu merah. AntaraFOTO

Teknologi AI Terbukti Turunkan Kemacetan Sampai 20%

Ekawan Raharja • 06 Juli 2023 10:11
Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kini mencoba teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) untuk mengurai kepadatan lalu lintas. Penerapan teknologi ini pun terbukti bisa menurunkan kemacetan cukup signifikan.
 
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, menyebut teknologi kecerdasan buatan saat ini sudah ada di 20 persimpang. Alhasil, bantuan AI berhasil mengurangi kemacetan hingga 20 persen.
 
"Untuk mempermudah pantauan kemacetan dan memperlancar lalu lintas. Bisa menciptakan efisiensi lalu lintas (di persimpangan jalan di Jakarta) menjadi 15-20 persen," kata Heru dikutip dari Antara.
 
Heru mengatakan, teknologi AI ini secara otomatis mengatur lampu rambu lalu lintas dengan menyesuaikan kepadatan kendaraan. "Jadi itu dihitung kepadatan (kendaraannya). Kalau yang padat (lampu merah) ke hijaunya dipercepat. Yang kosong maka lampunya dimerahin," ujar Heru.
 
Baca Juga:
Menyiksa XL7 Hybrid di Jalur Ekstrim, Selayak Apa Buat Dipinang?


Adapun pemilihan lokasi yang dipasang teknologi AI, kata Heru, mempertimbangkan kondisi kepadatan dan kemacetan lalu lintas yang terjadi. Seperti Daan Mogot, Pancoran, Kuningan, Gunung Sahari, Gatot Subroto.
 
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, juga menyebut pemanfaatan teknologi AI yang sudah berjalan selama tiga bulan sejak April 2023, terpantau efektif mengurangi antrean kendaraan di sekitar 20 persimpangan.
 
Tahun ini, kata Syafrin pihaknya akan menambah 40 simpang lagi yang akan dipasang penerapan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) sebagai upaya mengurangi kemacetan di DKI Jakarta. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan anggaran dari penambahan 40 teknologi AI tersebut sekitar Rp130 miliar.
 
"Target kami tahun ini bisa menurunkan hingga 48 persen untuk kepadatan lalu lintas di Jakarta. Dengan hasil 20 simpang terpantau penurunan tingkat kepadatan itu di angka hampir 20 persen, kami optimis itu bisa dicapai," ujar Syafrin.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan